18.Kerinduan

1.7K 241 59
                                    

Warning⚠: Author tidak membaca manga sehingga cerita akan berbeda jauh dengan alur aslinya!

"Uppermoon dua..." desis (Y/n) dengan senyum semangatnya

"Hoho... Apa aku terlalu terkenal sampai kau langsung mengenaliku?" ucap Douma bodoh

(Y/n) terkekeh lalu menghela nafas panjang "Ha~h, setelah aku bertemu dengan Kibutsuji Muzan, kupikir dia makhluk yang hebat. Tapi dia cukup ceroboh juga ya. Karena telah membuat iblis bodoh sepertimu menjadi salah satu iblis rembulan"

Douma menunjukan ekspresi sedih yang dibuat buat "He~h? Apa (Y/n)-chan menganggap ku bodoh? Sedihnya~. Ternyata gadis cantik sepertimu memiliki ucapan yang cukup jahat"

(Y/n) memandang Douma tidak suka. Ia hanya berfikir sebodoh apa Kibutsuji Muzan hingga menjadikan Douma sebagai uppermoon 2

Douma tersenyum manis, mungkin (Y/n) akan jatuh cinta jika ia bukanlah seorang iblis.

Bulan purnama di atas sepertinya mengerjakan tugasnya dengan baik, sinarnya cukup menerangi penglihatan (Y/n) sehingga tidak perlu bertarung di dalam kegelapan. Namun itu juga berdampak pada wajah Douma, entah dirasuki setan apa hingga (Y/n) merasa wajah Douma sedikit tampan dengan kilauan yang dihasilkan dari pantulan cahaya bulan tersebut. Ah, apa yang ia pikirkan? Tentu saja Giyuu jauh lebih tampan. Tunggu, apa?

Tiba tiba, (Y/n) terkekeh membuat Douma kebingungan "Apa kalian mengakui kehebatan ku sehingga harus mengirim uppermoon dua untuk mambawa ku? Ahh..., aku sangat tersanjung" ujarnya

Douma ikut terkekeh dan menutup mulutnya dengan kipas yang selalu ia bawa, tentu saja karena kipas itu bagian dari senjatanya juga "Wahh, sayang sekali gadis kecil, tebakan mu salah. Alasan aku dikirim untuk menebus kesalahan kecilku saat kedatangan mu"

(Y/n) terdiam sebentar, mencoba mencerna kata kata yang baru saja terucap dari iblis dihadapan nya 'Oh! Kesalahan itu ya?' batinnya menyeringai saat mengingat percakapan nya dengan Muzan

"Ohh yang itu ya? Sepertinya aku harus berterimakasih pada kecerobohan mu, kesalahan kecil itu berakibat fatal, Douma-san. Karena sekarang aku sudah lebih kuat untuk melawan mu" ucap (Y/n) dengan kobaran semangat di matanya

Sedetik kemudian ia menyadari sesuatu dan membulatkan matanya 'Dia kan belum menyebutkan namanya?!' batinnya berteriak

Douma bertepuk tangan menghasilkan tatapan tanya dari (Y/n) "Aku kagum dengan kepercayadirian mu, gadis cantik. Tapi kau tidak mungkin bisa mengalahkan ku"

"Kita belum tau jika belum mencobanya bukan?" balas (Y/n) masih mempertahankan kepedean nya

"Ahh... melihat gadis kecil sepertimu berjuang seorang diri membuatku kasihan" ujar Douma dengan wajah yang terlihat tidak semangat "Andai saja ini bukan perintah. Aku akan dengan senang hati memakan mu sehingga kau tidak perlu melawanku. Sayangnya, ini akan cukup merepotkan karena aku harus membawamu hidup hidup"

(Y/n) mulai teringat kembali percakapan nya dengan Muzan "Bukankah aku sangat berharga bagi tuan mu? Dia pasti akan marah jika aku terluka"

Douma mengibaskan tangannya didepan pelan, tetap mempertahankan senyumannya ia berkata "Tidak, tidak. Tidak masalah selama kau tidak mati"

"Nahh, bagaimana jika kita berhenti bicara dan biarkan aku melihat seberapa hebat gadis kecil sepertimu" Tiba tiba wajah Douma berubah menjadi datar dan menatap (Y/n) tajam

(Y/n) membeku. Ia merasakan tekanan yang hampir sama saat ia bertemu dengan Muzan sebelumnya. Katakan ia naif, dengan mudahnya berbicara seakan bisa menebas leher sang Iblis dalam satu kedipan mata.

Memories || Kimetsu no YaibaWhere stories live. Discover now