Bab 11

98.3K 5K 94
                                    

Brak.

Riko membuka pintu rumah ibu nya dengan kasar, kemudian ia berjalan menuju ruang tamu dan menempatkan diri untuk duduk di sana.

"Apa yang terjadi pada kamu Riko? Apa perempuan jalang itu berulah lagi? " Tanya Diana heran dengan sikap putra semata wayang nya. Oh iya perihal Sera yang berbohong itu Diana pun sudah mengetahui nya alhasil sekarang ia tak suka dengan menantu nya itu.

"Tadi aku ketemu sama Ranika ma" Ucap Riko lesu, ia memijat hidung nya pelan berusaha menenangkan diri.

"Terus?"

"Ran sekarang cantik banget ma. Penampilan nya seperti model ternama, tidak seperti dulu yang agak tak terawat" Cerita Riko pada sang ibu yang langsung membuat Diana membulatkan matanya tak percaya.

"Mustahil! Perempuan itu hanya gadis kampung, tapi jika memang benar begitu ambil hati nya lagi bujuk perempuan itu agar mau bersama mu" Saran Diana licik.

"Riko rasa susah ma karena Ran sudah punya suami apalagi sekarang dia sedang mengandung" Jelas Riko frustasi.

"Apa? Sebenarnya dengan siapa dia menikah?" Tanya Diana penasaran, ia berpikir keras.

"Tapi ma aku tidak peduli kalau Ran sudah punya suami, aku akan berusaha merebut nya kembali menjadi milik ku dan setelah itu Sera akan ku ceraikan" Ujar Riko dengan smirk di bibir nya.

Tepat pukul 10 malam Riko kembali pulang ke rumah nya dan Sera, ia menatap wajah Sera dengan malas.

"Riko, darimana saja kamu? Aku menunggu mu pulang dari tadi" Keluh Sera sambil mengusap perut nya yang sudah besar dan satu bulan lagi akan lahir.

"Tidak usah ikut campur! Kamu itu emang beda yah sama Ran, lihat diri mu yang egois itu sedangkan Ran. Heh dia baik dan tidak egois bahkan dia tidak kotor seperti dirimu" Banding Riko yang menekan kata kotor dalam ucapan nya itu. Hati Sera sakit menerima perlakuan kasar Riko, andai anak sialan nya tidak hadir maka tidak mungkin Riko membandingkan nya. Tapi di lain hati juga ia turut menyalahkan Ran.

"Kenapa hm? Kenapa kamu selalu begini padaku padahal sebelum kita menikah kamu tidak pernah bersikap kasar padaku! " Tanya Sera dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Ia meremas ujung dress yang ia gunakan.

"Kalau kamu tidak suka silahkan pergi dari sini. Dengan senang hati aku akan menghempaskan kamu ke jalanan" Jawab Riko kejam, toh ia tak peduli lagi pada Sera.

"Awas kamu Ran, perempuan tidak tau diri! " Umpat Sera kesal.

"Lihat saja apa yang akan aku lakukan" Lanjut Sera.

***

"Ran, aku sudah tidak sabar menanti kehadiran si kecil" Ucap Aldero sambil mengusap perut buncit Ran, sedangkan perempuan itu mengangguk antusias sebagai jawaban.

"Aku juga mas, haish waktu sangat cepat yah rupanya" Ujar Ran seraya menghembuskan napas lelah.

"Kamu betul Ran memang sangat cepat" Jawab Aldero lalu menatap langit malam.

Sekarang mereka sedang berada di taman belakang rumah, pasangan suami istri itu sangat menikmati moment seperti ini. Rasanya mampu membuat hati tenang.

"Mas" Panggil Ran memecah keheningan beberapa detik lalu.

"Hm? "

"Tadi aku bertemu dengan Riko" Ucap Ran memulai bercerita kepada sang suami, Aldero sontak terkejut mendengar ucapan Ran. Tubuh nya seketika berbalik menghadap ke arah Ran.

"Lalu apa yang terjadi? " Tanya Aldero penasaran, entah mengapa firasat nya mengatakan bahwa ada yang tidak beres.

"Dia dengan lancang menyuruh ku kembali dengan nya" Jawab Ran lelah, ia tak habis pikir dengan jalan pikir Riko.

"Ran, aku harap ke depan nya kita akan baik-baik saja" Ujar Aldero menatap Ran dengan sendu, dalam hati ia berdoa kepada Tuhan agar terjauh dari masalah baru lagi.

Menikah Dengan Calon Mertua ✔Where stories live. Discover now