Chapter 4

1.2K 169 3
                                    

—— Chapter 4 ——

Xiang Wenhao terduduk di depan pintu lift dalam kegelapan, bernapas dengan cepat dan terengah-engah.

Dia bergidik dan meringkuk menjadi bola. Bahkan tidak memiliki kekuatan untuk berteriak.

Zhou Zimo mengambil pematik api di lantai, menyalakan lilin, dan meletakkannya di satu sisi. 

Dalam cahaya redup, Xiang Wenhao melihatnya mengulurkan tangannya yang setengah busuk dan perlahan-lahan menuju ke arahnya.

Di pergelangan tangan itu, ada lingkaran hitam yang dijahit longgar.

Seekor belatung lengket muncul dari tulang di punggung tangannya, dan dalam sekejap mata, merangkak kembali ke dalam.

Tapi sebelum tangan itu bisa menyentuh pipi Xiang Wenhao seperti yang dia inginkan, itu tiba-tiba terlepas dengan suara "krak".

Zhou Zimo mengulurkan tangannya yang lain dan terhuyung-huyung untuk mengambil tangannya yang terlepas di tanah.

Ekspresinya tampak agak sedih dan dengan luka berdarah di wajahnya, wajahnya benar-benar mengerikan.

Menatap lurus ke arah Xiang Wenhao, dia berkata dengan sedih:

"Hao~~itu lepas lagi~~~"

"Sakit sekali ah~~~"

Suara itu melayang lalu menghantam dinding logam dan mengeluarkan gema sedih.

Tenggorokan Xiang Wenhao tiba-tiba meledak serangkaian jeritan yang sangat ketakutan.

Dia menggerakkan tangan dan kakinya dengan liar. "!!" kepalanya pun membentur pintu lift di belakangnya.

Dalam ketakutan yang luar biasa, matanya menjadi merah, dan otot-otot wajahnya berubah menjadi bentuk yang tak terbayangkan.

Tapi hantu itu tertawa.

Suara tawanya naik lebih tinggi dan lebih tinggi lagi, bahkan menenggelamkan jeritan panik Xiang Wenhao yang sangat ketakutan.

"Hao~~"

Dia (Zhou Zimu) berteriak dengan tawa:

"Mari~~kita~~meni~~kah!"

***

Ketika Xiang Wenhao bangun dari pemadaman singkat, lift telah kembali normal.

Lampu di langit-langit bersinar dengan cahaya putih yang menyilaukan, dan tanda merah di dinding menunjukkan lift telah berhenti di lantai tujuh belas.

Dia masih bersandar di pintu. Di sampingnya ada pemantik api yang tergeletak tak bergerak.

——Lilin, Zhou Zimo, serta kotak kardus telah menghilang secara ajaib tanpa meninggalkan jejak.

Seakan-akan tadi hanyalah mimpi.

Dia menopang tubuh bagian atasnya, gemetaran saat dia menekan tombol di dinding, tetapi gagal beberapa kali.

Akhirnya pintu lift terbuka.

Seluruh tubuhnya gemetar tanpa henti.

Sepertinya satu abad telah berlalu sebelum dia keluar dari lift.

Perlahan, pintu lift tertutup di belakangnya.

***

Xiang Wenhao berbaring di tempat tidur dalam keadaan hampir tidak sadarkan diri.

Setelah mandi air hangat yang lama, dia pulih dari histerianya.

Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa aneh, dan semakin dia memikirkannya, semakin dia merasakan hawa dingin yang menggigit.

Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa bahwa apartemen ini penuh dengan bau busuk pembusukan Zhou Zhimo.

Zhou Zimo ada dimana-mana!

——Zhou Zimo berdiri di samping sofa dan melihat ke bawah tempat dia pingsan dengan kepala penuh darah.

——Dia berdiri di lantai keramik di kamar mandi, mencari setiap potongan daging yang hilang dari tubuhnya dengan ekspresi kesedihan yang menyedihkan.

——Dia berbaring di tempat tidur tempat Xiang Wenhao berbaring, terkekeh, dan menikmati bau air mani yang dia tinggalkan di tubuh kekasihnya.

......

Xiang Wenhao merasa dia akan jadi gila.

Dia memikirkan wajah Zhou Zimo yang cantik dan senyumnya yang mengerikan, lalu tiba-tiba sebuah ide muncul di benaknya:

Mungkin selama ini dia adalah hantu!

——Ketika dia masih hidup, dia agak eksentrik dan berbeda dari manusia normal. Karena itu, setelah kematiannya, ia menjadi roh jahat di antara roh-roh jahat.

Atau mungkin dia tidak mati sama sekali!

——Dia dipotong-potong menjadi bagian kecil, tetapi tidak bisa mati!

Jadi, sepanjang hari, dia akan menyeret tubuh yang dijahit longgar yang bisa hancur seketika, ketika digerakkan, gemetar dan terhuyung-huyung, sambil mencari musuh yang telah memutilasinya.

Xiang Wenhao bahkan dapat membayangkan bagaimana Zhou Zimo menggali tanah di sepanjang sisi jalan dan menggunakan mata yang dia temukan untuk mencari mata yang lain dan menggunakan tangan yang dia temukan untuk mencari sisi yang lain!

Bagaimana dia memegang jarum tebal dan benang hitam panjang, dengan tergesa-gesa menjahit setiap potongan daging yang telah dia gali. Dia akan menghitung sambil menjahitnya:

"Satu bagian...... dua bagian......"

......

Saat membuat asumsi gila semacam ini, Xiang Wenhao tertidur.

—— The End of Chapter 4 ——

[BL - Terjemahan] ElevatorDove le storie prendono vita. Scoprilo ora