23. Ancaman dari dalam

287 41 124
                                    

Hi dear!!!!

SUDAH FOLLOW BELUM?
SUDAH VOTE BELUM?
SUDAH SPAM KOMEN BELUM?

"ACHA KANGEN BANGET!!!!"

Acha memeluk erat objek yang berada didepannya. Acha sekangen itu dengan orang ini.

"Gue juga Cha." Pelukannya tak kalah erat dari Acha.

Baru saja keluar, Saka sudah disuguhi dengan pemandangan yang merusak mata. "Gausah peluk peluk gitu juga kali." Saka menarik Acha dari pelukan cowok itu.

"Masih aja ya lo! Sama abang sendiri juga cemburu."

Arsenal Gimnastiar. Kakak satu satunya Saka yang baru pulang dari London setelah 2 tahun lamanya. Biasanya Arsen selalu pulang 6 bulan sekali. Paling tidak 1 tahun sekali.

"Siapa juga yang cemburu." Ketus Saka.

Kehadiran Arsen merupakan ancaman bagi Saka. Bagaimana tidak, Arsen itu selalu memanjakan Acha yang membuat gadis itu selalu menempel dengan Arsen.

"Gue tuh lagi melepas kangen sama kak Arsen loh Ka! Maen lo tarik tarik aja." Protes Acha.

"Peluk gue aja, jangan bang Arsen." Ujarnya asal.

"Gue tuh kangennya sama bang Arsen bukan sama lo." Acha hendak memeluk Arsen, membuat cowok itu merentangkan tangannya. Namun kalah cepat dengan Saka yang menarik Acha ke dalam pelukannya.

"Gue bilang gausah peluk, Acha." Peringatnya. Membuat Arsen terkekeh. Rupanya sekarang Saka mulai menunjukan perasaanya kepada gadis itu. Sebuah peningkatan yang lumayan.

"Loh kalian ngapain di luar terus? Ayo masuk. Makan siang udah siap loh." Ujar Nina diambang pintu.

"Wah bau baunya Acha mencium makanan kesukaan Acha nih tan."

Nina terkekeh. "Iya ada makanan kesukaan Acha juga. Sengaja tante bikin khusus buat Acha."

Acha tersenyum manis.

"Ya udah ayo buruan masuk, ayah udah nunggu didalem. Kasian."

"Om Wira juga pulang tan?" Tanya Acha. Pasalnya dia hanya mengetahui soal kepulangan Arsen, tidak dengan Wira.

"Iya, barengan sama Arsen tadi."

"Waahhh seneng banget Acha!!! Kalo gitu Acha ganti baju dulu ya tan." Acha begitu antusias. "Bang Arsen ayoo anter Acha ke rumah." Acha menarik tangan Arsen membuat mata Saka menajam.

"Gue aja." Ujar Saka.

"Ga mau. Gue mau di anter bang Arsen." Tolakan Acha membuat Arsen dan Nina terkekeh.

"Sorry ya, Acha lebih milih gue Ka." Arsen menepuk bahu Saka yang langsung menyusul Acha.

"Sialan lo bang!" Umpat Saka.

"Udah kamu juga ganti baju dulu sana. Bunda tunggu di meja makan."

"Iya bun."

"Tenang aja, Acha ga akan berpaling ko." Goda Nina.

"Apaan sih bun."

****

"Nempel terus sama Arsen, ga kangen nih sama om?"

Acha yang baru datang langsung berlari menghampiri Wira. Memeluk pria paruh baya itu. Yang selalu memberi kehangatan bak ayah kepada anaknya. "Ya kangen lah om. Kangen banget malah! Apalagi sama oleh olehnya hehee."

Wira terkekeh. "Tenang aja, om udah siapin oleh oleh spesial buat Acha."

Acha mengacungkan kedua jempolnya. "Om emang terbaik deh!"

Protective God (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang