Koma?

1.6K 95 0
                                    

Lelaki paruh baya dengan setelan jas putih keluar dari ruangan Bulan. Dirga langsung bangkit dari duduknya menghampiri lelaki paruh baya itu.

"Dokter, gimana keadaan Bulan, Dok? Dia baik-baik saja 'kan? Dia gak kenapa-kenapa, 'kan?" Dirga terus menimpali pertanyaan-pertanyaan tanpa jeda, membuat lelaki paruh baya itu mengusap kepalanya lesu.

"Benturan keras di kepalanya membuatnya tidak sadarkan diri untuk beberapa hari, atau bahkan sampai berbulan-bulan." Dokter itu menjeda kalimatnya lalu memijit pelipisnya yang terasa pusing. "Saya hanya tenaga medis biasa, bukan Tuhan yang tau segalanya, tapi Insyaallah saya akan membantu pasien dengan semampu saya."

Dirga menatap kosong ke arah Dokter itu. "Jadi maksut Dokter Bulan koma?"

"Iya. Selama pasien tidak sadarkan diri, saya mohon kepada Bapak agar tidak terlalu sering menjenguknya."

"Baik, Dok. Boleh saya menjenguknya?" Dokter itu mengangguk.

Dirga masuk ke ruangan Bulan dengan pakaian khusus. Menatap ke depan di mana  gadis cantik yang selalu mengusik hidupnya itu terbaring lemah tak berdaya. Dari dalam hati Dirga mengutuk orang yang telah membuat Bulan sampai seperti ini, ia berjanji akan menghukum pelakunya dengan seberat mungkin.

Perasaan khawatir dan takut kehilangan menghantui perasaan Dirga. Entahlah, saat ini ia tidak tau perasaannya yang sebenarnya terhadap Bulan itu seperti apa. Dirga belum mengetahui devinsi mencintai adalah takut kehilangan, dan sekarang Dirga berada di posisi takut kehilangan Bulan.

Tubuh Bulan dipenuhi dengan alat-alat medis yang tidak di ketahui oleh Dirga namanya. Dirga mengelus kepala Bulan yang terbalut perban dengan halus sambil sesekali mencium lembut Kening Bulan. Entah dorongan dari mana yang membuatnya sampai memberi kecupan lembut di keningnya.

"Maafkan saya ... jika saya tidak kenal toilet tadi, mungkin Kamu tidak akan seperti ini." Dirga menggenggam tangan Bulan sambil sesekali mengelusnya.

Dirga merutuki dirinya sendiri, karna kekhawatirannya ia sampai lupa memberi tau kabar Bulan kepada Rafa dan Samuel. Dengan cepat tangannya menekan profil Rafa lalu menghubunginya.

Bersambung
Hai, Guys. Kalian udah promosiin cerita ini ke temen kalian belum? Kalau belum promosiin dong, Hhhe. Terimakasih banyak buat kalian yang udah berbaik hati promosiin cerita aku

Bos Galak (ON GOING) Where stories live. Discover now