"Bulan ...!" teriakkan sang Bunda menggema di seluruh rumah. Rafael dan Samuel yang sedang bergelut dengan dokumen-dokumen perusahaan Zean tersentak kaget, tapi tidak dengan gadis pemalas dan manja ini. Dia masih bergelut manja dengan guling kesayangannya.
Byur!
"Banjir! Banjir ... Muel ... Abang Rafa banjir," teriak Bulan kalang kabut.
Vani mendekati anak gadisnya yang sedang berteriak kesetanan itu, lalu menjewer telinganya. "Gak ada banjir! Kamu tidur kayak kebo!" celetuk Vani.
Bulan meringis. "Bunda, mah, gitu. Nyeselin!" gerutu Bulan dan mendapatkan hadiah jeweran kedua dari sang bunda.
"Bang Rafa ... hiks ... Bunda jahat, huaaa ...!" Tangis Bulan pecah lalu berlari menghampiri abang kesayangannya.
Sedangkan Vani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan konyol anak bungsunya. Bulan melompat ke arah abangnya lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang Rafa. Dengan senang hati Rafa memeluk adiknya.
"Manjain teros ...!" sindir Muel lalu pergi entah ke mana.
"Sirik teros ...!" ejek Rafa terkekeh kecil.
"Abang ...," rengek Bulan manja.
YOU ARE READING
Bos Galak (ON GOING)
Romance_Bulan Pradipta_ Bekerja di salah satu perusahaan musuh adalah musibah terbesar, dan musibah itu harus gue rasaiin setiap hari. Baru seminggu bekerja sudah ngebuat hati, huft ... menyebalkan! "Bulan, ambilkan saya minum!" "Bulan tolong pijitin bahu...