Chapter 14: The Black Snowman Assault

8 2 0
                                    

???: Nee, hayato. Ini kita dimana? Kayaknya kita tersesat deh

Hayato: Iya bentar. Biar aku nyalain lenteraku

Setelah nyalain lenteranya...

Hayato: Lebih baik, tapi kayanya kita didalam hutan deh...

???: Awoooo

???: Hayato, apa itu? Aku takut

Hayato: *Sambil meluk, tenang tenang jangan takut biar aku coba liat

Tiba-tiba ada seekor serigala yang mau menyerang cewek yang berlari karena melihat serigala tersebut.

???: AAAAAAAA!! Hayato tolong!

Hayato: Ya ampun! RIN! RIN! RIIIIII--

=End of the dream=
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hayato: *Terbangun, RIIIIIIIIIN!!! Eh?

Hayato: (Hanya mimpi ternyata? Tapi apa tadi dimimpi aku nyebut rin? Kalo gitu penyebab kematianku jangan-jangan...)

Hayato mendadak terbangun karena mimpi yang dia alami. Sebelumnya hayato dan riz memutuskan untuk tidur didalam goa karena badai salju hitam. Saat ini, hayato masih bertanya-tanya dengan mimpinya.

Hayato: (Nanti aja deh mikirinnya, yang paling penting coba aku liat keluar dulu)

Hayato pun mencoba melihat dari lubang keluar goa untuk melihat keadaan diluar. Ternyata badainya sudah reda. Hayato pun langsung membangunkan riz.

Hayato: Oi riz! P! Bangun!

Riz: Uuurgh... Apa sih? lagi mimpi indah juga

Hayato: Itu badainya udah reda, gamau pulang lu?

Riz: Eh iya bener! Kuy cabut *Langsung pake backpack kayunya

Hayato: ... *Pake backpack kayunya

Begitu hayato dan riz keluar dari goa. Hal pertama yang mereka lihat adalah hutan yang diselimuti salju, tapi ketimbang warna putih, ini warna hitam keabu-abuan karena bercampur dengan salju putih.

Hayato: Uuuh... Riz?

Riz: Ya?

Hayato: Kita... Tadi di hutan kan?

Riz: Iya...

Hayato: Kenapa sekarang malah kaya bekas medan perang karena saljunya warna abu-abu?

Riz: Ya jangan tanya gue lah

Hayato: Keknya bagus ini kalo dijadiin tempat syuting film perang. Kurang lebih ceritanya kek gini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Medan perang hutan (baca: Imajinasi hayato)]

Riz: *Sekarat, *batuk, ahok ahok. Hayato... Tolong...

Hayato: Ya ampun, riz! Lo gapapa?! Waduuh mana yang kena gedik selangkangannya lagi

Riz: Kayanya... Hidup gue... ahok ahok... gak lama lagi...

Hayato: Jangan gitu riz, gue selalu ada buat lu...

Riz: Tolong... Bilang sama istri gue... maika... kalo gue selalu mencintai dia...

Hayato: Tenang, pesan lu akan gue sampein

Riz: Sama satu hal lagi...

Hayato: Apa itu teman?

Riz: Gue... Pengen... Jadi... Kaya... Om kumis *mati

[Etowaria Trinity] Journey In The EtowariaWhere stories live. Discover now