Bagian-18. Lion&Ara?

13.6K 1.7K 1.6K
                                    

Lion...

berhasil.

!!!

Jantung yg berdegup dengan kuat mereka rasakan saat dipertengahan jurang Lion menyebrangi. Seperti di slowmotion.

Lion berhenti dengan motor nya ia putarkan sehingga membuat debu dari tanah menjulang ke udara.

Sedangkan Ara. Sejak tadi jantung nya tidak berhenti berdegup. Seperti ingin copot.

Lion melepas helm yang ia pakai dan menghampiri Ara. Menatap penuh arti dan kerinduan.

Tangan nya terulur lembut. Membukakan semua tali diseluruh tubuh Ara.

Setelah tali itu terlepas semua. Kedua nya hening. Mata Ara berkaca-kaca penuh arti sedangkan Lion tersenyum lembut.

Ara bangkit dan langsung memukul dada bidang Lion.

"Lion ngapain ha!"

"Lion..."

"Lion hampir mati..."

"Lion gak punya otak!"

Sedangkan Lion hanya tersenyum saat Ara yg hanya bisa memukul-mukul dada nya kesal. Dengan berurai air mata.

Tangan Lion terangkat memberhentikan Tangan Ara.

Bola mata mereka saling bertemu.

"Gue sayang sama lo"

"Apapun bakal gue lakuin kalo itu menyangkut diri lo" ucap Lion.

Ara terharu. Mata nya kini mengeluarkan air mata lagi.

Sungguh perkataan Lion membuat nya sesak.

Lion memegang puncak kepala Ara. Mengelus nya.

"Lo salah paham sama gue---"

Brughh

Tanpa Aba-aba Ara langsung memeluk Lion.

Lion mengangkat kedua tangan nya karna pelukan Ara yang tiba-tiba.

Terulur untuk membalas nya. Mencium kepala Ara sekilas.

"Maaf...Maafin Ara..." ujar Ara dengan nada gemetar.

Lion berdehem pelan.

Kedua nya lampiaskan dalam pelukan itu.

Namun....

Mata Ara menangkap sesuatu.

"Lion..."

Dor!

Ara melihat seseorang tengah memegang pistol dan mengarahkan nya ke Lion.

Tidak berpikir panjang Ara membalikan tubuh Lion sehingga peluru itu masuk kedalam kepala bagian belakang Ara.

"Ara!"

Tubuh Ara kian melemah.

Lion menahan nya. Memegang kedua pundak Ara. Menggoyangkan tubuh itu.

"Ara! Ara!"

Tubuh Ara menyender ditubuh Lion tanpa daya.

Tangan Lion yang tidak sengaja menyentuh kepala bagian belakang Ara.

Darah.

Darah mengalir dari kepala bagian belakang itu.

***

"Ra..Tahan Ra..."

"Sebentar lagi plisss.."

"Bisa lebih cepat gak sih!" bentak Lion ke perawat rumah sakit yang sama dengan nya yg tengah mendorong brangkar yg disi dengan tubuh Ara.

ARANAWhere stories live. Discover now