Chapter 14 (END)

1.3K 158 34
                                    

Penerjemah Bahasa China - Inggris: MysticRain
Penerjemah Bahasa Inggris - Indonesia: Revenusta

----

Pernikahan Xiang Wenhao dan Zhou Ziheng berlangsung pada bulan Oktober.

Pada sinar matahari sore yang rimbun di gereja Notre Dame, di tengah cahaya yang dipenuhi warna-warni.

--Tidak ada keluarga atau teman

--Tidak ada tamu penting.

--Hanya kau dan aku.

Zhou Ziheng mengenakan tuksedo jas berekor hitam, keanggunan mutlak, dan cantik.

Ketika dia dengan lembut meletakkan cincin di jari manis tangan kiri kekasihnya, pria jangkung dan tampan itu tersenyum cerah.

Dia tersenyum polos, agak seperti anak kecil.

***

Pada malam pernikahan, Zhou Ziheng perlahan mengubur dirinya di tubuh kekasihnya.

Xiang Wenhao sedikit gemetar.

Dia hanya bisa mengucapkan beberapa kata sederhana sekarang, tetapi dia tidak bisa menghubungkannya menjadi kalimat.

"Sakit......" katanya.

Tapi dia tidak tahu di mana itu sakit.

Ketika dia menutup matanya, dia mengambang di lautan es dan api.

--Dia sepertinya melupakan sesuatu.

--Tapi dia tidak tahu apakah dia bisa mendapatkannya kembali.

Zhou Ziheng menjilat dan mencium setiap inci kulitnya.

--Mencium setiap incinya.

--Bahkan tidak ada satu inci pun yang tersisa.

"Hai, sayangku."

Dia bergumam.

Rasanya seperti berada dalam mimpi dimana kamu tidak akan pernah bangun darinya.

-- THE END --

T/N from MysticRain: Saya sungguh mengakui Zhou Ziheng untuk ketekunan seperti itu ha ha. Terima kasih telah membaca, dan saya harap Anda menikmatinya seperti saya :)

T/N from Revenusta: Akhirnya selesai jugaaa, yeah setuju sama MysticRain ketekunan Zhou Ziheng memang patut diapresiasi meski sangat sesat :) Semoga kalian terhibur dengan ceritanya dan terjemahanku~ semoga bisa ketemu lagi diterjemahanku yang lainnya!

[BL - Terjemahan] ElevatorМесто, где живут истории. Откройте их для себя