25

12.1K 614 28
                                    

"Gue pikir lo akan berubah Rei, ternyata lo lebih parah dari sebelumnya."

-Claudia-

----

Keira membuka pintu apartemen nya. Ketika ia membuka pintu, ia dikejutkan oleh kedatangan Claudia yang sudah berada di depan pintunya.

Claudia menatap Keira terkejut. Penampilan Keira sekarang sedikit berantakan. Mata sembab Keira sangat jelas terlihat.

"Kei.. Lo kenapa?" Tanya Claudia lembut. Ya.. Ia memang bodoh menanyakan pertanyaan yang seperti itu. Tapi Claudia tidak tau harus berkata apa lagi selain pertanyaan itu.

"Gue mau pulang ke rumah orang tua gue." Ucap Keira dengan  suara seraknya.

"Kei.. Lo udah tanya kebenarannya? Reihan bilang apa?" Tanya Claudia lagi.

Beberapa detik kemudian, Reihan datang dan mencoba untuk menghalangi Keira.

"Kei.. Please. Aku bisa jelasin semuanya. Ak--"

"Kei lo gue anter ya. Ayo Kei!" Claudia langsung menarik koper Keira keluar. Keira pun mengiyakan ajakan Claudia. Keira berjalan keluar dan meninggalkan Reihan dan Claudia. Reihan  yang melihat itu hendak kembali menyusul Keira. Tetapi dengan cepat Claudia menghalangi nya.

"Keira butuh waktu untuk memahami semua ini. Gue pikir lo akan berubah Rei, ternyata lo lebih parah dari sebelumnya." Ucap Claudia kepada Reihan.

Reihan hanya diam seribu bahasa. Setelah itu, Claudia pergi meninggalkan Reihan. Dan Reihan hanya bisa menatap kepergian Keira dan Claudia.

---

Claudia sama sekali tidak berani mengeluarkan suaranya selama di perjalanan. Ia hanya fokus dan diam sambil mendengar tangisan dari Keira. Claudia sama sekali tidak terganggu akan hal itu. Ia tau jika sahabatnya ini sangat butuh mengeluarkan semua kekesalan dan kekecewaan nya. 

Akhirnya mereka sampai di depan rumah Keira. Keira yang menyadari itu langsung menghapus air matanya. Ia menghela napas panjang, merapikan pakaiannya dan berpura-pura dalam kondisi yang baik-baik saja. Ia tidak mau jika kedua orang tuanya melihatnya dengan penampilan yang seperti ini.

"Lo yakin, Kei? Gimana nanti pendapat orangtua lo? Mereka pasti khawatir banget." Ucap Claudia mencoba meyakinkan Keira.

"Gue yakin seratus persen, Clau. Dan gue rasa hubungan gue dan Reihan akan segera berakhir, dan gue sendiri yang akan mengakhirinya." 

Claudia yang mendengar itu langgsung menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin Keira mengambil keputusan yang seperti itu.

"Kei.. lo gak boleh berpikiran seperti itu. Ingat lo akan segera punya anak. Jadi orang tua tunggal itu enggak muda, Kei. Anak lo butuh sosok ayah dalam hidupnya. Gue tau lo lagi marah sekarang. Tapi jangan pernah ambil keputusan yang akan lo sesalin nantinya." Ucap Claudia. Claudia memang sangat membenci Reihan. Tapi tetap saja, ia tidak ingin rumah tangga yang Keira impikan ini hancur seperti ini. Claudia sangat tau jika Keira sangat mencintai Reihan. 

"Masalah ini... sama sekali bukan urusan lo. Ini keputusan akhir gue." Balas Keira. Setelah mengatakan itu, ia keluar dari mobil Claudia. Keira berjalan menuju bagasi dan membuka bagaso tersebut.

Claudia yang melihat itu langsung keluar dari mobil. Dia dengan sigap berjalan menghampiri Keira dan mengeluarkan koper Keira dari dalam bagasi miliknya. Setelah keluar, ia menoleh ke arah Keira. "Lo lagi hamil. Gak boleh bawa yang berat-berat." Ucap Claudia. Keira yang melihat itu hanya tersenyum. 

Setelah itu, mereka berjalan memasuki rumah Keira. Keira menekan bell rumahnya dengan sangat tegang. Ia sebenarnya sangat takut sekarang. Tetapi dia tidak tau lagi mau kemana selain ke rumah kedua orangtuanya ini. Tidak beberapa lama kemudian, Pintu terbuka dan menampakkan mama Keira. Mama Keira sangat terkejut melihat kedatangan Keira. Terlebih lagi setelah melihat koper yang sedang dipegang oleh Caludia.

"Keira.. Reihan mana?" Tanya mama Keira. Keira yang mendengar pertanyaan itu langsung menundukkan kepalanya.

"Keira pulang, Ma?" Tidak beberapa lama, papa Keira datang. Senyuman dibibirnya seketika hilang ketika melihat Keira datang sendiri dan membawa koper.

"Keira.. mama tanya, Reihan mana? Kenapa dia enggak anter kamu?" Tanya mama Keira lagi. 

"Ma... Keira baru dateng kok di tanyain gitu. Mungkin nak Reihan lagi sibuk. Keira masuk kedalam sana." Perintah papa Keira. Ia mencoba untuk mencairkan suasana yang tegang itu. 

"Kei.. gue nginap disini gimana?" Tawar Claudia.

"Iya.. biar Claudia nginap disini aja. Jadi Keira ada temen ngobrolnya." Balas papa Keira. 

"Gak usah. Keira lagi pengen sendiri." Putus Keira. Saat ini ia ingin kembali ke kamarnya dan kembali melanjutkan aktivitas menangisnya.

"Yaudah kalau gitu. Kamu ke kamar aja. Biar papa yang bawa koper mu nanti." 

Keira pun berjalan meninggalkan kedua orang tuanya dan Claudia.

Kedua orang tua Keira yang melihat Keira seperti itu, hanya bisa menatap putrinya itu dengan hati yang terpukul.

---

Hei yo aku kembale lageee!!

Gimana part kali ini ges?

Jangan lupa untuk kasih bintang komentar dan juga tambahin Just me ke reading list kalian ya!!

Love u all!

Medan, 24 Juni 2021

Just Me? [Sequel Me Or Your bestfriend]  {END}Where stories live. Discover now