Bab 35

1.6K 138 15
                                    

"Mengambil senjata buatan anak kecil tu, anak ini tidak tahu fitur senjatanya dapat mengambil energi pada Bumi. Sayang sekali" kata sosok tu.

"Apa maksud kau?" Tanya Maksmana yang siap siaga.

"Tentu saja dengan menimbal balik ke Bumi, energi pun akan secara perlahan keluar dan aku pun bisa mengambil dengan mudahnha tanpa seperti Retakka yang bodoh. Anak ini pun juga tidak akan bisa menarik energi seperti Retakka" kata sosok tu

"Apaa" kata Boboiboy gemetar.

"Hehehe... kau memiliki kuasa yang sangat kuat, banyak makhluk yang mengincar dan ingin mengambil kuasa kau. Tapi yang dipermasalahkan adalah elemental kau yang seperti hidup" kata sosok tu.

"Elemental hidup?" Kata Ali bingung dengan informasi yang tidak masuk akal.

"Hahaha.. mereka menjaga tuannya dengan protektif. Macam ini aku bisa mengambil kesempatan untuk mengancam mereka untuk membunuh Boboiboy sedangkan aku bisa mengendalikan dengan sepuasnya huahahaha" kata sosok tu. Boboiboy pun langsung memeluk ayahnya dengan kuat dan tiba-tiba jam kuasa Boboiboy mengeluarkan cahaya.

"Ehhh" kata Yaya kaget.

"Kenapa dengan jam kuasa kau" kata Fang dan seketika cahayanya membutakan mata mereka.

Di depan muncul, 5 elemental yang berdiri dan sisanya terbang di atas. Masing-masing pun mengeluarkan kuasanya yang tidak sengaja mereka keluarkan.

"Kaliann" kata Boboiboy.

"Sialan, selama ini kau mempermainkan kami" kata Gempa yang mengeluarkan amarahnya.

"Dengan bodohnya, aku tidak bisa menyelesaikan masalah ini" kata Solar yang mengepalkan tangannya.

"Sekarang..." kata Ice yang mengeluarkan hawa dingin yang membuat lainnya menggigil.

"Habisi dia" kata Ice dan mereka pun langsung bergerak ke depan dengan kecepatan penuh.

Semua yang dibelakang pun melihat serangan elemental yang sangat dahsyat.

"Mengesankan, jadi ini kuasa penuh elemental" kata Kaizo dan Gopal pun langsung menyela.

"Ini menyeramkan lah, habislah kita kalau mereka menyerang ke kita sendiri" kata Gopal yang sembunyi di belakang.

Yaya dan Ying pun hanya menghela napas.

Amato pun melihat ke Boboiboy yang semakin pucat dan meringkuk erat di pangkuannya.

"Kau kenapa nak?" Tanya Amato dan Boboiboy pun menoleh ke atas.

"Tenaga aku dipakai oleh elementalku" kata Boboiboy yang bersandar lemah.

"Apaa" kaget Amato dan bersiap meneriak ke para elemental tapi dihalang oleh Boboiboy.

"Biarkan mereka selesaikan, ini kesempatan terakhir" kata Boboiboy dan Amato pun menatap Boboiboy khawatir.

Serangan pun selesai dan karna serangan terakhir Solar pun, sosok itu pun hangus.

"Laksamanaa" teriak Halilintar dan Maksmana pun mengangguk, dia pun membuka buku yang tadi dipakai dan membaca mantra.

Sosok itu pun perlahan menghilang dan masuk ke dalam buku, Blaze pun melaju cepat ke Maksmana dan mengambil buku tersebut.

Dia pun mengeluarkan ring api dan mengelilingi buku itu, sekejap buku itu terbakar sambil terdengar suara teriakan yang semakin lama menghilang.

Thorn pun langsung merosog jatuh ke lantai sambil mengeluarkan air mata.

"Akhirnyaa" katanya.

Elemental pun langsung berlari ke Boboiboy yang khawatir dengan konsekuensi mengeluarkan kuasa mereka.

"Tenang, aku tidak apa-apa" kata Boboiboy yang langsung tahu maksud elementalnya.

"Sepertinya kita harus kembali ke dimensi kita sebelum tenaga Boboiboy semakin terkuras" kata Gempa, Thorn dan Taufan pun memberikan pelukan selamat tinggal ke Boboiboy.

Blaze pun sempatnya mengusil Ali dengan mengeluarkan api ke rambutnya.

"Aliiii" kata Alicia dan Rudy kaget.

"Huwaa rambut akuu" kata Ali dan Ice pun mematikan api dengan cepat, Halilintar pun memukul kepala Blaze dengan kencang sambil menggelengkan kepala.

'Ribut sekali elemental Boboiboy' pikir anggota TAPOPS -_-

"Boboiboy" Boboiboy pun langsung menoleh ke sumber suara yanv ternyata Solar.

"Kau jangan mendengar omonganya saat kau terkurung, itu semua tak benar. Kami akan selalu menjaga kau Boboiboy" kata Solar dan Boboiboy mengangguk

"Terima kasih kalian menjaga anakku dengan baik" kata Amato, Solar pun tersenyum. Gempa pun sudah mengumpulkan semuanya dan mulai siap masuk, badan mereka pun mulai menghilang.

"Amato" kata Ice dan Amato pun menaikkan alisnya.

"Seringlah sama anak kau, dia rindu kali dengan kau. Jangan sampai kau menyesal tidak bisa bertemu dengan anak kau selamanya" kata Ice dan Amato pun mukanya langsung pucat.

Maksmana pun mengeluarkan siulnya dan Kaizo pun hanya menyeringai, Halilintar pun langsung memukul kepala Ice.

"Bukan gitu penyampaiannya, tapi Boboiboy butuh kau disampingnya Amato. Itu aja" kata Halilintar yang akhirnya menghilang beserta lainnya.

"Tentu saja, aku akan sering disampingnya" kata Amato yang baru bicara dan mengusap kepala Boboiboy.

Boboiboy pun tersenyum.

"Terima kasih elemental"

Difference [ Boboiboy and Ejen Ali Fanfiction ]Where stories live. Discover now