chapter 40

1.4K 119 47
                                    

CHAPTER 40

LONDON’S P.O.V

“Last kau ah, Kurtis!” Saya tunjuk muka Kurtis yang bikin panas…

Selama dia sini, ada 2, 3 kali kami berjumpa ada saja pandangan, kata-kata, gaya-gaya dia semua tu buat saya temper.. tangan saja dia belum kasi sampai di muka saya…

saya tersengih imagining if Kurtis were to hit or shoot me… memang perang ni macam abang si Kimmy yang made my engagement with Kimmy havoc…

siapa nama dia tu? Karter? Kenapa bukan dia yang datang ah… gatal juga tangan saya mau bertumbuk ni tau… only that I don’t favour being the one to start the fight… kalau Karter dia duluan yang memukul, tidak salah saya membalas…

tapi ni Kurtis ah sengaja trigger temper saya ni… 😒

KRING KRING KRING!!

Handphone saya berbunyi… ngam-ngam juga handphone Kurtis ada message notification…

Saya tengok handphone screen saya… ‘SYDNEY CALLING’

“Yo?” saya jawab the call…

“Don.. we need to talk… my office..” Sydney sounded bleak…

“Bah…” saja saya jawab…

Ekor mata saya tertangkap Kurtis sedang berkerut dahi memerhati handphone dia…

Saya peluk Kimmy lebih erat, lifted her chin and kissed her lips… the bruises on her face are fading… her lips pun hampir pulih sudah..

“sayang, I’ll see you tomorrow ok?” Kimmy mengangguk sambil membalas ciuman saya…

“sayang, abang will also see you tomorrow k…” Kurtis menyapa di sebelah saya… 😒 terkecil mata saya memandang dia…

sabar kau, London… macamanapun, abang Kimmy juga dia tu…

Sudah saya melangkah keluar dari the interrogation room, saya menoleh ke arah dua orang pegawai perempuan yang mengiringi Kimmy dari lokap tadi…

Saya mengeluarkan beberapa keping rm100 notes… this money will last maybe 3, 4 days… saya mau pergi ATM lagi…

“order makanan untuk tunang saya… pastikan dia makan makanan yang okay-okay.. order dari Little Italy… breakfast, lunch and dinner…” saya mengarahkan… “awas kalau kamu kasi makan tunang saya makanan lokap ah..”

“ya, Tuan!” tu dua orang pegawai perempuan menyahut… saya mula melangkah pergi…

“eh, tunggu…” suara Kurtis buat saya menoleh… dia mengeluarkan his wallet dan mengeluarkan duit kertas RM50, entah berapa keping, tapi tebal… dia mengira lagi! “ah… rm1000… TIPS…” dia bilang! Sambil dia tersenyum yang membuatkan tu dua orang pegawai perempuan menjerit kegembiraan..

Saya menggosok dagu, menahan sabar and walked away…

“eh, tunggu…” lagi? Apa lagi dia mau this?

Eh, malas saya… saya unlock kereta saya dan masuk ke dalam kereta…

BANG..

bunyi pintu kereta ditutup yang bunyinya sangat dekat dengan telinga saya… saya memandang ke kiri…

KURTIS! Duduk di sebelah saya… at my front passenger’s seat!

Saya speechless… yang saya mampu buat is just frowning at him…

“Jadi kau ingat saya ada kereta?” huh? The Bestians ada banyak kereta apa….

Anyways, baru saya sedar BM dia lancar pula… seems like bertahun-tahun di Italy tidak menggoyahkan kefasihan BM dia…

I'm a Sucker for PainWhere stories live. Discover now