Riska

13K 408 18
                                    

Keira tidak dapat mempercayai apa yang ia baca sekarang. Ia baru saja mendapatkan pesan dari Reihan. Dan tertera sangat jelas jika Reihan setuju dengan perceraian mereka. Hancur hati Keira membaca pesan tersebut. Bagaimana bisa Reihan langsung menyerah  terhadap pernikahan mereka ini. Keira menatap Rangga yang sedang tertidur dengan pulas. Ia tersenyum miris melihat putranya itu. Sebentar lagi Rangga tidak akan pernah melihat keutuhan dari keluarganya ini. 

Panggilan masuk dari Claudia membuat Keira sedikt kesal. Ia langsung menolak panggilan tersebut. Tetapi Claudia tetap berusaha. Keira yang kesal langsung mengangkat panggilan tersebut .

"Apa sih Clau. Gue lagi gak mau di ganggu!" Ucap Keira dengan kesal.

"Gue lagi di cafe nih. Gue tungu lo." Balas Claudia.

"Lo budeg? Gue lagi gak mau diganggu. Lo ajak yang lain gih."

"Tega ya lo! Gue selalu ada saat lo dalam masalah. Masak saat gue dalam masalah lo gak ada? Gue butuh lo, Kei."

"Lo lagi ada masalah apa?"

"Gue butuh lo.. Gue tunggu ya. Gue send alamatnya sekarang." Setelah mengatakan itu, Claudia langsung menutup panggilan. Dan beberapa detik kemudian, Claudia sudah mengirimkan alamat nya. 

Keira sebenarnya sangat malas untuk pergi sekarang. Tetapi sepertinya, Claudia benar-benar sedang membutuhkan dirinya. Dan mau tidak mau, Keira harus ada di samping Claudia.

---

Keira menatap kedua wanita yang ia kenal ini dengan pandangan kesalnya. Ia sudah berada di cafe yang disebutkann oleh Claudia tadi. Dan bukan hanya ada Claudia disini bahkan Riska pun ada di sini. 

"Masalah lo apa? sampai lo butuh gue?" Tanya Keira dengan kesal kepada Claudia.

"Ini masalah gue." Balas Claudia sampil menunjuk Riska dan diakhiri dengan cengiran khasnya. Keira menghela napas panjang. 

"Lo mau ngomong apa?" Tanya Keira langsung. Dia males untuk berlama-lama dengan Riska.

"Gue mau jelasin semuanya. Gue tau gue telat.. tapi setidaknya gue pernah mencoba. Bayi yang gue kandung bukan bayi Reihan, Kei." 

"Gue tau." Balas Keira. Mendengar perkataan Keira, Claudia dan Riska langsung menatap Keira dengan terkejut. 

"Lo tau?" Tanya keduanya dengan kompak. Keira hanya menganggukkan kepalanya.

"Jadi kenapa lo minta cerai?" Tanya Riska.

"Permasalahan rumah tangga kami bukan hanya itu. Tetapi alasannya ya satu, yaitu lo.  Lo tau kan, dengan kembalinya lo kesini rumah tangga kami gak baik. Selalu ada masalah. Gue gak nyalahin lo. Ya lo kan memang berhak untuk kembalii lagi." Tutur Keira.

"Lo bener. Seharusnya gue gak balik lagi ke sini."

"Udahlah. Lagian semuanya udah terjadi. Dan Reihan juga udah setuju mau bercerai sama gue." 

"Ha?" Ucap Riska

"Maksud lo?" Tanya Claudia.

Keira yang melihat keterkejutan mereka berdua langsung membuka handphone nya dan menunjukkan chat yang Reihan kirim kepadanya. Claudia dan Riska tidak bisa berkata-kata ketika mlihat pesan yang dikirimkan Reihan kepada Keira. 

"Bangsat ya memanng Reihan." Ucap Claudia. 

"Brengsek, tolol, bego, pecundang." Tambah Riska.

Keira kembali mengambil handphonenya. Setelah itu ia menatap Riska dan Claudia. "Jadi gue akan cerai sama Reihan." Ucapnya.

"Keira.. Please. Mungkin dia lagi mabuk atau apa, makannya dia ngirim pesan itu. Reihan udah bilang sama gue kalau dia akan pertahanin rumah tangganya. Dia enggak akan ngelepasin lo. Dia janji sama gue." Riska mencoba untuk  membujuk Keira.

Just Me? [Sequel Me Or Your bestfriend]  {END}Where stories live. Discover now