Dirga

1.2K 79 0
                                    

Motor Dirga sudah terpakir rapi di halaman Mansion Keluarga Pradipta. Jangan tanya kenapa Dirga tidak membawa mobilnya,  itu karna ia ingin terlihat romantis dengan Bulan.

Bulan keluar tergesa-gesa saat mendapat notif pesan dari Dirga. Sangking tergesa-gesanya ia sampai melupakan dokumen penting untuk meeting hari ini.

Pak Bos Galak

[Saya sudah di depan.]
                           06:59√√

[Bulan! ]
            07:00√√

[Gaji kamu saya potong!]
                                  07:00√√

[Saya tidak suka menunggu!]
                                            07:01√√

[Bulan, cepat!]
             07:01√√

 [Iyah, Bawel banget, sih!]
07:35√√

?]
07:36√

Dirga mengutuk Bulan dalam hati, gadis ini benar-benar membuat Dirga ingin sekali menelannya hidup-hidup. Baiklah ... ini sudah setengah jam Dirga menunggu Bulan, dan gadis itu juga belum keluar sama sekali.

Tin ... tin!

"Kenapa lama sekali? Kamu ngapaiin aja, sih dari tadi? Saya sudah seperti ikan asin yang dijemur tau gak? Kamu mau gaji kamu saya potong?" Bulan mencambikan bibirnya mengejek Dirga.

Dirga menautkan alisnya bingung. Kenapa gadis ini tak kunjung naik, apa penampilannya sangat aneh. Tidak mungkin, karna Vano bilang ini sangat keren.

"Saya tau kalau saya ini memang tampan, tapi jangan terlalu seperti itu melihat saya." Dirga berucap dengan sangat pede, membuat gadis di depannya ini berdecih pelan jijik.

"Geer banget sih, Pak. Saya itu ngelihatin Bapak karna saya itu bingung, kenapa penampilan Bapak aneh gini, sih?" Dalam hati Dirga mengutuk Vano, bukannya terlihat tampan di depan Bulan, malah membuat ia menahan malu.

"Kamu ngejek saya?" tanya Dirga menatap tajam Bulan.

"E--enggak! Pak kita sudah telat, ayo berangkat sekarang, Pak!" Bulan mengalihkan ucapannya,  takut jika Dirga akan semakin marah dengan kejujuran Bulan.

"Ck, yang buat kita telat itu, 'kan kamu!" Bulan menyengir menanggapi ucapan Dirga yang memang itu kenyataannya.

"Pak, rok saya pendek."

"Terus?"

Bulan menghembuskan nafas kasar. Ingin sekali mencabik-cabik wajah tampan Bosnya. "Yah, nanti kalau saya naik, otomatis rok saya bakal naik ke atas." Dirga menghela napas kasar.

"Sini!"

"Ngapaiin?"

"Saya bilang ke sini!"

"Iya-iya. Bawel banget, sih!" seru Bulan kesal, gadis itu memelankan suaranya pada akhir kalimatnya.

Dirga melepaskan jaketnya menyisahkan kaos hitam polos yang membalut tubuh kekarnya, sehingga membuat otot-otot kuat milik Dirga tercetak jelas di sana, lalu jongkok tepat di hadapan Bulan. Dirga mengikat jaketnya di pinggang Bulan, Dan sekarang lihatlah, pipi gadis itu memerah menahan malu, dalam hati ia menjerit histeris.

'Ya, ampun. Pak Dirga kenapa bisa sweet kayak gini, sih? Buat jantung aku jadi pengen lompat,' batin Bulan sambil menggigit jarinya. Dirga bangkit dari jongkoknya, mendapati Bulan yang kini menatapnya tak berkedip. Aneh, mungkin itu yang ada di benak Dirga.

Cletak!

Dirga menyentil dahi Bulan. Membuat sang empunya meringis kesakitan. Bulan mengerucutkan bibirnya kesal, baru saja ia baper terhadap perlakuan Dirga, kini ia sudah di buat kesal lagi. Siapapun tolong kembalikan Pak Dirga yang sweet tadi ...!

"Bapak kenapa, sih? Baru saja saya baper sama perlakuan bapak, tapi sekarang Bapak udah bikin saya kesel lagi!" cetus Bulan yang merasa kesal.

"Makanya jangan baperan!" ejek Dirga lalu naik ke motornya, di susul Bulan yang duduk di belakangnya dengan ekspresi muka kesal.

Bersambung.
Jangan Baper di part ini yah, Guys. Maaf kak aku yang jarang post.

 Maaf kak aku yang jarang post

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bos Galak (ON GOING) Where stories live. Discover now