Bab 6

143K 6.3K 67
                                    

Minggu demi minggu berlalu, kehidupan rumah tangga Ran dan Aldero diisi dengan keceriaan dan kegembiraan. Ran pun sudah mulai menerima Aldero.

"Ran, nanti malam kamu siap-siap yah" Ucap Aldero lembut seraya mengelus kepala istrinya itu sayang. Sekarang mereka berdua sedang duduk di sofa dengan Ran menyender di dada bidang Aldero.

Ran yang mendengar ucapan suaminya, lagi-lagi bingung. Sontak ia mengangkat kepala nya untuk menatap wajah Aldero.

"Mau kemana lagi? " Tanya Ran dengan wajah polos, Aldero semakin gemas dibuatnya. Sebelum menjawab pria itu mencubit pipi Ran pelan.

"Malam ini aku ingin mengajak kamu ke acara ulang tahun pernikahan teman ku" Jawab Aldero menatap balik wajah Ran.

Oh iya, sekarang Aldero juga rajin mengajak Ran untuk perawatan dengan alasan ia ingin memanjakan istrinya. Alhasil penampilan Ran pun berubah sekarang.

"Hm... baiklah" Jawab Ran singkat lalu kembali membenamkan wajah nya ke dada bidang sang suami.

Malam pun tak terasa sudah hadir, Ran yang diajak oleh Aldero pun merubah penampilan nya secantik mungkin. Ia tidak ingin membuat suaminya malu.

"Ran, sudah selesai? " Tanya Aldero menghampiri Ran yang sedang duduk di depan meja rias.

"Sebentar, aku ingin memakai anting-anting ini terlebih dahulu" Ran memasangkan anting-anting berwarna biru permata itu lalu ia berkaca guna melihat penampilan dirinya malam ini.

"Bagaimana mas penampilan ku? " Tanya Ran pelan, ia takut penampilan nya akan mengecewakan sang suami.

"Sempurna"

Setelah dirasa sudah tidak ada yang kurang, pasangan suami istri itu mulai berangkat menuju tempat tujuan. Sesampainya di sana, banyak pasang mata yang melihat ke arah Ran dan Aldero. Mereka saling berbisik.

"Wah itu kan tuan Aldero, billionaire terkaya se Indonesia"

"Siapa dia yang berada di samping tuan Aldero? "

"Cantik dan tampan"

"Sepertinya perempuan itu model"

Kurang lebih seperti itulah bisik-bisik mereka, Ran dan Aldero pun mendengarkan semua bisik-bisik itu tapi pasangan suami istri itu hanya tersenyum dan berjalan dengan Ran mengapit lengan Aldero.

"Ada apa? " Bisik Aldero menatap Ran sambil tersenyum.

"Aku gugup, aku belum pernah ikut acara orang kaya seperti ini" Cicit Ran pelan, genggaman di lengan Aldero tambah mengerat.

"Tenang Ran, tidak perlu gugup" Ucap Aldero lembut.

"Hai Aldero yang arrogant" Sapa seorang pria seumuran Aldero.

"Dasar kau Ditya suka sekali memanggil ku seperti itu" Jawab Aldero pura-pura kesal.

Setelah ucapan singkat itu mereka pun tertawa terbahak-bahak. Sampai seorang wanita datang menghampiri mereka.

"Selamat malam tuan Aldero" Sapa wanita itu sopan.

"Malam"

"Oh iya, siapa yang berada di samping tuan? " Tanya wanita itu yang bernama Frianda seraya tersenyum ramah menatap Ran.

"Hm... ini istriku namanya Ranika Edelyn" Ucap Aldero memperkenalkan Ran.

Ditya dan Frianda yang melihat Ran tersenyum ramah.

"Istrimu model? " Tanya Ditya penasaran, ia benar-benar kagum akan kecantikan Ran.

"Oh saya bukan model, saya hanya ibu rumah tangga biasa" Jawab Ran jujur.

"Ran, ayo ikut aku biar kita mencicipi makanan yang ada di sini. Biar para lelaki berbicara tentang bisnis" Ajak Frianda menarik tangan Ran.

Ran hanya tersenyum dan ikut saja, sebelum pergi perempuan itu menatap sang suami terlebih dahulu setelah mendapat persetujuan barulah ia mengikuti Frianda.

"Ran, dicoba ini nih" Ucap Frianda menawarkan fettucini kepada Ran.

Ran diam sesaat ia bingung dengan makanan asing di depan nya itu, Frianda yang melihat tingkah Ran mengernyit bingung.

"Ada apa Ran? "

"Oh tidak apa apa kak"

"Oh iya kamu tau ga kalau suami kamu itu sayang banget sama kamu, kelihatan sikap tulus nya itu" Ujar Frianda sambil memakan makanan nya.

"Kakak tau darimana?" Tanya Ran polos, sedangkan Frianda terkekeh mendengar penuturan polos Ran.

"Liat dari mata nya dan perilaku nya, dulu saat ia masih bersama mantan istri nya ia tak pernah bersikap seperti pada mu" Jelas Frianda mengingat-ngingat, tentu saja wanita dewasa itu tau sebab dulu saat ada acara pasti Aldero hadir dengan istrinya.

Ran terdiam, ia tak menyangka bahwa suaminya itu mencintainya dengan tulus hati. Seketika ia merasa hatinya menghangat mendengar ucapan Frianda, dengan tak sadar wajah nya merona seperti tomat.

Menikah Dengan Calon Mertua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang