3

11.7K 986 48
                                    


Vote & Coment nya dong

Happy Reading






Sore hari nya Lisa dan Jennie sedang bersantai, Lisa sendiri sedang asik menonton drama favorit nya yang sedang di tayangkan di TV, sedangkan Jennie asik bermain dengan boneka beruang kesayangan nya.

Drrrt

Dering ponsel berbunyi Lisa segera mengambil ponsel nya.

"Siapa yang nelpon gak ada namanya"lisa pun mengangkat panggilan itu siapa tau penting pikirnya.

" Halo iya,siapa ya"

"Non Lisa ini bik Leni"

"Oh kenapa bik nelpon"

"Non ada kabar duka"

Lisa menegakkan tubuhnya dan mematikan TV nya agar suara bik Leni terdengar jelas.

"Tuan sama nyonya kecelakaan" Lisa menutup mulut nya matanya melirik ke Arah Jennie yg masih sibuk bermain sendiri.

"Terus gimana bik keadaan mereka,kapan kejadian nya"

"Bibik juga kurang tau Non, ini baru di kabarin Non seulgi tadi, bibik mau nitip Non Jennie dulu jangan sampai Non Jennie tau ya, anak bibik di sini masih sakit non, bibik gak bisa balik ke sana dulu"

Seulgi itu adalah kakak pertama dari Jennie, Jennie juga memiliki adik perempuan bernama Yeji.

"Iya bik tenang aja Lisa pasti jagain kok, kalau ada apa apa kabarin ya bik"

"Iya Non sekali lagi Terima kasih ya, maaf ngerepotin"

"Iya tenang aja bik, gak usah minta maaf, Lisa ikhlas kok jagain Jennie" Jennie menoleh saat namanya di sebut.

"Udah dulu ya Non, bibik mau ke apotek nebus obat buat anak bibik

" Iya bik semoga anak bibik lekas sembuh"

Setelah panggilan berakhir, jennie duduk mendekati Lisa.

"Itu bik Leni" Tanya Jennie, lisa mengangguk,jennie memeluk boneka beruang nya

"Nini kangen mama sama papa" Ucap gadis itu sendu, Lisa mengusap rambut Jennie.

"Bentar lagi mama sma papa Nini pulang"ucap lisa sambil membenarkan kuncir rambut jennie

"Tapi nini juga suka tinggal di sini sama mommy Lisa" Lisa tersenyum

"Nini boleh tinggal sama mommy kapan pun Nini mau" Mata jennie berbinar.

"Beneran " Lisa mengangguk.

"Iya, sekarang mandi ya udah sore, Nini udah bau asem" Jennie mengerucut kan bibir nya.

"Nini gak bau, wangi ni wangi kok" Ucapnya sambil menciumi ketiaknya sendiri, lisa terkekeh.

"Iya nini wangi strawberry" Ucap lisa lalu menggandeng jennie ke kamar mandi.
















Dua hari setelah lisa mendapat kabar bahwa orang tua jennie kecelakaan dan hari ini Lisa berada di pemakaman,bersama Jennie di samping nya yang terlihat bingung.

"Ma hiks, pa kenapa pergi ninggalin kita" Dan di tengah tengah pusara Seulgi kakak tertua jennie menangis terseduh.

"Kak seulgi jangan nangis" Ucap Jennie menghampiri kakak nya.

"Harusnya kamu ikut masuk ke dalam Sini" Ucap Seulgi penuh amarah gadis itu mendorong tubuh jennie hingga tersungkur ke tanah lisa dengan sigap menghampiri jennie dan membantu gadis itu untuk berdiri.

"Kenapa bukan kamu aja yang mati kamu pembawa sial" Jennie yang tidak tau apa apa hanya menangis di bahu Lisa, seulgi berusaha menarik tangan jennie tapi lisa menghadang nya.

