chapter 30

2K 128 18
                                    

CHAPTER 30

LONDON’S P.O.V

Memang banyak bah perangai si tunangan ni… saya saja yang tahan-tahan sama gaya dia…. HAHAHAHA!

That’s an understatement,  I know… saya pun tidak tau siapa yang tahan dengan gaya siapa sekarang… tapi kalau mau determine dari level kemarahan, si little criminal ni boleh tahan juga temper dia… macam saya saja yang hari-hari buat dia temper…

Eh, siapa juga suka bah kalau kena ignore… call tidak jawab, whatsapp tidak reply… bagus tidak payah ada handphone….! Bikin panas…

Baru kau tau kena fuck terus dalam fitting room kan, little criminal… tsk tsk… siapa suruh buat saya temper… Ni kali bukan lagi Friend Finder saya guna, ‘Friend’ dia sekali saya blackmail to get my way…

Jelo… nasiblah kau dengar cakap saya… kalau tidak saya kasi viral tu video kau berlari di Metrojaya sambil tersumbat-sumbat inhaler dalam mulut, terkeluar bah kan ampus si kawan mengejar saya sama Kimmy… hahahaha! Astaga, berdosa kau, London kasi ketawa orang yang berpenyakitan…

Masa saya pass dia tu Dominoes pizza, sempat lagi dia tanya…
“Ada nanas ka ni?”

“tiada, sudah kau remind kan no pineapples…” saya buat muka bida… buruknya pizza without pineapples… “tidak juga saya mau dengar nafas kau berkikuk-kikuk penangan nanas…”

“hihihi… bah uruslah tunang kau tu, mau jadi kayu sudah tangan saya pass dia baju…” melahap terus dia tu pizza… kesian lapar betul dia bah kan…

Ah, gitulah tu kejadian di fitting room…

Saya mau bawa Kimmy balik tapi dia insist dia ada banyak kerja konon… entah apa kerja dia… bukan dia ada fashion show or shooting pun di KK… and she’s not running the Bestians’ businesses pun…

Hurmmm…

Bah, tidaklah saya mau paksa dia balik rumah saya… tahanlah kau, London…

“When I call you answer, when I whatsapp you reply…” saya remind dia… “kalau tidak saya anggap kau curang…”

“Hah…?! Jangan kau macam-macam sana ah, psycho…!” marah si little criminal kena anggap curang… “belum pernah saya curang seumur hidup saya…”

“yalah, belum pernah curang sama si mantan..” saya sindir… “sama si tunangan belum tau kan..?”

Terbulat mata dia, nampak macam dia mau marah… tapi sebaliknya dia tersenyum…
“you sound jealous, sayang…” Kimmy meramas-ramas dada saya… her fingers unbuttoning half of my shirt… jari jemari dia mula bermain dengan bulu dada saya…

“you belum answer my question…” suara saya berat… susah saya mau bernafas…

“sama siapa juga saya mau mencurangkan diri ni hmmm?” Kimmy mendongak, kami bertentang mata… sangat cantik mata dia, feels like I can drown in it…

“Not that question…” saya merenung bibir dia yang nampak sangat ranum… nyumm…

“so…?” she asked softly..

“Si Alejandro… ada bulu dada macam saya?” ooppss, terkeluar dari mulut saya…

“Aleja… who…? What…” berkerut dahi dia terus, hahaha…!

“Fernando…” saya bilang…
“What the bloo…?” merah muka dia..
“Roberto…?” saya menahan ketawa…

“London… you are getting on my nerves…” geram sudah muka si little criminal…

I'm a Sucker for PainWhere stories live. Discover now