13

380 66 4
                                    

Suara yang mulai aku hapali terdengar saat jam pelajaran terakhir selesai. Aku membereskan peralatanku dan ingin beranjak sebelum telapak Taehyung menahan lenganku. Aku meliriknya tak minat, hendak menghempaskan tangan itu dan pergi ke bangku Kak Aleena.

"Kau tak lupa kan rencana kita?"

"Aish, kau itu kalau mau menyusahkan jangan ajak-ajak. Lain kali aku takkan ikut. Ingat itu!" hardikku pada Taehyung yang tak acuh.

Taehyung merangkul bahuku agar aku tak pergi kemana-mana, tapi aku meminta waktu sebentar untuk menghampiri kakak. "Kak, kakak bisa pulang duluan, kan?"

"Ah, aku berencana pergi ke toko buku bersama Luna. Mumpung kau juga keluar. Kita bisa pulang bersama setelah kau selesai. Aku akan menunggu." Kak Aleena menggaet lengan Luna yang kosong dan melemparkan senyum manisnya padaku. Aku tahu ini adalah akal bulus Kak Aleena agar dia diijinkan pergi bersama Luna. Namun, Kak Aleena tahu betul kelemahanku. Senyum manisnya itu masih bertengger apik saat kuberi tatapan tajam.

"Yah, baiklah. Tapi, janji padaku Kakak tidak akan pergi jauh-jauh."

Kak Aleena memberikan tanda OK dengan kedua jarinya lalu dia berpamitan padaku dan satu orang bodoh yang juga ada di sana. Aku memainkan ponselku saat Taehyung sibuk celingak-celinguk mencari kawannya yang tak datang-datang.

"Taehyung!" Teriakan dari ujung lorong kelas membuatku mengembus napas jengah. Takkan ada hari tenang jika aku bersama dua orang ini.

"Kau kemana saja, Pendek?! Kami menunggu lama."

"Maaf-maaf. Tadi aku ditahan gara-gara piket."

"Ya sudah. Ayo cepat ke warnetnya!" suruhku ketus. Mereka hanya manggut-manggut setuju lantas berjalan bersisian dengan aku yang ada di tengah. Sepanjang jalan banyak pasang mata mengamati kami bertiga. Yah, terlepas dari kebobrokan dua orang ini, aku tahu bahwa mereka lumayan tampan dan pasti jadi incaran mata-mata jelalatan.

"Omong-omong, ceritakan padaku bagaimana kau bisa menyukai Kakakmu sendiri!" Taehyung menyeletuk di saat langkah kami masih sibuk menuju ke warnet. Aku memberikan lirikan membunuh padanya sedangkan Jimin di sisi kiri malah menunjukkan raut penasaran.

"Aku setuju untuk ikut bermain dengan kalian, tapi tidak dengan mengungkit-ungkit kehidupan pribadiku!"

"Cemen! Kau takut kami adu kan ya pada kakakmu!" Jimin menyenggol lenganku lumayan keras. Pendek-pendek begini tenaganya boleh juga.

"Tenang saja. Sesama pria harus bisa menjaga rahasia! Kami kan pria sejati!" Taehyung mengompori. Dalam hati aku mencemoohi ucapan Taehyung yang seperti orang dewasa. Apa mereka lupa fakta bahwa mereka masih anak SMP.

"Sudahlah. Aku tak mau menjawab tentang kehidupan pribadi. Jika kalian terus penasaran, aku tidak akan mau bermain dengan kalian."

"Dasar tukang mengancam!"

"Sesama pria tidak boleh saling mengancam!" Taehyung menambahi.

Ketimbang capek mengurusi keingintahuan mereka, aku lebih memilih diam meskipun sepanjang perjalanan Jimin dan Taehyung terus berbisik memohon di telingaku seperti lebah berdengung.[]

Udah seminggu lebih sejak terakhir update. Ini part pertamaku di tahun 2021 hehehe. Semoga kalian suka ya. Setelah ini alurnya bakal cepet soalnya biar cepet2 ke problemnya juga :)) maaf banget kalo ada yang merasa ga suka dengan alurnya.

Happy late new year and keep healthy guys!❤🙏

Erroneous. [ Jeon Jungkook ]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