Chapter 11

3K 487 19
                                    

Aku menghelakan nafas lega lalu mengambil minumanku yang baru saja keluar dari vending machine. Aku sangat beruntung karena tidak perlu menendang mesin ini sampai tergeser sekarang.

Cuaca hari ini cukup terik walau hari sudah menjelang sore, dan cukup aneh juga karena sekarang memasuki musim gugur. Udara terasa dingin tapi hangat juga secara bersamaan.

Aku menatap jalanan kota yang lumayan padat sambil menyenderkan tubuhku di vending machine dan juga minum. Sebenarnya aku masih ingin berada disini karena masih lelah setelah jam pelajaran olahraga, aku belum ingin kembali ke parkiran.

Tapi sepertinya aku harus cepat-cepat kesana agar tidak dicari ke satu sekolah. Aku pun akhirnya mengambil minuman satu lagi lalu kembali berjalan menuju tempat parkir.

Ternyata dia sudah ada disana, bertumpu pada motornya sambil menatap sekeliling, dan ketika pandangan kami bertemu dia langsung tersenyum.

"Kau menemukanya?" Tanyaku ketika sudah berdiri didepannya, dan dia memperlihatkan ponsel nya padaku. Aku mendengus melihatnya.

"Ceroboh sekali." Aku memberikan minuman padanya, dan dia dengan cepat memasukkan ponselnya ke saku celana lalu menerima minumannya.

"Siapa yang membuatku harus ke tempat pembuangan tempat sampah karena kau meninggalkan gelang mu dua hari lalu?" Balasnya sarkas yang aku balas dengan cengiran.

Aku meringis sebenarnya ketika mendengar itu, dua hari yang lalu aku tidak sengaja meninggalkan gelang ku di sebuah kafe. Kami kira gelangnya akan di temukan oleh seseorang, tapi pelayan disana mengatakan bahwa gelangnya sudah dibuang. Andai saja aku menyadarinya lebih awal, dia tidak perlu pergi ke tempat pembuangan tempat sampah untuk mencari gelang ku selama hampir 3 jam, beruntung saat itu dibantu oleh teman-temannya. Padahal gelangnya bisa di beli kembali bukan? Tapi dia mengatakan bahwa akan terasa beda saja.

"Untung aku menyayangimu." Aku menahan untuk tidak memutar mata lalu dengan cepat mengapit pipinya dengan tanganku.

"Wow aku sangat merasa terhormat." Balasku yang membuat dia tersenyum geli, tapi terlihat lucu karena bibirnya tidak bisa bergerak karena ulahku.

Sebulan sudah berlalu semenjak ulang tahun Uchiha Sasuke. Ya, pria yang menyatakan cinta dan mengajakku menjalin kasih di depan banyak orang dengan kemeja putih dan lampu sorot yang menyorotnya saat itu.

Dan aku menerimanya, saat itu aku mengangguk kecil dengan wajah yang aku yakini memerah. Dan saat itu juga Sasuke langsung memelukku sehingga aku tidak tahu bagaimana reaksi orang-orang, ya walaupun aku juga memang tidak ingin mengetahui reaksi mereka karena aku malu menjadi pusat perhatian secara mendadak. Jadi aku saat itu hanya menenggelamkan wajahku di dadanya sehingga aku bisa mendengar suara dekat jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat.

Kami pun akhirnya menjalin hubungan kurang lebih saat ini selama sebulan. Dan kalau bisa dibilang menjadi kekasih seorang Uchiha Sasuke tidak seburuk yang ku dengar. Sasuke memperlakukan ku secara berbeda dengan mantan-mantan kekasihnya yang lain, bisa di bilang saat bersamaku dia seperti berusaha menjadi manja dan selalu ingin di perhatikan. Apa memang dia bersikap seperti itu pada mantan-mantannya juga? Aku tidak yakin.

Bagaimana dengan para fans nya? Aku sekarang menyebut mereka 10:90. 10% mendukung hubungan kami, dan 90% lagi tidak perlu dijelaskan bukan? Mereka membenciku tentu saja, tapi aku juga tidak peduli selagi mereka tidak menggangguku, mereka hanya memberi tatapan yang seolah-olah mengatakan "mati kau sialan!" Sepertinya juga mereka belum berani untuk berbuat jahat padaku, kenapa? Jawabannya tentu saja karena Sasuke akan melindungi dan membela ku bukan?

Pria itu tergila-gila padaku. Hahahahaha, kenapa aku jadi sombong begini?

"Wajahku konyol ya?" Aku tersadar ketika Sasuke bertanya dengan nada yang tidak jelas karena aku masih mengapit pipinya. Aku pun dengan cepat menjauhkan tanganku dari wajahnya, dan dia langsung menggerakkan-gerakkan rahangnya.

ORDINARY✅Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum