Chapter 11

1K 143 6
                                    

Penerjemah Bahasa China - Inggris: MysticRain
Penerjemah Bahasa Inggris - Indonesia: Revenusta

—— Chapter 11——

Zhou Zimo telah menyembunyikan banyak hal semasa hidupnya.

Salah satunya yaitu dia memiliki kecenderungan sadisme yang serius.

Tetapi rahasia itu terbongkar saat dia dan Xiang Wenhao berhubungan seks pertama kali setelah mereka hidup bersama. Begitu mengetahui hal itu, Xiang Wenhao merasa terkejut dan waswas.

Masih ada satu hal lagi yang dia (Xiang Wenhao) tidak akan pernah tahu:

——Zhou Zimo memiliki saudara kembar yang lebih muda bernama Zhou Ziheng.

***

Zhou Ziheng berkerja di teater kota sebagai staf properti dan tata rias.

Sejak muda, Zhou bersaudara telah kehilangan orang tua mereka.

Mereka hidup dalam lingkungan pergaulan yang sangat sempit dan tidak memiliki teman. Hingga dewasa, mereka tinggal bersama di sebuah apartemen.

Biasanya, bahkan jika mereka bertemu di ruang tamu, keduanya akan selalu memperlakukan satu sama lain sebagai orang asing.

Mereka sama-sama berwajah rupawan, sama-sama beraura muram, dan sama-sama pendiam.

Mereka berdua juga memiliki rahasia tersembunyi.

Dengan kesamaan tingkat tinggi, dikombinasikan dengan hubungan darah yang tidak dapat diubah; menciptakan gaya hidup yang rusak.

Mereka berdua menyadari keberadaan satu sama lain.

Namun, mereka bertekad untuk mengabaikan keberadaan satu sama lain.

***

Zhou Ziheng sangat produktif pada malam hari (a night owl).

[T/N: 'a night owl', idiom dan tidak ada arti langsung di bahasa Indonesia. Sering kali diartikan sebagai orang yang cenderung lebih produktif pada malam hari]

Karena sebagian besar pekerjaannya terkonsentrasi di malam hari, dan dia akan kembali ke rumah saat pagi buta.

Seringkali pada saat ini, Zhou Zimo sudah tertidur.

Pintu rumahnya tertutup dan sunyi.

Zhou Ziheng duduk di sofa dan menyalakan TV.

Tapi pantatnya duduk di atas sesuatu yang keras.

Dia meraihnya dan melihat. Itu adalah dompet Zhou Zimo.

Dompetnya menggelembung. Di dalamnya ada tumpukan uang yang berantakan.

Secarik kertas, yang sangat putih, terlihat menjorok keluar.

Zhou Ziheng menarik selembar kertas itu dan menyadari bahwa itu adalah sebuah foto.

Di dalam foto itu, terlihat seorang pria tinggi dan tampan dengan rambut pendek yang memeluk Zhou Zimo dan tersenyum begitu cerah di bawah sinar mentari.

Terdapat tulisan rapi dengan pulpen hitam di bagian belakang foto:

——Hao, cintaku.

Zhou Ziheng menatap foto itu dalam diam tak berkutik.

Suara dan obrolan yang berasal dari televisi sangat mengganggu.

Setelah beberapa saat, dia mengambil kamera digital dari dalam kamarnya dan memotret foto itu.

***

Zhou Zimo tidak pernah memberi tahu Zhou Ziheng bahwa dia memiliki kekasih belum lama ini.

Dan Zhou Ziheng tidak pernah memberi tahu Zhou Zimo bahwa dia terkadang mengikuti mereka di siang hari.

Dia mengikuti mereka dan berkendara setengah jalan melintasi kota, dan mengetahui bahwa Xiang Wenhao tinggal di apartemen kelas atas di suatu tempat di sisi timur kota.

Dia melihat mereka berjalan ke kafe, ke bioskop, dan ke restoran bertema.

[T/N: Restoran tema adalah jenis restoran yang menggunakan tema untuk menarik pengunjung dengan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.]

Dia melihat mereka berpegangan tangan, berpelukan, dan berciuman.

Tiga bulan kemudian, Zhou Zimo dengan tenang mengemasi barang-barangnya dan pindah ke apartemen Xiang Wenhao di seberang kota.

***

Pada malam Xiang Wenhao membunuh Zhou Zimo, Zhou Ziheng sedang duduk sendirian di ruang tamu dan tengah memuaskan dirinya dengan foto (Xiang Wenhao) yang ia cetak ulang.

Foto itu diperbesar beberapa kali dan sedikit dimodifikasi dengan Photoshop untuk menghapus Zhou Zimo, yang berada di pelukan Xiang Wenhao.

Foto itu diletakkan tepat di depannya.

Aliran air mani putih memercik di wajah dan tubuh pria di foto itu hingga menutupi rambut hitam pendeknya serta senyumnya yang cemerlang.

Di perangkat di sampingnya, percakapan antara dua pria bisa terdengar.

Suara salah satu pria itu jelas dan dalam, lembut, dan sangat menawan.

Di tengah suara gemuruh, dia berkata:

"Hao, ayo coba hal baru hari ini."

Namun, setelah bunyi gedebuk, muncul keheningan tanpa akhir.

Zhou Ziheng menunggu lama dan menemukan bahwa dia tidak dapat mendengar erangan dan jeritan pria (Xiang Wenhao) yang biasanya dia dengar.

Dia mengerutkan kening, mematikan perangkat, dan terus melakukan m*sturbasi ke foto.

Setelah dia ejakulasi tiga kali berturut-turut, dia dengan hati-hati menyeka foto itu hingga bersih dan kemudian pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Pada pukul dua pagi, dia membuat keputusan.

Dia mengambil pistol kecil yang dilengkapi peredam dari brankas, mengunci pintu, menuruni tangga, menyalakan mobil, dan melaju ke arah timur kota.

—— The End of Chapter 11——

[BL - Terjemahan] ElevatorWhere stories live. Discover now