Bab 28

1.4K 124 11
                                    

"Sebenarnya itu bukan ideku, ini dimulai dari Boboiboy sendiri Maksmana karna aku memang menginginkan kerjasama dari MATA" kata Amato sambil melipat tangan.

"Apa maksud kau Laksamana?" Tanya Kaizo yang sekarang bertanya.

"Semua rencana dari awal sampai akhir diatur oleh Boboiboy sendiri" kata Amato sambil melihat anaknya yang bersikap santai.

Maksmana dan Kaizo pun kaget, mereka tak menyangka anak sekecil itu merencanakan dengan detail sampai mereka sendiri pun awalnya tidak curiga.

"Itu dimulai dari kita keluar dari ruang rapat bersama pendiri Cyberaya" kata Amato.

——————

"Baiklah kalau begitu, sepertinya rapat bisa diselesaikan sekarang. Saya nak balik ke stasiun saya. Jom Boboiboy" sambil merangkul Boboiboy yang sudah tidak suka dengan hawa tegang dari para atasan tu.

"Kita akan ketemu lagi dalam 2 bulan" kata Amato lagi sambil melambaikan tangan.

Amato pun sambil merangkul Boboiboy pun mulai menuju ke lift dan dia melihat Boboiboy yang hanya termenung diam.

'Hmmm, sepertinya Boboiboy kesal dengan rapat tadi' pikir Amato.

"Kamu kenapa nak? Ayah minta maaf untuk tadi ya. Itu demi kita mendapatkan kerjasama dengan mereka" kata Amato sambil mengacak rambut Boboiboy yang sekarang mereka berada di lift.

Kemudian, mereka keluar dari lift dan Boboiboy hanya terdiam.

"Boboiboy.. haha, mau ayah belikan apa sebelum pergi dari Cyberaya" kata Amato yang membujuk Boboiboy.

"Ayah, data apa yang Paman dan Ali buat sampai diincar oleh penjahat?" Tanya Boboiboy langsung.

"Hmm?? Setahu ayah dari Dr.Ghazali tu mereka membuat senjata yang dapat membalikkan serangan dari lawan sehingga lawan sendiri yang terkena. Itu memang senjata yang sangat berguna" kata Amato sambil masuk ke mobil mereka.

Boboiboy pun duduk dan mengangguk ke ayahnya.

"Memang berguna ya senjata itu" kata Boboiboy sambil melihat ke depan.

"Emang ada apa Boboiboy?" Tanya Amato yang tiba-tiba menanyakan hal tersebut. Boboiboy kemudian menoleh ke Amato sambil tersenyum.

"Bagaimana kalau kita yang mengambil alih senjata itu menjadi milik kita" kata Boboiboy.

"Hah? Boboiboy. Kita tu hanya kerjasama bukan meminta senjata maupun data mentah tu. Yang ada kerjasama bisa dibatalkan nak" kata Amato yang cemberut ke Boboiboy.

"Siapa kata kalau aku meminta langsung apalagi dalam masih data mentah" kata Boboiboy sambil melipat tangan dan Amato mengangkat alis.

"Yang aku maksud, kita buat Ali maupun Paman membuat data tu menjadi senjata dan kita mengambil tanpa ketahuan" kata Boboiboy riang dan Amato pun langsung memberhentikan mobilnya.

Amato pun langsung menoleh ke Boboiboy sambil melotot.

"Nak, kamu tau tak apa yang kau bicarakan? Ini sama aja kau seperti penjahat di luar sana. Tambah lagi, kalau ketahuan, MATA tak akan percaya dan menganggap kita musuh" kata Amato menegur Boboiboy yang malah Boboiboy melirik Amato dengan mata merah yang membuat Amato seketika bergidik ngeri.

"Mereka tak menggangap hal seperti itu  kalau kita membuat kejadian seolah-olah, musuh yang mengambil senjata tu" kata Boboiboy dengan tenang dan Amato pun menatap Boboiboy dengan serius.

"Kenapa kau merencanakan hal ini Boboiboy?" Tanya Amato dengan hati-hati dan Boboiboy hanya menghela napas.

"Ayah tak lihat, senjata yang diciptakan Ali nanti itu benar-benar berguna dipakai untuk melawan musuh di luar Bumi apalagi musuh TAPOPS itu bukan teknologi melainkan kuasa yang bisa menghancurkan satu kota. Lagipun ayah, untuk musuh pada Cyberaya cukup dengan kemahiran para ejen di sana" kata Boboiboy panjang lebar.

'Anak ini ada benarnya juga' pikir Amato dan Amato menghela napas.

"Baiklah, ayah ikuti perkataan kau" kata Amato.

Difference [ Boboiboy and Ejen Ali Fanfiction ]Where stories live. Discover now