Bab 3

3.6K 231 1
                                    

Acara pun tetap berlangsung, selain dari Tim A. Mereka masih bingung dengan adanya Ali di pesta tersebut dan dia selalu bersebelahan dengan Dr. Ghazali.

"Ali anak Dr. Ghazali kah?" Bisik Moon dan Zass angkat pundak tanda tak mengerti.

"Iyaa, dia anak Dr. Ghazali" kata Alicia yang bersama tim A tersebut sudah ada dibelakang Moon dan Zass

"Ehh kenapa kalian di sini?" Tanya Roza

"Ejen Karya memberi perintah untuk berkumpul bareng Tim B dan tim C karena ruangan yang diincar penyusup sudah dipindahkan" kata Iman

"Ehh sudah dipindahkan? Sejak kapan??!" Tanya Jet

"Ali sudah pindahkan dan dia berikan padaku beserta IRIS(sambil menunjukkan benda tersebut)" kata Rudy

"Ehh kenapa dia kasih ke kau Rudy?" Tanya Roza "Mungkin dia mendengar misi dari ejen Bakar dan dia merasa kemungkinan dia menjadi target dari penjahat" kata Rudy

"Kalo begitu, bagaimana kalau kita mengintai Ali dari dekat dengan alat ciptaanku" kata Bulat dengan menjunjukkan ciptaanya. Yang lain pun setuju.

Kemudian alat pengintai itu diterbangkan dan dibuat terlihat tembus pandang. Lalu didekatkan alat tersebut dengan Ali yang sudah didekat ayahnya.

"Aliiii"

"Ehh siapa? Wahh kauu" kata Ali mendekat orang tersebut.

"Kau ini sudah besar ya,Berapa umur kau sekarang? 9 tahun kah" kata orang tersebut dengan riang. Ali pun cemberut "12 tahunlah, bilang aja aku pendek" sambil pipinya menggembung dan tangannya dilipat

"Hahaha, bercanda ajalah Ali. Kau ini bawa serius aje" kata orang itu sambil mengelus kepala Ali

"Ihh kau ini, anggap aku macam anak kecilah" sambil menghindar dari tangannya. " yee kan aku lebih tua dari kau, jadi aku abang kau lah" katanya sambil terkekeh-kekeh

"Kau ini, jangan ledek Ali lah. Baru saja kau bertemu dengannya" kata ayahnya. "Iyaa ayah, maaplah. Hanya bercanda je"

"Ali mainlah sama anakku dulu, paman mau bicara dengan ayah kau" katanya sambil tersenyum lembut dan Ali pun mengangguk. Kemudian, dia pergi ke tempat makanan yang disajikan dan mencari tempat duduk.

"Ehh tak biasa ayah kau kumpul di acara seperti ini, sudah 3 tahun tak liat kau dan ayah kau" kata Ali. "Yee biasalah, sibuklah dia. Dia aje jarang ketemu aku yaa tapi aku pun juga sibuk, banyaklah yang harus aku uruskan masalahku"

"Hisshh, macam orang penting je. Aku pun juga sibuk, tapi masih bisa sama ayahku walau malam je" kata Ali.

'Iyee aja lah Ali' pikir serentak oleh para ejen yang sedang menguping

Orang itu cemberut " heleh, sama aje kaya orang penting kau. Ngomongin aku sok penting" trus mereka saling tatapan sinis dan akhirnya mereka ketawa. "Tapi bersyukurlah kau masih ketemu setiap malam, aku satu tahun pun belum tentu ketemu" kata orang itu dengan nada sedih.

"Apa maksud kau??" Tanya Ali. Sebelum terjawab, tiba-tiba ada suara bom dari luar.

"Apa jadi nii" tanya Ali. ' Penjahat itu sepertinya mulai keluar' pikir Ali. Kemudian, Ali langsung lari menuju ke sumber bom tu.

"Alii, kau kemana?? Jangan pergi sendiri" sebelum mengejarnya, orang itu terjempit dengan orang-orang yang panik di ruangan itu.

Difference [ Boboiboy and Ejen Ali Fanfiction ]Where stories live. Discover now