8

7.9K 528 23
                                    

"Shit!"

-Reihan-

---

Setelah keluar dari apartemen Riska, Keira tidak dapat membendung air matanya lagi. Cairan bening itu keluar tanpa ia minta. Keira menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Dia takut akan ada isak tangis yang keluar dari mulutnya. Keira berusaha secepat mungkin untuk masuk ke dalam apartemennya. Setelah ia masuk kedalam apartemennya, saat itulah Keira mulai melepaskan semuanya. Dia menangis dan mengeluarkan isakannya. Rasanya sakit. Dia tidak percaya jika Reihan berani melakukan seperti itu, Reihan membohonginya untuk yang kedua kalinya.

Keira menghapus air matanya. Dia berusaha untuk tampak baik-baik saja. Keira berdiri dan berjalan menuju meja makan. Melihat makanan yang sudah ia masak dengan susah payah itu masih utuh dan belum disentuh, membuat Keira sekali lagi meneteskan air matanya. Dia langsung teringat dengan mereka. Reihan pasti sedang menikmati makanan yang dibuat oleh Riska dengan senyuman di wajahnya. Reihan pasti akan memuji makanan Riska. Dia pasti akan membandingkannya dengan dirinya. Semua pikiran buruk terus berada di kepala Keira.

Keira berjalan mendekat ke arah meja makan. Dia mengambil makanan tersebut dan membuangnya kedalam tempat sampah. Keira membuang semuanya. Setelah membuangnya, Keira langsung menyuci piring. Dia tidak ingin Reihan mengetahui jika ia sudah masak. Sudah dapat dipastikan Reihan pasti tidak akan memakan masakannya.

Setelah selesai, Ia berjalan menuju kamarnya. Keira membaringkan dirinya. Dan kembali menangis dibalik selimut putihnya itu.

---

Keira dapat mendengar jika Reihan sudah kembali pulang. Dua puluh menit. Keira menghitung berapa lama Reihan makan di tempat Riska. Keira langsung memejamkan kedua matanya ketika ia mendengar langkah kaki Reihan yang mendengat ke arahnya.

Dan benar saja, tidak lama kemudian Reihan membuka pintu kamar dan mendekat ke arah Keira. Ia mengecup lembut pipi Keira. Keira pun membuka matanya. Ia mencoba untuk tersenyum kepada Reihan. Seolah ia tampak baik-baik saja.

"Aku udah bawa makannya. Kamu makan gih." Ucap Reihan sambil mengelus lembut rambut Keira. Keira hanya menganggukan kepalanya. " Kalau gitu aku cuci muka sebentar." Balas Keira.

"Yaudah aku taruk di piring dulu ya makannya." Ucap Reihan lagi.

Setelah itu Reihan berjalan menuju dapur. Ia mengambil piring dari rak piring. Tapi perhatian Reihan teralihkan kepada tempat cuci piring yang masih basah. Ia juga melihat terdapat satu plastik yang terikat di dalam tempat sampah. Reihan membuka plastik tersebut.

"Shit!"

Seketika Reihan langsung merasa bersalah. Ia dapat melihat makanan yang masih layak dimakan itu, sudah terdapat di dalam plastik. Reihan sangat yakin jika Keira sudah memasak makanan itu untuknya.

"Rei?" Reihan langsung berbalik dan mendapati Keira yang sudah berdiri di belakangnya.

"Kamu ngapain?" tanya Keira. Reihan tidak dapat menjawab pertanyaan Keira.

"Makanannya udah basi Rei. Makannya aku buang." Keira tersenyum dan menatap Reihan. Reihan yang menyadari itu berjalan mendekati Keira.

"Kei.."

"Iya?"

"Kamu boleh marah sama aku, kamu boleh mukul aku, atau kam--" Keira langsung memotong ucapan Reihan.

"Kamu Kenapa Rei? Ada apa?"

"Aku salah, aku minta maaf. Harusnya aku minta ijin terlebih dahulu sama kamu.. Kei maafin aku." Keira dapat melihat jika Reihan memang merasa sangat bersalah sekarang.

"Aku baik-baik aja Rei. Kamu gak perlu khawatir."

"Enggak Kei.. Aku tau kamu enggak baik-baik aja. Kamu boleh mukul aku atau teriakin aku. Aku gak masalah. Aku tau aku salah Kei."

"Aku baik-baik aja Rei. Kamu tenang aja. Aku tau kapan aku harus hukum kamu. Tapi kamu harus ingat satu hal Rei, hukuman yang akan kamu terima nantinya adalah kehilangan Rei. Kamu akan kehilangan aku dan anak kita." Reihan terdiam mendengar perkataan Keira. Tatapan yang Keira berikan kepadanya sangat tajam. Reihan tidak dapat mengartikan tatapan yang Keira berikan kepadanya.

"Jadi.. kamu harus berpikir dalam mengambil tindakan yang akan kamu sesali nantinya."

---

Hei Yoo aim back! Gimana part kali ini ges?

Jangan lupa untuk kasih bintang komentar dan juga tambahin just me ke reading list kalian ya..

Love u ges!

Medan, 22 Januari 2021

Just Me? [Sequel Me Or Your bestfriend]  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang