Chapter 3

1.3K 190 19
                                    

TRIGGER WARNING: Jumpscare (yeah, i am such a scaredy cat)

—— Chapter 3 ——

Dua hari kemudian, tidak ada hal aneh yang terjadi.

Xiang Wenhou pun mulai berpikir: telpon malam itu hanyalah halusinasi yang disebabkan oleh kelelahan ekstrim.

Hari ini, seperti biasa, sudah jam tiga pagi ketika Xiang Wenhou memarkir mobilnya dan berjalan menuju gedung apartemen.

Tidak ada satu orang pun di koridor. Tanda merah lift menyala, menunjukkan itu di lantai pertama.

Xiang Wenhao masuk ke dalam lift dan seperti yang dia harapkan——sebuah kotak kardus tergeletak tak bergerak di sudut lift.

Dia berpikir: Apakah aku perlu melaporkan ini ke manajemen properti?

Lebih baik tidak usah ikut campur.

***

Xiang Wenhao tinggal di lantai ke tujuh belas.

Lift telah naik ke lantai sepuluh, ia hampir sampai.

Tiba-tiba sesaat kemudian, lift langsung "!" berhenti.

Xiang Wenhao berdiri dengan goyah dan hampir jatuh.

Sebelum dia bisa mengutuk, dia tenggelam ke dalam kegelapan.

"Brengsek !"

Xiang Wenhao menggeram.

——Sial, nasib buruk yang belum pernah terjadi dalam delapan kehidupan,  benar-benar menimpanya kali ini.

Besok dia harus pergi dan membeli tiket lotre.

Mengumpat sambil meraba-raba telepon lift dalam kegelapan, Xiang Wenhao ingin memanggil operator lift.

Dia mengeluarkan pemantik api dan menyalakannya "pa" , dan meminjam secercah cahaya redup dari api untuk membaca nomor darurat yang tertulis di dinding.

Di sampingnya terdengar suara mendesis.

Sebuah tangan dengan cepat membelainya, lalu menghilang.

Angin dingin bertiup.

Rambut Xiang Wenhao berdiri tegak karena merinding di sekujur tubuhnya.

Dia dengan cepat memindahkan pemantik api ke arah kiri.

——Di depan matanya hanya ada kekosongan. Dinding logam lift menerangi cahaya hangat di bawah cahaya nyala api.

Di pojok kiri-belakang hanya ada kotak. Pada saat ini, bentuknya tetap sama, tidak bergerak seperti patung.

Dia menghela napas panjang lega, dan memindahkan pemantik api kembali ke arah sebelumnya dan terus memutar nomor itu.

"Du——Du——"

"Du——Du——"
"Du——Du——"

"Brengsek!" Xiang Wenhao mengumpat lagi.

Dia menutup gagang telepon dengan keras, lalu mengangkatnya lagi dan mencoba kembali menelpon.

Sebuah tangan dengan cepat membelainya lagi, lalu menghilang.

Tangan itu lembut dan tegas, seolah-olah mengandung cinta dan kerinduan yang tak ada habisnya.

Xiang Wenhao tiba-tiba mendongak dan memindahkan pemantik ke kiri lagi.

——Tidak ada apa-apa.

Dia sedikit bingung dan ketakutan, dan karena tremornya, deretan gigi atas dan bawahnya bergemeletuk.

Tiba-tiba, dia menyadari sesuatu lalu membalikkan tubuhnya, dan perlahan menggerakkan pemantik di belakangnya.

Sebuah wajah muncul tepat di depannya!

Wajah cantik itu, bahkan jika berubah menjadi abu, Xiang Wenhao masih dapat mengenalinya.

Namun, pada saat ini, tidak ada sedikit pun kecantikan di wajah itu.

——Itu jelas seringai penuh darah!

(T/N: Bloody Grimace, tidak yakin bagaimana menjelaskan/menerjemahnya ke bahasa Indonesia. Bisa di searching jika ingin tahu...)

Jahitan-jahitan tebal terjalin satu sama lain, satu per satu menyebar ke seluruh wajah.

Di dalam sayatan yang dijahit sembarangan ada cairan merah dan hijau yang mengalir keluar dan menetes ke daging busuk putih yang tragis dalam pola zig-zag.

Zhou Zimo menatap lurus pada Xiang Wenhao.

Tidak ada warna putih di matanya, hanya dua lubang hitam, dan beberapa saat ada cairan busuk menjijikkan yang keluar.

Dia menyeringai, memperlihatkan gigi lengket berdarah dan gusi busuk, tertawa kecil, dan berkata:

"Hao~~rindu aku?~~~"

Xiang Wenhao mengeluarkan jeritan mengerikan, punggungnya menabrak ke pintu lift yang dingin dan perlahan merosot ke bawah.

! "Dong".

Pemantik api jatuh ke lantai dan padam.

—— The End of Chapter 3 ——

Note: Nyesal banget malah mood nerjemahin ini lagi malem-malem, dari tadi gak berhenti noleh kebelakang selama nerjemahin. Ya Tuhan, tahu sih genrenya horror tapi kok beda sama genre horror BL yang biasanya... *crying face emoji*

Agak sebel karena translate sambil juga nyari-nyari arti/makna, eh yang keluar juga horor *crying louder face emoji*

[BL - Terjemahan] ElevatorWhere stories live. Discover now