"Baik, kamu saya terima. Pelajari ini, dan temui saya jika kamu sudah selesai." Dirga menatap Bulan dengan tatapan yang sulit diartikan.
Bulan hanya mendengus kesal. Jika tahu di mana ia bekerja dan siapa bosnya, pasti ia akan menolak permintaan abangnya. Ini benar-benar menyebalkan!
Dengan perasaan dongkol, Bulan mulai mempelajari satu demi satu tulisan bertinta hitam itu. Setelah dirasa sudah paham Bulan kembali ke meja Dirga.
"Nih, gue udah siap." Bulan memberi kertas putih itu dengan Dirga. Rafa yang melihat Bulan seperti tidak biasanya menyipitkan matanya, melihat apa yang sedang terjadi dengan adiknya.
"Kamu kenapa?" tanya Rafa sambil menarik tangan adiknya. Bulan menggeleng pelan.
"Yasudah, kalau gitu abang pulang dulu. Kamu yang giat bekerjanya. Jangan buat Bos kamu marah, ingat, ini hari pertama kamu bekerja." Rafa memeluk adiknya di ikuti dengan Samuel.
Setelah kedua abangnya pergi, Bulan tidak tahu harus berbuat apa. Pasalnya ia tak mengenal orang-orang di sini. Keadaan mulai hening, tidak ada yang membuka suara dan Bulan hanya berdiri menatap Dirga yang sibuk dengan ponselnya.
"Itu meja kamu!" Suara Dirga memecahkan keheningan di antara mereka. "Oh, yah, ini tugas pertama kamu. Pastikan tidak ada kesalahan!" titah Dirga datar.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Bos Galak (ON GOING)
Romantizm_Bulan Pradipta_ Bekerja di salah satu perusahaan musuh adalah musibah terbesar, dan musibah itu harus gue rasaiin setiap hari. Baru seminggu bekerja sudah ngebuat hati, huft ... menyebalkan! "Bulan, ambilkan saya minum!" "Bulan tolong pijitin bahu...
