14

363 67 6
                                    

Tak terasa semester dua selesai dengan hasil yang cukup memuaskan. Aku merasa senang karena tahun pertamaku di sini berjalan lancar-lancar saja. Kak Aleena semakin punya banyak teman walaupun teman lelakinya hanya kawan-kawanku. Mungkin kalian berpikir bagaimana bisa aku punya kawan. Sejujurnya, aku juga tak menyangka bahwa dua manusia pengacau yang dulu kerap kali aku kesalkan tingkahnya malah jadi sahabat dekatku sekarang. Kalian pasti tahu betul siapa mereka.

Kami acapkali bermain bersama dan berjalan-jalan ke luar kota dengan memanfaatkan villa keluargaku. Dan mengejutkannya lagi, Taehyung sekarang berpacaran dengan Luna yang notabenenya adalah sahabat kakakku. Aku tak sangka pria merepotkan itu juga bisa jatuh cinta dengan tulus. Hubungan mereka sudah jalan selama 3 bulan.

Aku dan kakak membuat pesta kenaikan kelas di rumah bersama yang lainnya. Untuk merayakan satu tahun ini, aku dan Kak Aleena sudah meminta izin Ayah dan Ibu agar teman-teman bisa menginap selama dua malam. Halaman belakang kami yang luas dipenuhi dengan suara teriakan Taehyung dan Jimin yang saling menembakkan pistol air ke tubuh masing-masing. Luna sibuk menata tempat makan kami sedangkan aku dan kakak yang bertugas menyiapkan makanan.

Aku sedang membolak-balikkan daging di tempat panggangan saat ekor mataku melihat kakak yang tersenyum kecil sembari meletakkan daging baru ke sana. Aku menengok padanya dan bertanya, "Hal apa yang membuat kakak tersenyum begitu?"

"Ini pertama kalinya aku merayakan pesta kenaikan kelas bersama sahabat-sahabatku. Jika mengingat bagaimana kau dulu dan semua hal menyeramkan di masa lalu, aku bahkan tak pernah punya gambaran bahwa kita akan seperti ini. Aku bahagia bisa mengenal dan tinggal denganmu, Jung."

Kak Aleena membalas tatapanku. Aku melihat maniknya yang berkaca-kaca. Pasti hal-hal di masa lalu terasa seperti mimpi buruk baginya. Mungkin juga kakak takut bahwa semua kebahagiaan ini akan hilang lagi. Namun, aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalau aku akan selalu membuatnya bahagia. Aku mencium pipi Kak Aleena sekali sebelum tersenyum padanya.

"Kak Aleena, aku takkan membuat kebahagiaan kakak terasa sesingkat mimpi indah. Aku berusaha membahagiakanmu sebisaku."

"Cukup dengan hal sederhana seperti ini aku sudah sangat bahagia, Jung." Kak Aleena mengulas senyum lagi. Aku mengangguk memahaminya. Kami lantas melanjutkan memanggang daging hingga tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore.

Semua makanan dan minuman sudah siap. Aku dan semuanya duduk mengelilingi alas piknik yang disiapkan Luna. Semuanya bersorak dan mengangkat botol minum masing-masing.

"Selamat untuk kita yang sudah melewati masa-masa ujian yang berat! Selamat untuk kita yang sudah menghabiskan tahun pertama di sekolah! Bersulang!" Jimin mengarahkan botol minum berperisa stroberinya ke tengah-tengah, disambut dengan botol-botol kami yang saling berbenturan.

"Yeeeay!"

Kami makan dengan hati senang. Rencananya besok kami akan pergi ke lotte world dan menghabiskan hari dengan bersenang-senang. Rasanya menyenangkan juga punya sahabat yang bisa diajak merayakan hari-hari bahagia bersama. Ini juga pertama kalinya bagiku. Jika tak ada Kak Aleena, aku pasti tak bisa merasakan momen-momen indah dengan mereka.[]

Erroneous. [ Jeon Jungkook ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora