Selamat malam:(

1.7K 116 6
                                    

"Ciye-ciye, Tante Bulan lagi kesemsem sama Om ganteng, yah?" tanya Nala sambil cekikikan.

"Awas kamu, tante gak akan ajak kamu belanja lagi!" ancam Bulan sambil menatap kesal Nala.

Nala menggelembungkan pipinya. "Bialin aja! Nanti Nala bisa ajak Om Ganteng buat nemenin Nala beli coklat, yang buanyak ... hhhe."

Dirga, Rafa, dan Samuel hanya tertawa melihat perdebatan kecil Nala dan Bulan. Bulan pergi dengan wajah kesal, dan jangan lupakan hentakan kakinya. Itu adalah ciri khas Bulan.

"Tante ... tungguin Nala, dong!"

Setelah Bulan pergi Samuel menatap Dirga dengan wajah bertanya-tanya. "Lo apaaiin Adik gue sampai merah gitu?" tanyanya sambil terkekeh kecil.

"Cuman ngomong yang sejujurnya."

***

"Nala, udah dong jangan gangguiin, Tante terus!"

"Tapi Nala suka ganggu, Tante, gimana dong" tanyan Nala sambil menatap Bulan dengan wajah polos.

Bulan menepuk jidatnya pelan. Jika Nala bukan ponakannya, mungkin Bulan akan menenggelamkannya di laut sekarang juga.

"Sekarang kamu tidur!"

"Nala gak mau tidul! Nala belum ngantuk, Tante." Bulan menghembuskan nafas kasar. Sedangkan Nala duduk dengan tangan yang bertumpu bantal sambil menopang dagunya.

Bulan keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil susu Nala. Anak kecil itu tidak akan tidur jika tidak meminum susunya. Jika dia tidak tidur, maka dia tidak akan berhenti untuk menggodanya.

Dengan cekatan Bulan menuang bubuk susu dan air panasnya. Setelah dirasa sudah siap Bulan kembali ke kamarnya. Dirga yang belum pulang melirik sekilas dari ruang tamu ke arah dapur. Tanpa ia ketahui ia tersenyum simpul melihat Bulan.

***

"Nala, minum susunya!" Nala mengambil susu dari tangan Bulan. Meneguknya hingga tandas, dan benar saja matanya mulai mengantuk. Ia menguap dengan lebar lalu tertidur manis di kasur Bulan.

Tring!

Ponsel Bulan berbunyi. Pesan dari nomor yang tidak dikenal tertera jelas di ponselnya yang berlogo apel. Bulan memencet profil yang tadi mengirim pesan  padanya. Netranya membulat saat melihat foto Dirga lah yang tertera di situ, sedetik kemudian ia tertawa dengan sangat kencang. Pose Dirga yang kaku membuat tawanya tak kunjung henti, potonya itu lebih cocok untuk foto Ktp ditimbang profilnya.

[Selamat malam.]
                   21.19√√

Bulan meremas ponselnya pelan. Jantungnya terus berdetak dengan kencang. Ada apa ini?

Tring!

Satu pesan dari Dirga masuk.

[Jangan tidur malam-malam, jika kamu terlambat, gaji kamu saya potong.]
                                      21.20√√

Dirga tetaplah Dirga. Dia tetap akan menyebalkan, setelah membuat jantungnya tidak sehat kini ia kembali membuat sisi buruk dari Bulan Pradipta keluar. Apalagi yang bisa dilakukan Bulan selain mengumpat? Bulan sudah terbang ke langit ketujuh, tapi tiba-tiba saja Dirga menjatuhkannya kembali ke bumi.

Bersambung

Satu kata untuk

Dirga

Bulan

Nala

Bos Galak (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang