Bos Galak (ON GOING)

Princessnya abang:(

"Abang ... Bulan gak mau kerja, Bulan mau sama abang aja," rengek Bulan dengan mata berkaca-kaca."

"Bulan, sayang abang 'kan?" tanya Rafa sambil mengusap kepala adiknya dengan sayang. Bulan mengangguk. "Kalau sayang turutin abang mau gak?"

Bulan mengalihkan pandangannya dari muka  Rafa, lalu berfikir sejenak. Sedetik kemudian ia mengangguk setuju.

"Kamu harus kerja sebagai Serketaris di Perusahaan temen abang." Tanpa berpikir panjang, Bulan langsung mengangguk setuju. Jika Rafa yang meminta pasti ia akan langsung setuju, berbeda dengan Muel.

"Kamu siap-siap gih, jam 10 nanti abang anter." Rafa mengacak rambut Bulan gemas. Dengan semangat empat lima, Bulan berlari menaiki tangga menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Rafa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan konyol adik perempuannya itu.

***

Bulan turun dari tangga tergesa-gesa menuju ke Rafa. Muel yang melihat adiknya yang hampir jatuh segera bangkit dari duduknya dan berlari menuju Bulan lalu menangkapnya ke dalam pelukan. Adik perempuannya ini memang selalu ceroboh.

Brugh! 

Bukan Bulan yang terjatuh, tetapi Muel lah yang mendarat di lantai dengan Bulan di atasnya.

"Ceroboh!" seru Muel sambil mengusap bokongnya yang sakit.

Bukannya berterima kasih, Bulan malah menjulurkan lidahnya mengejek Muel. Muel memutar bola matanya jengah.

"Sudah siap, Princes?" tanya Rafa sambil membungkuk 'kan tubuhnya dengan hormat. Bulan mengangguk. "Kereta kuda sudah siap, Princes. Mari kita pergi menemui pangeran."

"Pftt! Bbhahaha ... abang lucu banget, deh." Tawa Bulan melengking. Muel dan Rafa tersenyum melihat tawa bahagia adik kecilnya yang sekarang sudah beranjak dewasa.

"Adek abang udah gede aja." Muel memeluk adiknya dengan penuh kasih sayang.

"Princesnya abang," seru Rafa lalu ikut memeluk saudara kembar dan adiknya. Mereka melepaskan pelukannya, sedetik kemudian mereka tertawa bersama. Vani dan Zean tersenyum melihat ketiga anak mereka.