[BL - Terjemahan] Elevator

Chapter 12

Penerjemah Bahasa China - Inggris: MysticRain
Penerjemah Bahasa Inggris - Indonesia: Revenusta

—— Chapter 12——

Tiga jam kemudian, Zhou Ziheng memarkirkan mobilnya di lantai bawah apartemen Xiang Wenhao.

Pada saat itu, sudah ada cahaya fajar berwarna kemerahan cerah di langit.

Zhou Ziheng duduk di dalam mobil yang gelap dan menyalakan sebatang rokok. Dia dengan gelisah membawa pistol di tangannya dan menatap pintu masuk gedung apartemen.

Waktu terus berlalu.

Pada pukul enam pagi, seorang pria keluar dari gedung apartemen.

Pria itu adalah Xiang Wenhao.

Namun, Zhou Ziheng tidak melihat sosok Zhou Zimo di belakangnya.

Wajah Xiang Wenhao sedikit pucat.

Dia membawa kotak kardus besar ke mobil yang diparkir di dekatnya dan meletakkannya di kursi penumpang.

Xiang Wenhao masuk ke mobil dan menyalakan mesin.

Zhou Ziheng pun meletakkan rokoknya di asbak portabel dan juga menyalakan mobilnya.

＊＊＊

Mazda 6.0 merah yang berada 50 meter di depan melaju dengan kecepatan rata-rata sepanjang hari.

Zhou Ziheng mengikutinya keluar kota dan menyusuri jalan raya. Kemudian ke kota terdekat, berkendara melintasi kota dan ke pinggiran.

Saat senja tiba, lalu lintas di sekitar berkurang.

Ketika mobil Xiang Wenhao meluncur ke jalan raya yang sepi di pinggiran kota, Zhou Ziheng mematikan lampu depan dan mengenakan kacamata penglihatan malam inframerah.

Mobil Zhou Ziheng adalah Volvo hitam biasa. Itu mempertahankan jarak 200 meter dari Mazda merah mencolok milik Xiang Wenhao.

Dari jauh, itu menyatu dengan malam.

Mobil Xiang Wenhao berhenti perlahan.

Zhou Ziheng menyalakan fungsi teleskop dari kacamata penglihatan malam.

Dia melihat Xiang Wenhao membawa kotak kardus dan sekop, tersandung di jalan besar, dan masuk ke kedalaman rerumputan.

Zhou Ziheng duduk dengan tenang di dalam mobil yang gelap dan menyalakan sebatang rokok lagi.

Bintik merah terang berkedip-kedip di malam hari dan tampak sangat menakutkan.

Setengah jam kemudian, Xiang Wenhao kembali ke jalan besar membawa kotak kardus dan sekop.

Mobil di depan menyalakan mesin lagi.

......

Terakhir kali Xiang Wenhao menghentikan mobilnya adalah pagi-pagi sekali sebelum fajar menyingsing.

Dia membawa kotak kardus ke hutan liar sekali lagi.

Namun kali ini, Zhou Ziheng melihat dari jauh bahwa dia telah membuat api. Kotak kardus itu dilemparkan ke dalam api, berkedip beberapa kali, dan kemudian menghilang.

Zhou Ziheng mengendarai mobilnya ke hutan belantara. Dia melihat Xiang Wenhao memutar mobilnya dan kembali dengan cara yang sama seperti dia datang.

Mobil Xiang Wenhao perlahan mendekat dan kemudian semakin jauh.

Segera, itu menghilang dari pandangan.

＊＊＊

Zhou Ziheng mendatangi tempat Xiang Wenhao pertama kali berhenti.

Dia mengeluarkan sekop pancingnya dari bagasi dan berjalan menyusuri jalan menuju ke dalaman rerumputan.

Ada sebidang tanah yang terlihat telah digali dan ditimbun di depan.

Zhou Ziheng berjongkok dan dengan hati-hati menggali di sepanjang jejak.

Kira-kira setelah mengali sedalam satu meter, sekop itu menabrak benda keras.

Dia mengikis tanah yang menutupinya.

Wajah berlumuran darah, mirip dengan wajahnya, terungkap beberapa inci.

＊＊＊

Zhou Ziheng mengubur kepala itu lagi.

Lalu, dia kembali ke mobil, mengeluarkan pistol dari saku jasnya, dan melemparkannya ke kursi belakang.

——Jika orang itu sudah mati, maka pistol tidak lagi diperlukan.

—— The End of Chapter 12——

Note: Kedua Zhou bersaudara memang sangat sesat! ヽ(ﾟ'Д｀)ﾉﾟ｡

New Vocabulary!

Uniform speed, aku artikan sebagai kecepatan rata-rata; Jika suatu benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama maka benda tersebut bergerak dengan kecepatan tetap.

Fishing shovel alias sekop pancing, di Indonesia sepertinya benda ini kurang umum dan bentuknya seperti sekop kecil biasa (tapi harganya cukup mahal). Contoh gambar sebagai berikut: