4. Malam Minggu

425 125 54
                                    

Harusnya malam minggu ini Acha menghabiskan waktu dengan Farhan. Namun ketika Acha sudah bersiap tiba tiba cowok itu mengabari Acha memberitahu gadis itu tidak jadi jalan karena saudaranya masuk Rumah Sakit dan Farhan disuruh untuk menjaga saudaranya itu. Acha percaya itu, karena tidak mungkin Farhan berbohong padanya. Bukan Acha polos dan lugu, hanya saja dari awal pacaran Farhan tidak pernah sekali pun berbohong padanya.

Karena tidak mau dandannya sia sia akhirnya muncul lah sebuah ide yang bisa disebut ide gila.

Acha akan mengajak Saka malam mingguan. Walaupun Acha sudah tau tidak akan semudah itu untuk mengajak Saka. Seperti sekarang, Acha sudah merengek dari tadi namun cowok itu tak menghiraukannya.

"Saka ayo dong!!!"

"Masa lo ga kasian sama gue."

Acha benar benar memasang wajah sememelas mungkin.

"Gue udah cantik gini masa ujung ujungnya harus tiduran doang dikasur. Kan ga lucu!"

"Saka."

"Apa sih Cha?" Ketus Saka.

"Ayo malmingan sama gue."

"Sama pacar lo aja sana!"

"Kan dari tadi udah gue kasih tau Arsaka! Kalo cowok gue tuh lagi dirumah sakit nemenin saudaranya." Acha menekankan setiap kata yang ia katakan.

"Gue cape Cha, gue baru pulang dari rumah Navin." Saka berusaha menahan emosinya.

"Ko lo ga bilang abis dari rumah Navin?!"

"Kan gue barusan bilang."

Acha geram. "Maksud gue kenapa lo ga ajak gue?"

"Kenapa gue harus ajak lo?"

"Kan gue temen dia juga kalo lo lupa!"

"Males gue bawa lo!"

Acha mengerucutkan bibirnya. Bisa bisanya Saka terang terangan malas mengajak dirinya.

"Yaudah sebagai gantinya karena lo ga ajak gue tadi, sekarang lo temenin gue jalan!"

"Cha!"

"Apa? Ayo dong Ka! Kasihanilah gadis yang malang ini." Acha mulai mendrama.

"Bis--"

"Yaudah kalo lo gamau gue bisa jalan sendiri!" Putus Acha yang bangkit dari duduknya. Namun dengan cepat tangannya dicekal oleh tangan Saka.

"Iya iya gue temenin lo. Puas lo?"

Acha tersenyum penuh kemenangan.

"Tunggu disini. Gue ganti baju dulu."

Acha mengangguki ucapan Saka dan kembali menjatuhkan bokongnya disofa.

Perlu kalian tahu, Saka yang akhirnya meng 'iya' kan ajakan Acha bukan karena khawatir pada gadis itu. Mengingat amanat Rita-Mama Acha yang diberikan kepada Saka membuat ia memilih keputusan seperti itu. Kasarnya, Saka tidak peduli pada gadis itu. Ia berharap Acha akan diculik dan menghilang dari hidupnya yang akan membuat hidup Saka tenang setelahnya. Namun Saka masih menyayangi dirinya, ia tak mau kena semburan Bunda nya jika gadis itu kenapa napa.

Saka menjadi heran, sebenarnya anak Nina itu dirinya atau gadis itu?

Alih alih memikirkan hal itu, sekarang Saka sudah berada disebuah Mall. Gadis itu memaksa Saka untuk pergi ke tempat itu dengan alasan ingin membeli novel yang baru saja launching. Namun faktanya gadis itu membawa Saka ke Time Zone. Benar benar menyebalkan bukan?

Ingatkan Saka untuk kedepannya supaya tidak percaya lagi kepada gadis ini karena membohonginya.

Gadis itu tampak menikmati waktunya berada di Time Zone. Tetapi tidak dengan Saka. Saka lebih memilih duduk dan memaninkan ponselnya alih alih ikut bermain dengan gadis itu. Sebenarnya gadis itu beberapa kali memaksa Saka untuk ikut bermain bersamanya yang menimbulkan sedikit perdebatan diantara mereka.

Protective God (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang