1

14.7K 565 18
                                    

"Kapan sih berhenti cemburu sama Alex?"

-Keira-

-

--

Keira tersenyum melihat Reihan yang baru pulang dari kantornya. Dia mendekat kearah Reihan dan langsung mendekap Reihan dalam pelukannya.

"Kangen.." ucap Keira. Hanya dengan satu kata itu mampu membuat Reihan tersenyum manis. Dia langsung membalas pelukan Keira. Reihan mengecup puncak kepala Keira dengan sayang.

"Aku jadi lebih segar dapat pelukan gini.."

Keira melepaskan pelukan mereka. Dia tersenyum kepada Reihan.

"Kamu akan lebih segar kalau mandi sayang.. cepat sana mandi. Aku siapin makan malam untuk kamu." Tutur Keira. Reihan menganggukkan kepalanya. Dia berjalan mendekat ke arah Keira dan cup. Reihan mengecup bibir merah Keira.

"Aku sangat beruntung memiliki kamu." Ucap Reihan lembut.

"Tentu aja kamu beruntung. Udah sana cepat mandi!"

"Oke buk bos!" Jawab Reihan. Keira terkekeh mendengar perkataan Reihan. Setelah itu Reihan berjalan menuju kamar mereka.

Keira pun berjalan menuju dapur dan menyiapkan makan malam yang akan mereka santap nantinya.

---

Keira menatap Reihan dengan pandangan yang penuh harap. Dia menunggu Reihan mengomentari hasil dari masakannya.

"Gimana?" Tanya Keira setelah Reihan sudah menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.

Reihan menganggukkan kepalanya sambil mengunyah. Dia menoleh kearah Keira dan tersenyum tipis.

"Lumayan." Ucap Reihan.

Raut wajah Keira seketika langsung berubah. Dia menghela napas panjang.

"Kamu selalu bilang kata itu setiap nyoba makanan buatan aku, Rei.. aku bosen. Gak ada kata lain apa selain kata lumayan?"

"Ya.. aku harus bilang apa lagi sayang.. masakan kamu ini enak. Ya tapi gak enak benget. Jadi ya lumayan."

"Kalau gitu aku gak usah masak lagi lah. Makanan buatan aku tuh gak ada perkembangannya.." ucap Keira pasrah.

"Enggak dong sayang.. kalau kamu belajar terus pasti nanti makanan kamu makin enak." Jawab Reihan berusaha untuk menyemangati Keira.

Keira sama sekali tidak membalas perkataan Reihan. Dia hanya diam dan mengambil lauk ke piringnya.

"Oh iya Kei.. kamu kapan cek kandungan lagi?" Tanya Reihan.

"Minggu depan."

"Minggu depan? Bukannya lusa ya?"

Reihan langsung menghentikan makannya. Dia menoleh kearah Keira. Keira yang menyadari itu pun menoleh juga kearah Reihan.

"Kamu ini gimana sih. Kan aku udah bilang Minggu depan. Kenapa tiba-tiba lusa? Emangnya kamu gak bisa kalau Minggu depan?"

"Sepertinya aku gak bisa Minggu depan. Tapi akan aku usahakan."

Keira menghela napas panjang. Dia kembali melanjutkan makannya.

"Yaudah.. kalau kamu gak bisa gak masalah. Nanti aku minta temani Claudia aja."

Reihan langsung berfikir. Jika Keira pergi bersama Claudia, otomatis Alex ikut bersamanya. Nanti para perawat dan dokter mengira Alex adalah suami Keira. Reihan langsung menggelengkan kepalanya. Dia langsung menoleh kearah Keira.

"Enggak!" Ucap Reihan sedikit berteriak. Keira yang mendengar itu langsung menatap kearah Reihan.

"Kenapa enggak?"

"Aku gak mau ya, kamu pergi sama Claudia. Kalau dia pergi pasti Alex juga ikut. Aku gak mau kalau kamu pergi sama dia ya. Apalagi mau ngecek perkembangan anak aku." Jelas Reihan.

Keira yang mendengar itu mengulum senyumannya. Reihan selalu saja cemburu dengan Alex. Bahkan setelah mereka menikah sekalipun.

"Jadi aku pergi sama siapa? Sendiri?"

"Sama aku lah. Biarpun aku sibuk aku akan tetap ngantar kamu." Putus Reihan.

Keira tersenyum tipis melihat Reihan yang mulai emosi itu.

"Kapan sih Rei?"

"Apanya?"

"Kapan sih berhenti cemburu sama Alex?"

"Sampai dia udah enggak cinta lagi sama kamu."

---

"Kamu ngapain natap aku gitu banget sih?" Tanya Keira. Dia sudah sangat lelah ditatap sedari tadi oleh Reihan. Padahal Keira sudah berusaha untuk memejamkan kedua matanya. Tetapi tetap saja dia tidak bisa tidur dengan tatapan yang Reihan berikan kepadanya.

Reihan tersenyum tipis mendengar pertanyaan Keira. "Aku masih enggak percaya aja, kalau kamu udah jadi istri aku. Aku merasa beruntung Kei karena bisa miliki kamu."

Keira yang mendengar itu mengulurkan tangannya dan mengelus pipi Reihan dengan lembut.

"Aku juga beruntung Rei. Aku sangat beruntung memiliki kamu. Sekarang kita tidur ya.." Keira menurunkan tangannya. Dia mulai memejamkan matanya. Tetapi perkataan Reihan, membuatnya kembali membuka matanya itu.

"Aku enggak akan kehilangan kamu lagi, Kei. Aku hampir kehilangan kamu satu kali. Dan aku janji, aku janji enggak akan pernah membuat kamu memiliki alasan untuk meninggalkan aku."

"Aku harap janji itu akan selalu kamu ingat. Dan aku berharap kalau aku  enggak akan memiliki alasan untuk meninggalkan kamu."

Mereka berdua saling tatap dan saling tersenyum. Suasana yang sangat indah. Hingga Reihan merusak suasana itu.

"Kei.."

"Iya.."

"Ini malam Jumat!"

---

Hei Yoo.. aku kambek.. gimana ges part kali ini? Oh iya.. aku udh mutusin untuk update cerita ini 2 kali seminggu. Tapi kalau aku lagi baik, ya banyak lah update nya.. hehe

Menurut kalian.. APA ARTI MALAM JUMAT YANG DIMAKSUD REIHAN, SAHABAT??

WKWKWK...

Jangan lupa untuk kasih bintang, komentar dan tambahin just me ke reading list kalian ya..

I love you gess..

Bye..

Medan, 24 November 2020

Just Me? [Sequel Me Or Your bestfriend]  {END}Where stories live. Discover now