Bagian-20. Dilupakan

11.9K 1.8K 997
                                    

"Makan ya?" Ara menggeleng.

"Satu sendokkkk...aja?" bujuk Albar.

"Plissss..." pinta nya dengan menunjukan pupy eyes buatan nya.

"Apaan sih bar.." tawa kecil Ara dengan pipi merona, tangan nya menempleng wajah Albar pelan.

"Mangkanya makan..., biar cepet sembuh ya?" pinta Albar lagi sambil menyendok bubur tanpa rasa itu.

"Satu sendok aja tapi.." ucap Ara dengan tersenyum sempurna.

"Iyaudah.."pasrah Albar. Yg penting Ara makan walau cuman satu sendok pikirnya.

Albar mengarahkan sendok yg berisi bubur itu masuk kedalam mulut Ara.

Sementara itu, dari pintu ruangan tersebut, seseorang melihat apa yang dilakukan oleh Albar dan Ara.

Orang itu Lion.

Lion sangat bersemangat karna Ara sudah sadar, memang rasa nya sakit melihat orang yang kita sukai, sayang apalagi cinta memeluk orang lain.

Lion mencoba melupakan nya.

Pagi-pagi dirinya bangun untuk membuatkan sarapan untuk Ara, tanpa mandi. Lalu pergi pagi pagi kerumah sakit untuk menemui Ara.

Namun saat ingin masuk ke ruangan ingin menghampiri Ara. Mata nya melihat hal yg tidak mengenakan dihati nya pagi-pagi.

Ya....bisa dibilang sekarang sarapan Lion adalah melihat dia sama yang lain.

Lion menatap tapperwer berwarna unggu milik nya itu tanpa ekspreksi.

Melangkah pergi, sampai dimana dirinya menemukan bacaan 'Kotak sampah' Tapperwer itu ia buang secara cuma-cuma.

"Yon!" panggilan itu membuat Lion berhenti dan menoleh kebelakang.

"Buset, pagi-pagi udah datar aja tu muka" ujar Ori. Iya Ori lelaki yg memanggil Lion.

"Gue kedeluan" ucap Lion sambil melangkah berjalan diikuti Ori disamping nya.

"Sama Albar?"

Lion berdehem.

Ori berhenti, Lion pun berhenti. Ori menepuk bahu Lion.

"Lo tenang aja, ada raja nya cewek disini, gue---"

"Heh gue lagi ngomong taik! main tinggal aja lo seyton!"

Lion meninggalkan Ori. Lion tau Ori akan bucin. Malas mendengarkan jadi ia memilih pergi.

Suasana hati nya pagi ini tidak baik.

***

Kali ini Lion berniat menemui Fika.

Karna usul dari Ori.

"Lo harus deketin Emak nya! calon mertua!" suara Ori kini teriang-iang di benak nya.

Sial emang.

Dari yg Lion ketahui dari orang 24 jam nya. Fika adalah Mama angkat nya Ara. Dan saat ini tengah koma.

"Gak ada otak banget si Ori, gimana gue mau ngedeketin Mama nya Ara kalo Tante Fika koma?" geming Lion mencoba berpikir.

"Gue tanya dokter nya aja lah" keputusan Lion mulai melangkah ke arah resepsionis menanyakan siapa dokter yang merawat Fika.

Ngomong-ngomong tentang Devan, Devan membantu mencari seseorang yang mencelakai Ara. Karna dirinya merasa bersalah. Namun tidak untuk Lion. Melainkan Ara.

Sudah mendapatkan jawaban dari resepsionis rumah sakit itu. Lion menuju ruangan Dokter yg merawat Fika.

"Saya merasa angkat tangan nak, kondisi pasien yang bernama Fika tidak ada penaikan sampai saat ini, suami nya sekarang jarang sekali menjenguk nya" jelas Dokter yg merawat Fika.

ARANAWhere stories live. Discover now