Bab 36

1.7K 132 19
                                    

1 bulan sudah berlalu dan TAPOPS belum kembali sejak saat itu, Ali pun masih terheran- heran dengan kejadian sebelumnya terutama Boboiboy yang bisa membuat cloning seperti moon.

Susah diucapkan, selain itu Boboiboy pun langsung menyebuhkan Ejen Dayang dalam sekejap dan mengembalikan senjatanya yang sudah dia ambil. Tapi karna penjelasan dari sosok yanv tak jelas tu, Ejen Dayang dan Ganz pun langsung menyimpan senjata tu di bawah tanah dan mengunci dengan berlapis lapis keamanan.

Boboiboy pun terlihat lelah dan mungkin ada trauma dari kejadian kemarin sampai dia tidak banyak bicara.

Ali pun membuka pintu rumahnya dengan menghela napas, dia pulang agak ralut dan pasti ada ayahnya.

"Ayahh maaf terlambat" kata Ali dan saat ke meja makan. Terlihat Amato dan Boboiboy sedang makan.

"Ehh" kata Ali dan mereka berdua melambaikan tangan.

"Kau kaget, sama ayah juga. Amato datang tanpa bilang apapun ke ayah" kata Dr. Ghazali sambil menatap sinis ke Amato.

"Ohh aku lupa lah" kata Amato sambil menjawab dengan enteng dan Boboiboy hanya dengan muka -_-.

'Bukan ayah aku' pikir Boboiboy.

"Kenapa tiba-tiba ada di sini Boboiboy?" Tanya Ali bingung dan Boboiboy seperti memikirkan alasan depan ayah Ali.

"Biasa ayah punya urusan di sini, jadi aku pun sekalian ikut" kata Boboiboy seperti memberi isyarat dan Ali pun mengangguk.

Akhirnya sudah malam, Boboiboy pun tidur di kamar Ali.

"Jadi TAPOPS akan menetap berapa lama di sini?" Tanya Ali sambil memainkan tabletnya.

"Secepat mungkin, kita pun bisa tidak tinggal di sini karna ada teleportasi Ochobot" kata Boboiboy dengan santai.

"Boboiboy...Sebenarnya selama ini, aku berbincang dengan sosok itu ya?" Tanya Ali dengan hati-hati.

"Hmm kau masih mengobrol denganku, dia tidak bisa meniru sikapku dengan sempurna jadi terkadang aku diperbolehkan untuk memegang alih tubuhku" kata Boboiboy dengan santai, Ali pun menaikkan alisnya.

"Kauu.. masih trauma Boboiboy?" Tanya Ali dan Boboiboy pun terkejut kemudian hanya menatap kosong

"Aku terkadang merasa bersalah karna membunuh dengan tanganku sendiri apalagi disaat dia sudah tidak berdaya" kata Boboiboy sambil melihat tangannya.

"Aku juga melukai orang yang berada di pihakku demi kelancaran rencana sosok itu" kata Boboiboy sambil mengeratkan tangannya.

"Boboiboyy..." kata Ali yang melihat Boboiboy tertekan.

"Aku hanya tidak terima betapa lemahnya aku sampai membuat masalah besar seperti ini" kata Boboiboy dan Ali pun menatap sedih ke Boboiboy.

"Ini semua bukan salah kau Boboiboy, dia sudah merencanakan untuk menguasai kau. Tak ade yang bisa menebak ini semua" kata Ali dengan lantang, Boboiboy pun menoleh ke Ali dan tersenyum.

"Terima kasih Ali" kata Boboiboy.

"Lebih baik kita tidur dan kita lakukan misi bersama" kata Ali dengan tersenyum dan Boboiboy.

"Kau benar, selamat tidur Ali" kata Boboiboy.
Ali pun sudah tertidur lelap dan Boboiboy hanya mengambil posisi duduk di kasurnya.
Boboiboy pun menghela napas sambil mengusap kepalanya.

"Walaupun mereka bicara seperti itu padaku, aku tetap tidak bisa.." kata Boboiboy yang terpotong perkataannya karna panggil dalam pikirannya.

"Boboiboy..."

Boboiboy pun menutup mata dan melihat dimensi Halilintar, Boboiboy pun menaikkan alisnya.

"Ada apa Hali?" Tanya Boboiboy dan dia hanya mengepalkan tangannya.

"Tolong jangan salahkan dirikau, kau tahu sendiri kau dikendalikan" kata Hali dan Boboiboy menunduk.

"Aku tidak bisa Hali" kata Boboiboy dengan pelan.

"Kenapaa??!" Tanya Hali dengan tatapan tajam.

"Karna aku sudah merugikan semua termasuk ayah aku sendiri"

————

Guys, jadi aku update story baru. Judulnya Death [ Boboiboy Fanfiction ], kalian baca ya ✨
Terima kasih semua 💕

Difference [ Boboiboy and Ejen Ali Fanfiction ]Where stories live. Discover now