"Stop,apa kamu gila,kamu nyalahin Jennie atas kepergian orang tua kamu" Lisa sudah tidak tahan lagi, rasanya ingin mencakar seulgi tapi dia masih ingat ini di pemakaman dan tidak seharusnya ada kejadian seperti ini.

"Kamu diam, kamu tau apa hah, kamu cuma orang luar,dan dia, dia anak yang gak pernah di harapkan" Semua orang hanya menyaksikan keributan ini,sebagian besar yang ada di sana adalah keluarga Jennie.

"Sekarang pergi kalian" Seulgi mengusir Lisa dan Jennie dari sana mau tak mau lisa membawa jennie pergi dari pemakaman itu.

Di dalam mobil

"Hiks nini takut" Lisa mengusap kepala jennie.

"Jangan takut ada mommy di sini hmmm" Ucap lisa berusaha menenangkan Jennie.

Setelah jennie cukup tenang lisa menjalan kan mobil nya dan meninggalkan pemakaman itu.




Setelah pulang dari pemakaman Lisa segera menuju ke rumah kakek dan nenek Jennie, bagaimana pun tidak mungkin Jennie selalu bersama nya dan mungkin Lisa akan mengembalikan jennie kepada kakek dan Nenek nya.

Lisa sudah sampai di rumah bercat putih itu, rumah yang cukup megah,tentu saja karena keluarga jennie adalah keluarga konglomerat.

Lisa mengetuk pintunya,jennie setia di belakang nya, sedari tadi wajah jennie terlihat pucat dan bahkan gadis itu sempat memberontak saat di bawa ke rumah kakek nenek nya.

Setelah pintu di buka lisa di persilahkan masuk, dan di sini lah mereka duduk Di sofa berwana krem di hadapan Lisa ada dua orang lanjut usia yang berbeda gender.

"Jadi apa yang mau kamu bicarakan " Lisa menarik nafasnya sejenak wajah kakek Jenie sangat dingin begitu pula suaranya.

"Maaf kek saya ke sini mau mengantar Jennie" Pria tua itu, menatap Jennie sinis.

"Untuk apa kamu membawa anak sialan ini" Ucap nenek Jennie, Lisa berusaha menahan amarah nya, ternyata bukan hanya seulgi yang tidak menerima keadaan Jennie tapi juga keluarga besar nya, lisa salah telah membawa Jennie keneraka ini.

"Maaf kakek dan Nenek yang terhormat, bukankah Jennie ini juga cucu kalian, kenapa kalian bicara seperti itu" Pria tua itu mendengus.

"Sejak kapan aku mengakui nya sebagai cucuku, gadis cacat ini, apa yang bisa di harapkan dari hanya membuat malu nama keluarga besarnya saja" Lisa berdiri dari duduk nya.

"Maaf kakek dan nenek, seperti nya aku salah mengira kalau kalian akan menerima Jennie, tapi ternyata tidak, kalau begitu aku permisi dan Jennie akan ikut dengan ku" Sepasang suami istri itu hanya menatap Lisa remeh.

"Silahkn itu lebih baik, setidaknya parasit di keluarga kami menghilang, oh tunggu" Pria tua itu mengeluarkan secarik kertas lalu menulis angka di sana dengan nol yang cukup banyak.

"Apa segini cukup, ini ambil lah, biaya untuk mengurus anak cacat itu" Lisa mengambil kertas itu dan

Sreeek

Merobek nya menjadi bagian bagian kecil.

"Jennie tidak butuh ini, permisi" Lalu lisa benar benar meninggalkan rumah itu dengan menggandeng tangan Jennie.

Setelah sampai di mobil nya,Lisa menangis begitupun dengan jennie.

"Hiks,masih ada mommy oke,nini jangan khawatir, mommy akan jaga nini,kita akan buat mereka semua menyesal suatu hari nanti" Lisa memeluk erat tubuh jennie sembari menciumi pucuk kepalanya.



















Baby Nini ( jenlisa) EndOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz