Chapter 13

1.9K 389 57
                                    

Kembalikan cahaya yang kau renggut dari sepasang mataku.

"Selamat siang, Apa tuan muda sudah bersiap berangkat?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat siang, Apa tuan muda sudah bersiap berangkat?"

Tepat pasang kakinya memijaki luar pintu utama, sapaan riang menyambut mengalahkan teriknya cahaya mentari yang meninggi.

Bersama mobil yang terparkir, Jiwon yang berbalut jas seperti biasanya-- melambaikan tangan kecil bagaikan seorang kakak menyambut anak lelaki berumur lima tahun untuk bersiap mengantarnya ke sekolah. Membuat Jeongin hanya bisa menghela napas panjang, pasrah.

"Berhentilah bersikap berlebihan,"

Khusus hari itu, Jeongin tidak berkesempatan mengendarai mobil pribadinya berdasarkan pesan ibunya setelah mendapati ia bersama sebotol wiski dan kesadarannya yang lumpuh total sampai melewatkan jam kuliah pagi. Setidaknya bukan masalah besar baginya, selama besok ia mendapatkan kembali kunci mobilnya.

Lagipula, berkendara sendiri bukanlah keputusan tepat menyadari ia masih merasa pengar untuk sekedar menatap lurus jalan. Pengaruh minuman beralkohol bagi tubuhnya sangatlah tidak nyaman, seharusnya ia tidak menyentuh minuman itu dalam jumlah banyak.

Suatu keputusan bodoh dalam seumur hidup, meminum alkohol hanya karena seorang gadis yang berhasil menguasai seluruh otaknya.

Tanpa berlama, Jeongin melesat menuju mobil yang terparkir manis bersama Jiwon yang sigap membuka pintu, meski tergambar dari raut wajah Jeongin bahwa ia tidak begitu menyukai perlakuan berlebihan, namun nyatanya Jiwon melakukan itu seolah mencoba menggoda sekaligus berusaha memancing emosinya. Lebih baik mengabaikan daripada menanggapi.

Kendaraan beroda empat itu melesat mulus membelah jalan seiring Jiwon membuka pembicaraan,

"Aku tidak menyangka semalam menemukanmu di kamar dalam keadaan pingsan."

Tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel, Jeongin menyangkal acuh "Aku tidak pingsan,"

"Ya bagimu tertidur, semacam itulah. Tapi bagiku kau terlihat pingsan. Aku bahkan sampai menempelkan telapak kakiku ke wajahmu dan kau tidak terbangun sama sekali, luar biasa bukan?"

Jeongin seketika mengernyit, dengan cepat menoleh. Memastikan pendengarannya tidak salah menangkap, "Kau melakukan apa?"

Jiwon terkekeh. "Bercanda, lagipula cepat sekali responmu menanggapi." katanya, menyengir. "Rupanya kau berkembang dengan pesat. Kenapa kau mendadak minum kemarin? Apa terjadi sesuatu pada hubunganmu dengan gadis itu?"

Seakan dapat membaca pikirannya, tepat mengenai sasaran meski Jiwon sekedar menebak asal.

Jemarinya menekan tombol kunci dan layar ponsel gelap menyambut sepenuhnya. Jeongin menyandarkan punggung pada jok, tidak percaya ia masih menanggapi "Sudah kubilang aku tidak memiliki hubungan apapun, dan aku tidak begitu mengenalnya."

AFTER MEET YOU [JEONGIN]Where stories live. Discover now