chapter 20

2.1K 126 22
                                    

CHAPTER 20

LONDON’S P.O.V

Saya tidak dapat express my feelings saat saya nampak my little criminal standing right in front of me… beautiful… so beautiful in gold…

And when she asked me to open my mouth with her husky voice like that, macam bukan lagi mulut saya saja saya mau buka, macam saya mau buka baju saya sekali, drag her up my room and fuck her good… 😏

Tiada perempuan yang pernah menaikkan nafsu saya seganas ni… not even… ya, not even 'her'… no woman ever triggered the fire in me when I’m sober…

It has been 16 years since I’m sober… substances sober…

Sicily hmmm…?
“You look like you just walked out from a fashion magazine…”

Tersedak si little criminal… did it hit home?

Maybe I should google what is there in Sicily on Christmas… tidakkan kau jealous, London? Tapi kenapa dia di Sicily bukan Milan?

She’s a supermodel… she travels… tapi….

Haihhh.. tapi apa lagi? She’s right here with you, celebrating Christmas dan yang paling penting, celebrating your birthday…

Wow, penting oh kau kan si tunangan celebrate birthday kau, London?

And when si little criminal brought up about Christmas presents for the kids… banyak sudah mainan dorang tu, tidak payahlah mau beli-beli present bagai… Jangan mau cadang-cadang bagi duit ah, ibubapa dorang ni semua boleh masuk dalam list Forbes Most Riches sudah… 🙄

“London…” frust betul suara dia…
“Yes, sweetheart?” saya mengukir senyuman paling handsome…

“What are you even good at…?” hmmm…? menghakimi dan menjatuhkan hukuman?

Saya mendekatkan bibir saya di telinga little miss criminal…
“Kissing…” I whispered… mmm… sweet roses filling my senses… “and fucking…”

Kimberly terkeras, terkaku di posisi… dia mendongak, sambil menatap wajah saya dengan mata dia yang terbulat…

Tangan saya merayap ke paha dia… mmm, soft… selembut sutera… macam… ugh, saya tidak tahan… saya mengusap paha dia, semakin merayap menaik tangan saya…

She sucked her breath… then her hands on mine and mouthed ‘no’

Everyone was talking, chatting with one another… no one’s eyes on us, right?

Kimmy gave me a warning look, tapi saya tidak mempedulikan amaran dalam pandangan mata dia tu..

She closed her eyes… nafsu…? Then I saw her lips tilted into a smile…

Not good… not good for you, London…

“Puan Sri…” Kimmy’s eyes wide open… “Mom…”

Mom…? 😳 Awal juga? Maybe aunty first would not be as awkward, isn’t it? Mom looked at her with a smile… dad pun… pandai dorang cover their surprised looks… tsk tsk…

“Yes, darling?” mom tanya…

“How did you named London..?” huh? Soalan apa tu? “Did you and dad named them in every city and country they were conceived in…?”

OKAY, LITTLE CRIMINAL…. 😨

Sedangkan kami adik-beradik pun belum pernah tanya mom and dad kenapa kami dinamakan after cities and countries… inikan pula kau tanya ibubapa saya kalau kami dinamakan sempena tempat-tempat ibubapa saya bikin kami… astaga…

I'm a Sucker for PainWhere stories live. Discover now