15

452 63 2
                                    

Pukul 10 pagi dan kami masih ribut memberesekan barang-barang untuk pergi. Aku yang pertama siap sedang menunggu mereka di sofa ruang tengah. Dua orang yang menyusulku terlihat menuruni tangga dengan tergesa. Aku mendecih kesal. Padahal mereka semua bangun lebih dulu dariku, tapi malah aku yang siap duluan.

"Hei, gadis-gadis! Jika kesiangan, kita akan mengantri lebih dari sejam. Ayo cepat!" Jimin yang kini ikut duduk di sofa berteriak sampai suaranya terdengar ke lantai 2. Taehyung acuh saja dan malah mementingkan melahap snack keju di tangannya. Setelah perdebatan dan penantian panjang, pukul 11 kami berangkat menuju ke lotte world untuk bermain seharian.

Aku duduk bersama Taehyung di bangku paling belakang, sedangkan Jimin duduk di samping sopir. Para gadis dapat tempat paling luas. Selang sejam kemudian, kami sampai di wahana wisata paling terkenal di sini. Ribuan orang berjalan memasuki pintu gerbang megah. Aku menggandeng tangan Kak Aleena agar dia tidak hilang tertelan kerumunan manusia. Di lain sisi, Taehyung meraih bahu Luna dan berjalan bersampingan denganku. Jimin yang tidak ada gandengannya hanya bisa membuang napas lesu.

"Makanya cari pacar sana!" sindir Taehyung dengan seringai jahil di bibirnya.

"Aku lebih suka seperti ini. Bebas. Tidak ada yang repot-repot aku jaga," jawab Jimin kendati di wajahnya tercetak jelas bahwa dia sebal karena berjalan sendirian.

"Mukamu itu kondisikan dulu baru bicara begitu." Aku menimbrung yang pada akhirnya malah kena sikutan maut Park Jimin.

Karena tak mau mengantri terlalu lama, kami akhirnya memutuskan membeli tiket terusan dengan harga yang lumayan mahal. Sepanjang kegiatan kami, tak henti-hentinya aku menahan senyum senang sebab bisa merasakan momen menyenangkan ini. Jimin dan Taehyung yang terpaksa menaiki roller coaster sedang sibuk memuntahkan isi perut mereka di toilet. Daripada menunggu dua orang lemah itu, aku memutuskan meninggalkan Kakak dan Luna sebentar untuk membeli minum.

"Tunggu sebentar ya Kak. Aku mau beli minum." Pernyataanku dibalas anggukan setuju dari Kak Aleena.

Antrian untuk membeli minum cukup panjang hingga tak terasa sudah 15 menit kuhabiskan hanya untuk membeli 4 botol air mineral. Sedikit menyesal juga kenapa menghabiskan banyak waktu hanya untuk air mineral. Dalam langkah kembaliku menuju tempat mereka, aku tak menemukan seorang pun di sana.

"Kemana mereka?"

Satu tepukan dari balik bahu membuatku bergedik kaget. Ternyata itu Kak Aleena yang datang dengan memakai bando berbentuk kucing hitam. Aku menatapnya lekat-lekat. Mulai saat ini kucing hitam akan jadi peliharaanku di rumah.

"Ka-kalian darimana saja?!"

"Maaf, Jung. Luna melihat toko souvenir di sekitar sini dan mengajak kami melihat-lihat. Nah, aku sudah membelikan bando juga untukmu. Kau suka, kan?" Kak Aleena berniat memasangkan bando itu ke kepalaku. Mengetahui niatannya, aku dengan refleks menundukkan kepala agar Kakak tak perlu susah-susah menggapainya.

"Kenapa kelinci? Aku juga ingin yang keren seperti Taehyung dan Jimin." Aku sedikit kesal saat mendapati Taehyung dan Jimin yang tertawa meledek di belakang punggung Kakak.

"Diam tidak?!" bentakku marah.

"Kau tidak suka ya?" Raut murung Kakak membuatku merasa bersalah. Dengan cepat, aku menggeleng dan menjawab, "Tidak, kok. Kelinci juga keren."

"Iya, kan! Kelinci itu imut dan keren. Sama seperti Jungkookie!" Kak Aleena menyahut puas. Tak tahu saja efek dari ucapan dan senyuman lebar itu mampu memunculkan rona merah di pipiku.

Sebisa mungkin aku mengalihkan pandangan dari Kakak yang sangat cantik dan manis sekarang. Aku harus menjauhkan bando kucing itu darinya saat pulang. Ini semua demi kesehatan jantungku.[]

Erroneous. [ Jeon Jungkook ]Where stories live. Discover now