Tanpa Bulan

1.5K 94 0
                                    

Hari pertama bekerja tanpa ada Bulan di sisinya membuat Dirga uring-uringan tak jelas. Padahal sebelum gadis itu datang ke kehidupannya tidak mempengaruhi keadaan Dirga.

Belum lagi Kezia yang selalu mengganggunya membuat Dirga menjadi lebih kesal. Gadis itu selalu mengganggunya saat bekerja.

"By, kamu kok cuekin aku, sih? Padahal aku udah dandan cantik-cantik, tapi kamu tetep cuekin aku!" seru Kezia merajuk.

Dirga hanya diam, masih fokus dengan laptopnya.

"By, kamu kenapa, sih?" Tidak ada respon dari Dirga. Akan, tetapi bukan Kezia namanya jika tidak bisa mendapatkan yang ia inginkan.

"By ...." Kezia menggoyang-goyangkan lengan Dirga kesal.

Kezia mengerucutkan bibirnya kesal, pasalnya laki-laki di sampingnya ini selalu mengabaikannya. Dengan tak berperasaan Kezia menarik laptop Dirga dan membantingnya dengan sangat keras,  hingga laptop itu terbelah menjadi dua.

Dirga mengepalkan tangannya, menatap tajam ke arah Kezia. Gadis ini sudah keterlaluan. Dirga muak dengan kelakuan Kezia yang kekanak-kanakan, jika saja Vanya tidak melarang untuk tidak kasar kepadanya, mungkin detik ini juga Dirga akan melempar tubuh Kezia ke laut.

Dirga berjalan ke arah Kezia, mendekatkan tubuhnya tanpa ada celah sedikitpun. Kezia mundur beberapa langkah untuk menghindari Dirga.

"Ka-kamu ... mau a-apa, By? Jangan macam-macam!" ancam Kezia. Tubuh Kezia sudah menyentuh dinding, dan Dirga masih berjalan mendekat ke arah Kezia.

Dirga mengikis jarak di antar mereka. Mencondongkan wajahnya ke samping leher Kezia, menghembus pelan ceruk leher Kezia. Seluruh tubuh Kezia bergemetar takut.

"Jangan ganggu saya! Pergi atau kamu akan menyesal!" ancam Dirga lalu pergi dari hadapan Kezia.

Kezia mematung di tempat, ia tidak berani menatap Dirga. Dengan rasa takut dan gugup Kezia keluar dari ruangan Dirga terbirit-birit.

Dirga menghempaskan barang-barang yang berada di mejanya. Melonggarkan dasinya yang terasa mencekik.

Dirga mengacak rambutnya kasar, hari ini ia tidak terlihat seperti seorang boss, melainkan seperti seorang gembel yang beruntung memakai baju mahal khas kantoran. Alasanya hanya satu. Gadis yang terbaring lemah Di atas brankar yang mengobrak-abrik hatinya.

Sejenak Dirga mengambil nafas dalam-dalam sambil mengingat kelakuan Bulan yang konyol. Tanpa ia ketahui bibirnya tersenyum kecil.

Bersambung

Kalian kangen Bulan gak?

Bos Galak (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang