Bagian-41. Terobsesi atau cinta?

4.7K 710 601
                                    

"Lo boleh marah sama gua, tapi gua gak bisa denger kalo lo kecewa sama gua.." ujar Lion.

"Tapi kenapa Lion buat Ara marah, kenapa Lion...?"

"Karna gue sedang menjalankan tugas gue.." Ara mengernyit.

"Untuk melindungi lo" sambung Lion.

"Ngelindungin Ara? Gak, Ara gak ngeliat kalo Lion ngelindungin Ara, Lion buat Ara kecewa, sebenernya apa yg mau Lion kasi tau ke Ara? Apa yg mau Lion tunjukin? Apa yg mau Lion buktiin?"

Kini kedua nya tengah berada diluar ruangan rumah sakit, karna Pila tidak sadarkan diri.

"Apa ada hubungan nya dengan Albar?" Lion mengangguk.

"Albar gak baik buat lo" ucap Lion.

"Maksud Lion?"

Lion langsung menceritakan semua tentang Albar, dimana ia tak mau bertanggung jawab atas apa yg ia lakukan.

"Lion nuduh Albar?! Albar gak mungkin ngelakuin hal itu Lion!. Lion! Lion temen Albar, kenapa Lion nuduh Albar yg enggak-enggak, apa Lion mau Ara sama Albar jauhan? Iya?!" Tuding Ara.

"Gue ada saksi Ra. Pila..."

***

"Em.. Albar, Albar gak nyembunyiin apa apa kan sama Ara?"

"Gak, lo.. kenapa nanya gitu?" Tanya Albar.

"Ntahlah, Lion bilang kalo Albar ngehamilin salah satu anak cewe disekolah ini? Lion salah kan Albar? Albar gak mungkin kan ngelakuin hal itu? tapi kalau itu bener..."

"Lo percaya?"

"Ara gak percaya, Albar orang yg bertanggung jawab kan?" Saat mendengar hal itu Albar terdiam. Lalu mengelus rambut Ara lembut.

"Lo harus percaya dengan gue Ra" Ara terdiam. Dengan ucapan Lion tadi malam, ia akan menemui Pila dan bertanya langsung.

"Pipi Albar masih sakit?" Tanya Ara, kini dirinya tengah bersama Albar di perpustakaan. Albar menggeleng.

"Gue gak papa selama lo disamping gue" ujar Albar tersenyum.

"Albar gombal yaaa?" Ara menunjuk-nunjuk.

"Enggak, kenyataan nya gitu" balas Albar yg mampu membuat pipi Ara memerah.

Tiba-tiba Ara dikagetkan dengan Albar yg mendekati nya, mata Ara membulat, Albar semakin mendekati nya hingga terkikis sedikit jarak diantara mereka.

"Gue suka sama lo ra, gue cinta sama lo, gue sayang sama lo" ucap Albar tepat di depan wajah Ara.

Tiba-tiba kerah baju Albar ditarik kasar oleh seseorang, Lion. Lagi-lagi Lion menghentikan aksi Albar.

Bugh

Bugh

Bugh

"Mau ngapain lo anjing!" Umpat Lion sembari terus memukuli Albar tanpa ampun, kini dikedua nya sudah tidak ada nama teman.

Bugh

Bugh

Bugh

"LION! LION BERENTI!" Ara berteriak, Lion tak memperdulikan nya.

Sejak tadi Lion mencari keberadaan Ara, ia ingin menjelaskan semua nya, ia tidak akan membiarkan Albar dan Ara semakin dekat, ia diberitahu jika Albar dan Ara berdua bersama di perpustakaan.

Otak Lion yg berfikir cepat langsung berlari menuju perpustakaan sekolah, dan mendapati Albar yg tengah mendekati Ara. Lion yg terkejut langsung menarik kerah baju Albar dan memukuli nya disaat itu juga.

"Lion stop!" Ara berusaha menarik tubuh Lion, namun tanpa sengaja Lion mendorong Ara.

"Awh" Lion yg mendengar rintihan Ara langsung berhenti memukuli Albar dan menghampiri Ara.

"Maaf Ra, maaf gue gak sengaja" ucap Lion. Ara menatap Lion benci.

Saat Lion ingin membantu Ara bangun, Ara tak memperdulikan nya, ia langsung menghampiri Albar.

"Albar, Albar gak papa? Astaga.. Albar berdarah" Ara melihat disudut bibir Albar yg mengeluarkan darah, pipi nya lembam.

Bertanya tentang Lion, bagaimana perasaan nya? Ia menatap Ara penuh arti, usaha nya untuk melindungi Ara. Seperti janji nya.

Lion langsung menarik tangan Ara menjauh dari Albar membawa nya pergi, hingga kedua nya menjadi sorot mata lorong kelas.

"Lion lepas!"

"Lion!" Ara menghempaskan tangan Lion dari tangan nya.

"Jangan deketin Aku Lion. Jangan ngebuat aku benci sama kamu Lion.." ucap Ara dengan penekanan kata. Logat berbicara Ara pun sudah berbeda dengan nya.

Gue semakin jauh dengan lo Ra.. tenang aja gue gakpapa, demi lo gue bisa berbuat apa aja...

***

"Albar.. sebenernya ada apa diantara Lion sama Albar? Kenapa Ara ngerasa ada yg gak beres?" Ucap Ara gelisah sembari mengoleskan salep diluka Albar.

"Dia mau ngerebut lo dari gue Ra, cara dia nuduh ke gue yg enggak-enggak biar lo ngejauh dari gue" jawab Albar yg membuat pergerakan ditangan Ara berhenti.

"Lion gak gitu Albar"

"Terus lo percaya dengan yg Lion omongin tentang gue?"

"Kalau ada bukti, Ara... Mungkin percaya"

"Dan...lo bakal ngejauhin gue? Lo bakal benci sama gue?" Tanya Albar bertubi-tubi.

Mungkin iya..

"Gak Ra, gue gak bakal biarin lo ngejauh dan benci ke gue" Albar langsung memeluk Ara, Ara mengernyit, kapan ia menjawab? Bahkan dirinya belum sama sekali menjawab.

"Kalau gitu, jangan sembunyiin apapun dari Ara.." Albar melepas pelukannya, dan menatap Ara.

"Lupain itu. Besok hari spesial gue, lo mau ngasih hadiah apa ke gue?"

"Albar mau hadiah apa?"

"Janji" Ara mengernyit, janji?

"Janji?" Ara mengulangi.

"Janji besok lo jawab iya?" Ara kenbali mengernyit.

"Maksud Albar?"

"Gimana kalo malem ini jalan berdua?"

"Maaf Albar, Ara hari ini mau ketemu Pila" tolak Ara lembut.

"Pila?" Ara mengangguk.

"Pila masuk rumah sakit, Ara mau jenguk Pila, dan... Nanya sesuatu" Albar membulatkan mata nya. Apa jangan-jangan Ara akan bertanya tentang..!

"Gue boleh ikut?"

"Ikut?" Ara mengulangi, Albar mengangguk.

"Gue juga mau ngomong sesuatu sama dia sekalian jenguk dia"

"Em.. boleh" ucap Ara tersenyum.

"Nanti malam jam 7?" Ara mengangguk.

Gue gak akan buat lo benci sama gue Ra.. apapun bakal gue lakuin..





Tbc.

Kasi Pesan untuk..

Ara:

Albar:

Lion:

Tim LionAra atau Tim AlbarAra?

Penasaran???????

Tunggu eps berikut nyaaaaa

Janji sudah tertepati ya double up

See youuuu

ARANAWhere stories live. Discover now