10

363 65 14
                                    

Hwan mengangkat tinggi kepalanya, melebarkan rahang siap menerkam manusia yang berani mengusik mereka. Dia tidak lagi bisa melihat bahwa itu adalah ayah Kyuhyun, majikannya. Seluruh tubuhnya terasa terbakar. Dia merasa kesakitan namun lebih menderita melihat rekannya tidak berdaya. Dia hanya tahu untuk melindungi diri dan Kyuhyun dari siapapun!

"Appa!"

Mangsanya terdorong bukan karenanya! Hwan mendesis lebih marah! Mengibaskan ekornya dia menciptakan angin yang kencang. Seorang yang baru datang barusan merasakannya juga. Hempasan angin yang besar membuatnya terjatuh di dekat sang ayah.

Siwon mengerjapkan matanya yang perih. Dia terbangun karena jeritan dari kamar sebelah. Tidak memikirkan apapun dia berlari untuk melihat apa yang terjadi. Dia mematung di ambang pintu, melihat ayahnya melakukan sesuatu di tangan adiknya. Dia lebih terkejut melihat sesuatu yang jelas dan tidak jelas seperti akan memakan ayahnya. Dia bergerak spontan mendorong Shindong ketika kepala ular itu menukik.

"Shhhhh...."

Siwon berhenti mengerjap. Sosok itu lebih jelas sekarang, meski masih bayangan pudar. Tangannya menggapai Shindong namun tidak sampai. Dia menoleh dan mendapati Shindong tertegun seperti dirinya.

Mereka diam di bawah tatapan mata merah. Untuk beberapa saat Siwon tidak berani membuka mulut hingga sosok itu memudar. Dia memastikan dan yakin bahwa sosok ular besar itu sudah hilang kemudian menuju pada Kyuhyun yang diam tidak bergerak.

"Kyuhyun!"

Wajah Kyuhyun pucat penuh keringat. Siwon cemas. Memeriksa tangannya dan tidak terdapat luka di sana. Namun tubuhnya dingin dan Kyuhyun tidak sadarkan diri. Dia kembali memanggil adiknya. Tidak ada respon.

"Apa yang Appa lakukan?!" Siwon berbalik pada Shindong dan marah.

Shindong masih linglung. Matanya mengedar mencari benda yang barusan dia gunakan pada Kyuhyun namun itu sudah tidak ada di manapun. Dia yakin masih memegangnya saat didorong Siwon tapi sekarang itu di mana?

"Appa!" Siwon meraih bahu Shindong dan mengguncangnya keras. "Apa yang terjadi pada Kyuhyun? Apa yang barusan Appa lakukan?!"

Shindong menatap Siwon yang diliputi khawatir. Dia masih syok dengan yang dia alami. Tidak mampu bicara. Dia melihat Kyuhyun yang masih di tempatnya dan teringat lagi lirih kesakitan sang anak.

Matanya berair. "A-aku melakukan untuk dirinya. Dia akan baik-baik saja."

Siwon melepaskan Shindong yang nampak tidak akan bisa menjelaskan apapun. Jadi dia berbalik untuk lebih dulu mengurus adiknya.

#

Kibum berdiri di depan jendelanya. Dia hampir tidak bisa tidur karena pembicaraannya dengan Kyuhyun. Namun saat akhirnya bisa memejamkan mata dia bangun tiba-tiba dengan dada terasa berat. Jantungnya berdetak tidak karuan, perasaan tidak enak. Dia pergi membasahi bibir dan kerongkongan kemudian diam terpekur beberapa saat. Setelah tenang dia kembali ke kasurnya.

Nyonya Eum melihat Kibum telah meninggalkan jendela. Tersenyum lega. "Kuharap ini bisa menyelamatkanmu."

Sebelumnya dia telah mengawasi semuanya. Dia tahu Shindong pasti akan melakukan ini. Bahkan jika Shindong tidak dia yang akan melakukannya. Setelah mendapatkan barang miliknya kembali dia segera pergi ke tempat Kibum untuk mengawasi semua hal berjalan lancar.

Semua berjalan seperti harapannya. Sekarang hanya tinggal menunggu.

###

Kyuhyun terusik oleh suara erangan. Terdengar seperti Hye. Namun rasanya berat untuk membuka mata. Meski begitu dia terus berusaha dan berhasil.

On The LimitWhere stories live. Discover now