25

7K 785 112
                                    

Udah vote?

Udah?

Makasih Cinta.

Sini kecup dulu

Komen jangan lupa





Sandara membuka kunci kamar Jennie sepuluh menit yang lalu Irene pergi meninggalkan Rumah entah kemana tujuan nya.

"Terimakasih eonnie, Jennie, janji tidak akan pernah melupakan Eonnie" Jennie memeluk tubuh Sandara erat.

"Eonnie sangat menyayangimu seperti adik eonnie sendiri,cepat sekarang kamu pergi sebelum, Irene pulang" Jennie mengangguk, lalu segera keluar dari rumah itu setelah berpamitan dengan Sandara.

"Jaga diri baik baik "jennie mengangguk.

" Iya eonnie, eonnie juga jaga diri baik baik "setelah mengatakan itu jennie sudah menghilang di balik pintu.















Jennie ragu untuk mengetuk pintu apartemen lisa, Jennie merasa canggung,menghela nafasnya sejenak gadis itu mulai menekan bell.

Tidak lama pintu apartemen terbuka menampilkan sosok yang sangat jennie rindukan, Lalisa.

" Mommy"Lisa terkejut, Jennie baru saja memanggil nya mommy, apa Lisa sedang bermimpi.

"Nini kangen" Jennie berhambur kepelukan lisa, lisa menerima pelukan jennie,mengusap punggung gadis itu.

"Nini hey tenang,jangan menangis" Punggung Jennie bergetar air matanya terus mengalir.

"Maafin Nini, Nini jahat udah lupain mommy, Nini jahat pernah bentak mommy, Nini jahat pernah ngomong kasar sama mommy" Lisa menggelengkan kepalanya, menangkup wajah Jennie, mengusap air mata Jennie yang terus jatuh.

"Kita masuk dulu oke, terus cerita sama mommy" Jennie mengangguk, lisa membawa jennie duduk di sofa, di sana sudah ada Jisoo, Rose, Joy dan Yeri.

"Sekarang nini udah bisa cerita" Tanya Lisa, dan di angguki oleh Jennie.

Jennie menceritakan semuanya, setelah mendengar semua itu, lisa dan yang lain nya merasa senang sekaligus juga sedih.

"Apa mommy masih mau menerima Nini yang sekarang" Pertanyaan Jennie membuat Lisa tersenyum.

"Mommy akan selalu Terima apa pun keadaan nini" Jennie rasanya ingin kembali menangis.

"Terimakasih mommy" Lisa mengangguk.








Malam harinya Lisa dan Jennie sudah berada di kamar mereka,mereka berbaring saling beradu punggung, suasana cukup canggung, Jennie maupun Lisa bingung harus bagaimana.

"Nini" Jennie membalik tubuhnya menghadap Lisa.

"Iya"

"Belum tidur" Jennie menggeleng.

"Sini"Lisa mengisyaratkan Jennie untuk mendekati nya, Jennie mendekati Lisa perlahan, Lisa membawa Jennie masuk ke dalam dekapannya,mengusap lembut punggung Jennie, hingga Jennie hampir tertidur.

" Apa nini tidak ingin Uyyu"pertanyaan Lisa membuat pipi Jennie memerah malu, sekarang dia sudah normal sudah mengerti segalanya, rasanya pasti sangat aneh jika harus meng Uyyu pada Lisa.

"Ti tidak usah mom" Lisa tersenyum tipis.

"Kalau mommy minta tolong boleh" Jennie mendongakan kepalanya.

"Apa"

"Dada mommy terasa sakit karena sepertinya asinya penuh,Nini mengertikan" Lisa gak bohong dadanya benar benar terasa ngilu , Jennie mengangguk ragu.

Lisa tersenyum senang, segera membuka tiga kancing piyama nya, Jennie menutup matanya, tidak lama bibirnya merasa tersentuh sesuatu.

"Cepat hisap,mommy sudah tidak tahan" Mendengar ucapan Lisa Jennie sedikit merinding,rasanya ingin mengubur diri saja,tanpa basa basi Jennie segera melahap benda itu,menghisapnya.

"Engh" Lenguh Lisa,merasa perih di dadanya, karena sudah lama Jennie tidak menghisap nya.

Jennie mati matian menulikan telinganya.

(Sabar Nini ini ujian)


















Pagi harinya Lisa terbangun dari tidur nya, melihat Jennie yang masih pada aktifitas, mengecup kening Jennie lama.

"Nini,ayo bangun" Lisa menepuk pipi Jennie pelan.

Jennie semakin menenggelamkan wajahnya di dada Lisa.

"Nanti lanjut lagi, ayo mandi terus sarapan" Dengan malas Jennie membuka matanya, mulutnya sudah lepas dari dada Lisa, Lisa membenarkan piyama, lalu segera duduk.

"Bangun sayang gak boleh malas" Lisa menarik tangan Jennie hingga terduduk.

"Mommy, Nini masih ngantuk" Lisa menggelengkan kepalanya.

"Kalau sudah mandi nanti ngantuk nya ilang ayo" Jennie segera berdiri, mengucek matanya, berjalan menuju kamar mandi, di ikuti Lisa

"Mommy mau apa" Tanya Jennie gugup.

"Mau memandikan nini" Jennie membulatkan matanya.

"Nini bisa mandi sendiri mom" Lisa Terdiam sebentar .

"Oh iya mommy lupa Nini nya mommy sekarang sudah besar, ya udah sana masuk , mandi yang bersih sayang" Setelah itu Jennie masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya.

Lisa duduk di kasur menunggu Jennie.

"Sekarang Nini sudah bukan Nini yang dulu, aku bersyukur sekaligus takut" Gumam Lisa.














"Good morning bayi" Sapa Jisoo pada Jennie yang duduk di tengah antara Lisa dan Rose.

"Eonnie" Jennie cemberut, gadis itu malu di panggil seperti itu.

"Bukanya bener ya baby Nini, yang masih Uyyu dengan mommy nya" Jennie sangat malu, Jisoo ini mulutnya tidk bisa di kontrol

"Eonnie mau makan atau gue suruh Rose yg makan punya Eonnie" Jisoo menyendok nasi goreng ke dalam mulut nya cepat.

"Lisa, hari ini kerja kan, gue nebeng mobil lo ya" Lisa mengangguk.

"Emang kang ojek lo kemana Joy" Tanya Yeri biasanya Joy akan berangkat kerja di jemput gebetannya.

"Nyebur ke kali mungkin, gak usah bahas dia ah" Yeri menggelengkan kepalanya melihat kelalukan sepupunya satu ini.

"Cari yang pasti Joy, jangan sama orang yang gak jelas,hidup lu bakal gitu gitu aja, pdkt gak jadian terus di tinggal jadian sama yang laen, karma tuh suka nyakitin cowok" Ceramah pagi Lisa, Joy hanya mendengus.

"Iya gue kan cantik wajar Lis, gonta ganti cowok apalagi kalo gak pas di hati" Lisa menggeleng gelengkan kepalanya saja, gak habis fikir terserah Joy ajalah.
























Apakah menurut kalian alurnya terlalu cepat?

Ngomong aja jangan takut gue gak gigit kok.

Baby Nini ( jenlisa) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang