Bab 3

185K 7.2K 133
                                    

Tak terasa sudah seminggu Ranika dan Aldero menjadi suami istri. Aldero yang tengah menyesap kopi buatan Ranika di ruang tamu melihat pergerakan Ranika yang tengah memasak untuk mereka sarapan.

"Ran" Panggil Aldero lembut ketika Ranika sedang membawa masakan nya ke meja makan.

"Iya? Ada apa mas? " Tanya Ranika masih malu-malu memanggil Aldero demikian.

"Bagaimana kalau kita pergi bulan madu? Aku rasa dengan kita pergi bulan madu, bisa membuat kita semakin dekat Ran" Ucap Aldero menjelaskan.

"Terserah mas saja, Ran ikut saja" Jawab Ran masih menata makanan di meja makan.

"Makasih Ran kamu mau jadi istri aku" Alder berujar dengan tulus, jujur hatinya semakin hari semakin terpikat kepada Ranika. Gadis sederhana yang mempunyai sejuta pesona, apalagi Ran bukanlah tipe istri yang banyak kemauan. Ia tak habis pikir dengan putra nya yang tega meninggalkan seorang gadis cantik dan baik hati seperti Ran, tapi disisi lain ia juga bersyukur akan hal itu karena ia dapat menikahi Ranika.

***

2 minggu setelah Aldero memutuskan untuk membawa Ran bulan madu, akhirnya mereka sekarang benar-benar pergi bulan madu ke Paris. Ran begitu antusias, ia masih tak menyangka bahwa dirinya sekarang bisa pergi ke Paris, tempat yang sudah ia idamkan sejak kecil. Di pesawat Ran habiskan waktu dengan melihat ke luar jendela, perempuan itu sangat penasaran dengan di luar sana.

"Mas, terimakasih telah mengajak ku ke Paris" Cicit Ran merasa terharu dengan sikap suaminya. Memang ia belum mempunyai perasaan kepada sang suami, tapi ia sedang berusaha untuk mencintai suaminya, Aldero.

Aldero hanya membalas ucapan Ran dengan senyuman manis nya.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh dan lama akhirnya mereka sampai di Paris. Dari airport Charles de Gaulle mereka menuju ke hotel yang letaknya dekat dengan menara Eiffel, dan kejutan lainnya lagi Aldero memesan kamar VVIP yang view dari kamar nya menuju ke menara Eiffel.

Ran berdecak kagum ketika ia memandang sekeliling kamar, ia berlari ke sana kemari dengan perasaan gembira dan riang. Aldero yang melihat hal itu langsung terkekeh kecil karena gemas dengan tingkah laku Ran.

"Kamu mau lihat sesuatu yang bagus? " Tanya Aldero berbisik di telinga Ran dari belakangan. Sontak Ran membalikkan badan nya menjadi berhadapan dengan Aldero, dan menatap Aldero dengan tanda tanya. Aldero tak menjawab sepatah kata pun, tapi ia menggandeng tangan Ran menuju balkon kamar dan membuka pintu balkon.

"Kamu lihat disana. Menara Eiffel" Ujar Aldero menunjukkan kepada Ran dan kebetulan hari juga sudah malam jadi pemandangan nya menjadi bagus. Cukup lama Ran memandang menara Eiffel itu dari balkon kamar sampai ia tersentak ketika tiba-tiba ia merasa kalau ada sepasang lengan kokoh yang memeluk tubuh mungil nya dengan erat dari belakang.

"Ran, berbalik lah. Aku punya kejutan untuk mu"

Ran langsung berbalik mendengar perintah Aldero lalu ia menutup mulut nya tak percaya. Ia terharu dengan kejutan yang diberikan oleh suaminya. Tanpa ia sadari ketika ia sedang asik melihat pemandangan menara Eiffel, Aldero memanggil orang untuk menyiapkan semua kejutan itu. Kejutan itu berupa dinner dengan makanan mewah beserta beberapa pemain musik biola yang memainkan musik romantis.

Ran meneteskan tangisan haru, betapa beruntung dirinya memiliki suami yang romantis.

"Mas! " Pekik Ran gembira.

"Ya, ini semua untuk mu Ran. I love you" Bisik Aldero lagi. Ran yang mendengar pernyataan Aldero sempat terpaku dan tak tau harus menjawab apa, Aldero yang mengerti dengan Ran ia hanya berucap lagi.

"Tak apa Ran jika kamu belum mencintaiku, aku akan menunggu. Seribu tahun pun aku rela Ran" Ujar Aldero kembali dengan tulus.

Senyum Ran mengembang dengan sempurna, setelah itu Aldero menggenggam tangan Ran lalu menarik kursi untuk Ran duduki kemudian ia juga duduk di depan Ran.

"Bagaimana Ran? Apa kamu suka? "

"Sangat! "

"Mas Alder, aku berjanji akan belajar mencintaimu dengan tulus" Ujar Ran serius.

"Hahahaha iya Ran santai saja, ayo kita makan" Jawab Aldero seraya mengelus kepala Ran lembut.

Ran tak akan melupakan moment romantis ini, inilah yang dia harapkan dulu semasa pacaran dengan Riko. Dinner romantis ditemani dengan alunan musik merdu, ia tak menyesal sama sekali keinginan nya itu tak terwujud bersama Riko karena dia merasa lebih baik sekarang dengan Aldero.

Menikah Dengan Calon Mertua ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora