Bab 20

79.3K 3.7K 61
                                    

Sejenak keadaan menjadi hening setelah kalimat yang di ucapkan Ran, tapi setelah itu Trevor bertepuk tangan.

"Aku setuju padamu Ran" Bela Trevor sekaligus menggoda Ran, Aldero yang menyaksikan itu merasa dirinya ingin marah. Cemburu? Sudah pasti.

"Aku...aku juga setuju padamu Ran" Jawab Aldero yang tak ingin istri nya menilai dia lebih berpihak pada Diana.

"Diana... Diana... ckckck... masih punya muka rupanya yah setelah bertahun-tahun menjadi budak nafsu para pria belang. Setebal apa muka mu huh? Wuih tebal sekali" Ejek Trevor makin menghina Diana.

Aldero yang melihat Trevor semakin dekat dengan istrinya, ia langsung berdiri di samping Ran juga dan merangkul bahu perempuan itu. Sayang, rangkulan itu ditepis dengan kasar oleh Ran.

Diana masih tak terima seorang pun tak ada yang membela nya atau pun berpihak pada nya. Ia menatap Aldero dengan tatapan memohon.

"Aldero kenapa kamu diam saja? Aku disini terluka" Rengek Diana dengan manja meminta pembelaan dari Aldero, tangan nya memegang pergelangan tangan Aldero lagi. Aldero yang sekarang sudah sadar dan paham menjadi kesal pada diri nya sendiri, ia mendorong tubuh Diana kasar sampai terjerembap di tanah dengan tak cantik.

"Jangan dekati aku! " Teriak Aldero.

Diana yang merasa kali ini kalah, merasa malu. Dengan tergesa-gesa ia lari pergi menuju tempat rawat anak nya, dan sekarang tinggalah Ran, Aldero beserta Trevor.

"Ran, aku minta maaf" Bujuk Aldero tulus, ia mencoba untuk merangkul bahu istrinya itu lagi tapi lagi-lagi Ran menepis nya.

"Jangan sentuh aku dengan tangan kotor mu, aku tidak sudi memegang sesuatu bekas sentuhan Diana" Ucap Ran tajam, seketika ia berubah menjadi perempuan tegas. Dalam hati ia bersyukur dapat bertemu dengan Trevor yang mengajarkan nya menjadi tegas serta memberi nya semangat.

"Dengar bro, jangan salahkan aku jika milikmu akan menjadi milkku lagi untuk yang kedua kali nya" Ancam Trevor dengan senyuman miring tepat di depan telinga Aldero. Ia merasa adik nya ini kurang tegas dalam bertindak. Aldero yang sedang membasuh tangan nya menggunakan keran tubuh nya langsung menegang mendengar ancaman kakak nya.

"Apa yang ingin kakak lakukan? Jika kakak menginginkan si jalang Diana ambil saja tapi jangan ambil Ran ku" Jawab Aldero posesif.

"Yah jika kamu sudah tidak sayang lagi sama Ran, mending dia punya suami seperti ku yang bisa menyayangi nya" Ujar Trevor santai, pribadi nya itu memang lebih santai dibandingkan Aldero yang lebih gampang emosi.

"Aku mau pulang! " Tegas Ran menghentikan perdebatan di antara Trevor dan Aldero.

"Ayo sayang" Ajak Aldero cepat-cepat menghampiri Ran, tapi belum satu langkah jalan nya. Istrinya itu telah memberi nya tatapan tajam.

"Aku butuh waktu sendiri jangan memaksa ku. Aku hanya ingin merenungkan dan mempertimbangkan lebih baik hubungan rumah tangga kita tetap utuh atau sampai sini saja" Ran berucap tanpa menoleh ke arah Aldero, hatinya masih sangat sakit. Rasa kecewa nya sudah sangat dalam.

"Lalu setelah itu kamu bisa memilih ingin hidup dengan ku atau Diana" Lanjut Ran dengan nada tegas.

"Ini semua karena perbuatan mu yang lebih membela si sundal itu dan karena kebaikan mu itu dan kepolosan mu kamu dimanfaatkan oleh orang lain. Berjuanglah sendiri bung aku hanya akan membantu mu sampai disini" Ucap Trevor setelah melihat Ran pergi menjauh dari sana, ia merogoh saku nya mengambil kacamata hitam nya dan mengenakan nya.

"Datanglah ke Green Mansion jika kamu mau menemui ku" Trevor berujar lagi sebelum benar-benar pergi bersama para bodyguard nya meninggalkan Aldero yang termenung sendirian.

"Arghhh... sialan! "

Menikah Dengan Calon Mertua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang