SASUKE POV - 1

3K 365 23
                                    

Orang-orang pasti mengira bahwa hidupku sudah lebih dari cukup. Aku memiliki wajah yang tampan, kecerdasan yang luar biasa, kekayaan yang berlimpah, aku juga memiliki sifat yang friendly pada siapapun, aku tidak pernah membully atau merendahkan seseorang dan selalu rendah diri. Orang-orang pasti mengira aku sempurna bukan?

Tapi, bukankah tidak ada yang sempurna di dunia ini?

Aku bersyukur, sungguh aku benar-benar bersyukur atas apa yang aku punya. Tapi aku juga manusia bukan? Aku juga terkadang memiliki ketakutan dan kesedihan yang tidak bisa aku bagi dengan siapapun. Aku memiliki masa lalu yang bisa dibilang kelam dan siapapun yang mendengarnya pasti tidak akan menyangka.

Setelah kematian orang tuaku, rasanya aku juga ikut mati. Orang-orang mungkin sudah menolong ku di masa lalu saat itu, kakakku, Sai, Naruto, dan juga Shion yang selalu ada ketika aku mencoba melakukan hal gila.

Setelah setahun berlalu aku dan kakakku memutuskan pindah ke Konoha. Kakakku yang memang mengurus perusahaan ibu, dan diriku yang mencoba berdamai dengan masa lalu.

Tapi sungguh rasanya sangat sulit. Kadang tanpa sadar aku ingin sendirian dan berkeluh kesah pada seseorang, hanya satu orang. Aku ingin mengeluarkan kekurangan yang aku punya, ketakutan ku, dan juga kesedihan ku. Aku selalu berharap bahwa aku bisa menemukan satu orang itu, yang mengerti dan menerima ku tanpa ada alasan khusus.

Dan Tuhan memang baik. Pindah ke Konoha dan bersekolah di Konoha High School seperti keajaiban yang Tuhan berikan padaku.

Ya keajaiban, karena aku bertemu denganmu,
.

.

.
Haruno Sakura.
.

.

.

First meet.

Aku melihat sekeliling dan merapatkan jaket ku ketika angin pagi menerpa permukaan kulitku. Sepertinya aku datang terlalu pagi, aku hanya melihat satu atau dua orang di koridor menuju kelas. Ya, aku memang terlalu bersemangat untuk masuk sekolah baru.

Aneh rasanya, udara terasa dingin tapi matahari bersinar cukup terang. Mungkin karena pengalihan dari musim dingin ke musim panas? Entahlah.

"Ya Tuhan panas sekali."

Aku yang hendak masuk kedalam kelasku menoleh ke sumber suara. Dan keningku berkerut karena melihat warna rambut yang mencolok milik seseorang yang berdiri membelakangi ku dan menghadap jendela besar didepannya.

Panas? Disini aku yang aneh atau gadis ini? Ya Tuhan rambutnya benar-benar mencolok sekali.

Badanku mengigil ketika merasakan angin yang datang.

"Wah, ini baru benar. Rasanya sejuk sekali." Gumamnya yang masih terdengar olehku, aku melihatnya aneh tapi tak lama tertegun.

Bukan tertegun karena dia yang merasa senang karena angin,

Tapi karena wajahnya.

Ya Tuhan, apa bentuk bidadari di surga nanti seperti ini?

Ok, anggap aku berlebihan, tapi aku tidak berbohong. Sumpah, wajahnya cantik sekali. Bola matanya tidak terlihat karena dia memejamkan matanya, tapi bulu matanya benar-benar cantik dan lentik, hidungnya yang mancung tapi muncul, dan bibir kecil merona nya yang membentuk senyum simpul.

Dia cantik. Benar-benar cantik.

"Sakura! Kau sedang apa?" Kami sama-sama tersentak ketika seseorang memanggil namanya dari dalam kelas. Dia yang tersentak karena panggilan itu, dan aku yang tersentak karena takut dia memergoki ku ketika sedang mengagumi wajahnya.

ORDINARY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang