Chapter 8

3.2K 533 22
                                    

Hari ini sepulang sekolah aku tidak membantu ibuku di restoran, aku memutuskan pergi ke mall untuk membeli kado dan gaun yang terpaksa aku beli untuk menghadiri ulang tahun Sasuke. Aku tentu saja tidak akan mempermalukan diriku sendiri dengan hanya memakai jeans dan kemeja bukan?

Aku sudah berkeliling hampir 30 menit dan aku belum menemukan yang pas, entah itu kado ataupun gaunnya. Aku pergi sendiri, jadi aku bisa leluasa pergi dan berkeliling.

Aku menghelakan nafas lalu masuk ke salah satu toko baju pria yang lumayan sepi.

Aku sudah memutuskan untuk membelikannya Hoodie dan aku akan membuat macaron untuknya, entahlah aku hanya berfikir bahwa itu hadiah yang akan berbeda dari orang lain.

"Sakura?"

Aku menoleh dan terkejut begitu melihat Gaara dibelakang ku dengan jens hitam, kaos, dan kemeja merah nya.

"Gaara? Sedang apa disini?" Aku bertanya ketika sudah membalikan badan.

"Membeli pakaian, kau sendiri? Ini toko pakaian pria." Aku tersenyum canggung sambil mengusap-usap leherku.

"Aku sedang membeli kado untuk Sasuke." Gaara tampak terkejut mendengarnya.

"Benarkah? Oh iya, besok dia berulang tahun bukan? Kalau begitu bolehkah aku bergabung denganmu untuk mencarikannya kado juga?" Gaara berkata tanpa jeda yang membuatku mengerutkan kening, dia terlihat bersemangat di mataku sekarang.

"Ya, tentu saja. Itu ide yang bagus." Aku mengangkat bahu enteng dan Gaara tersenyum mendengarnya.

"Kalau begitu ayo, aku tahu toko yang bagus." Ajaknya yang duluan pergi dan aku berlari kecil untuk menyamai langkahnya.
.

.

.
Langkahku berhenti, benar-benar terhenti tanpa peduli dengan omongan Gaara yang berjalan disamping ku. Dengan jelas aku melihat Sasuke berjalan berlawanan arah denganku, memakai celana pendek bewarna cream dan T-shirt putih polos, kets putih lalu headband hitam di kepalanya. Ya dia tampan, tapi aku berhenti bukan karena itu.

Dia berjalan bersama seorang gadis.

Oke, seharusnya aku tidak perlu berhenti bukan? Aku hanya perlu menyapanya seperti biasa tanpa perlu merasakan perasaan aneh bukan?

"Sakura?" Aku tersadar ketika Gaara menepuk bahuku dan aku tersentak ketika dua orang itu sudah berada di depan kami.

"Sedang apa kau disini?" Aku menoleh pada Sasuke ketika dia bertanya dengan nada yang tajam, maksudku tidak seperti biasa.

"Aku perlu membeli sesuatu dan bertemu dengan Gaara." Aku mengatakan itu sambil menunjuk Gaara dengan kepalaku, berusaha bersikap enteng dan menyingkirkan perasaan aneh ini.

"Kau sendiri?" Tanya Gaara yang membuatku menatap gadis yang berdiri disamping Sasuke, gadis itu tersenyum dan aku membalasnya dengan senyum canggung.

Jadi dia kekasih baru Sasuke? Wow, benar-benar cantik sekali. Aura nya sangat berbeda dari Karin, dia terlihat anggun dan ramah dengan mata hitam besar yang berkilau. Dia memakai dress cream dan memiliki rambut hitam yang panjang, wajahnya juga bersih dan cenderung lembut. Tipikal wajah seperti Hinata, wajah-wajah bangsawan kaya tidak sombong.

"Menemani kakak ipar ku membeli perlengkapan untuk besok."

Tunggu, apa?

"Hah?"

Aku menatap tidak percaya keduanya, terutama Sasuke yang sekarang memasang senyum mengejeknya padaku.

Aku tersentak ketika gadis ini mengulurkan tangannya padaku.

ORDINARY✅Where stories live. Discover now