11. Hari Tenang Nasional

347 98 95
                                    

Setelah seharian kemarin Saka dibuat repot oleh gadis itu akhirnya Saka mendapatkan hari ini. Dimana Acha tidak masuk sekolah karena kakinya masih sakit.

Bahagia sesederhana itu ternyata.

Jika kalian mengatakan Saka jahat dan tidak perperasaa, Saka tidak peduli sama sekali.

Hari ini pandangannya cerah karena tidak akan melihat gadis itu disekolah, telinganya juga akan merasa dingin dari mulut Acha yang cerewet yang selalu membuat telinganya panas.

Sepertinya Saka harus menandai hari ini. Hari Tenang Nasional bagi Saka seorang.

Senyum tidak lepas dari wajah Saka. Membuat para gadis yang tengah berada dikoridor terpekik melihat senyuman manis milik Saka yang jarang Saka perlihatkan. Bukan tanpa alasan, itu karena Acha yang selalu membuntutinya dan membuatnya kesal.

Sekarang Saka sudah memasuki kelas dan senyuman itu masih tetap bertahan diwajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Saka sudah memasuki kelas dan senyuman itu masih tetap bertahan diwajahnya. Hal itu membuat ke tiga temannya menatapnya aneh.

"Lo kenapa Ka pagi pagi udah senyum senyum begitu?" Tanya Ira.

"Habis menang give away lo?" Tanya Rendi.

"Pasti abis dapet lotre ini." Kata Navin.

Saka menatap ketiganya secara bergantian yang kemudian menjawab pertanyaan mereka dengan sebuah gelengan.

"Kerasukan kali ni anak." Ucap Navin.

Rendi memegang kepala Saka. "Allahulahaillah---"

Saka menepis tangan Rendi dengan cepat. "Ck! Apaan sih lo Ren, gue ga kerasukan."

"Alhamdulillah" Ucap Rendi yang mengelus dadanya.

"So islami banget lo Ren!" Cibir Navin.

Rendi merangkul bahu Navin. "Sahabat yang terhormat, mohon dijaga ucapannya itu dan hormati Ustadz Rendi Mahendra ini sebelum gue ngutuk lo."

Navin bergidik ngeri. "Kalo lo jadi ustad yang ada lo malah ngajarin yang engga engga."

"Orang sesat kaya lo laga jadi ustad." Ucap Saka.

"Bukannya umat manusia terselamatkan yang ada malah semakin terjerumuskan." Ucap Navin yang kemudian disusul dengan tawa.

Ira dan Saka juga ikut tertawa.

"Astagfirullah kamu ini berdosa banget Vivin." Rendi menirukan nada bicara anak yang sedang viral di sosmed.

"Anjir geli banget Vivin." Tawa Saka pecah.

Ira pun, "mon maaf gue ngakak banget anjir."

"Bangke lo Ren!" Tunjuk Navin.

Rendi tersenyum puas. "Satu sama nih."

Sesuatu mengingatkan Ira. Rasanya ada yang kurang diantara mereka. Iya, Ira tidak melihat Acha hari ini. Gadis itu juga tidak memberitahu apapun kepada Ira.

Protective God (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang