Bagian-14. Payung sebelum hujan (Melindungi)

17.7K 1.8K 781
                                    

Hari ini hari dimana Lion diperbolehkan sekolah, tadinya Ara sempat memaksa Lion agar tidak pergi kesekolah, namun Lion tetap Lion. Tidak suka dipaksa.

Dan kali ini juga seorang Lion membonceng cewe yang tak lain adalah Ara.

Mereka menjadi pusat perhatian dari luar gerbang sekolah.

Ara menyembunyikan wajah nya disela-sela jaket Lion, wajah nya yg tertutup rambut nya membuat nya sedikit agak lega karna tidak melihat tatapan sinis dari murid sekolah lain nya.

Tangan nya memperkuat pegangan pergelangan pinggang Lion.

"Jangan takut" ujar Lion melirik sebentar ke belakang.

Ara diam mengangguk pelan.

Sampai di parkiran sekolah, Ara menunggu Lion, Lion mengerti didalam pikiran hati Ara dirinya takut.

Lion berdiri disamping Ara, menggenggam tangan Ara, Ara menoleh menatap Lion lalu menatap tangan nya yg dipegang erat oleh Lion, dirinya tertegun, saat semua orang menjauh dari diri nya, Masi ada seseorang yg berada disampingnya.

Sosok Lion yg tidak peduli kini berubah peduli terhadap nya.

Apakah ia menyusahkan Lion? Mungkin...

Lion dan Ara berjalan berdampingan.

Menelusuri sekolah dengan mereka yg menatap kedua nya. Ralat. Menatap Ara tidak suka. Ara menunduk. Itu membuat Lion tidak suka.

"Jangan nunduk, Lo dikira takut sama mereka" ucap Lion tanpa menatap Ara, Ara menoleh sebentar lalu menunduk kembali.

Ayo Ara..kamu bisa..

Batin nya memberi semangat. Mengambil nafas dalam-dalam lalu membuang nya.

Kini kepala nya tidak tertunduk, kepala nya menghadap kedepan dengan tegap.

Itu membuat Lion tersenyum kecil.

Namun dipertengahan jalan menuju kelas. 1 Genk ciwi-ciwi menghadang kedua nya.

Lion dan Ara berhenti.

Dengan Sashi berada didepan beserta keempat teman nya.

"Lo Masi punya nyali ke sekolah?" Ujar Sashi melipat tangan nya didada.

"Lion mending Lo jauh-jauh deh sama ni orang, ntar Lo--"

"Lo siapa ngatur-ngatur gue?" Potong Lion menatap Sashi tajam.

Ucapan Lion membuat Ara sedikit terkejut. Apa Lion membela nya?

"Gue ngasi tau Lo , biar Lo gak salah--"

"Hah! Persetan dengan itu semua, jangankan Lo kasi tau, gue gak Sudi ngedenger dari mulut kotor Lo itu!" Ucap Lion, baru kali ini dia berbicara seperti itu kepada wanita pula. Posisi nya yg kini berkacak pinggang dengan bertopang dagu.

"Lo itu--!!" Tiba-tiba dari arah belakang Sashi, seorang gadis yg bernama Rina mendorong tubuh Ara, sampai tubuh itu terjatuh.

Ara meringis, bokong nya ngilu Karna mencium lantai.

Lion yg melihat itu melotot, dengan kasar ia menarik lengan Rina, sorot mata nya menatap Rina tajam.

"Lo berani sama dia?" Ucap Lion, tubuh nya mendekati Rina, wajah nya yg sudah berada didepan mata Rina, mata nya yg menajam membuat bulu kuduk Rina seketika meremang.

"Dia cuman sampah yg tinggal sama kamu Lion, aku berniat pengen ngebersihin biar hidup kamu bersih dari sampah itu" desis Rina melirik Ara dengan tatapan jijik.

Lion yg mendengar itu menghempaskan tangan Rina kasar.

"Sampah Lo bilang?" Lion terkekeh kecil "Lo punya kaca? Apa perlu gue beliin yg besar buat Lo ngaca kalo omongan Lo itu sama kayak diri lo sendiri!" Suara Lion kini naik oktafnya.

ARANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang