23.Memburuk

1.2K 181 63
                                    

Warning⚠: Author tidak membaca manga sehingga cerita akan berbeda jauh dengan alur aslinya!

Gadis itu berjalan dengan lesu setelah sebelumnya berlari dari tempat misinya. Ia kelelahan. Bukan karena melawan Oni, tapi karena jarak misi nya dijalankan dan markas pemburu iblis lumayan jauh.

Kediaman Oyakata-sama sudah terlihat di depan mata. Dalam hati gadis itu bersorak gembira karena bisa langsung melaporkan hasil misi dan langsung pulang ke kediamannya. Tidak seperti biasanya ia sangat mengantuk, ia ingin sekali pulang dan merebahkan tubuhnya di futon yang hangat lalu menuju ke alam mimpi.

Alis (Y/n) mengernyit kala Shinobu keluar dari kediaman Oyakata-sama. Dengan mempercepat langkahnya, ia menghampiri Shinobu. "Shinobu-chan? Kau dapat misi dari Oyakata-sama?"

Shinobu menoleh dan tersenyum hingga matanya menyipit "Ara~ ara~ (Y/n)-chan. Tidak, aku tidak mendapatkan misi"

"Lalu apa yang kau lakukan di kediaman Oyakata-sama? Tidak biasanya"

Tiba tiba wajah Shinobu menjadi serius "Oyakata-sama, kondisi nya memburuk"

(Y/n) membeku, rasa mengantuk nya menguap entah kemana, ia benar benar tak menyangka hal ini akan terjadi. Hei, bukankah hari sebelumnya ia masih bisa meminta misi pada Oyakata-sama? Lalu apa yang terjadi selama ia pergi? Hanya satu hari ia pergi, mengapa keadaannya menjadi seperti ini? "Lalu, bagaimana kondisinya sekarang?"

"Oyakata-sama sedang istirahat di kediamannya, ia bahkan sudah tidak kuat untuk berdiri" jawab Shinobu

"Bolehkah aku menjenguknya?" tanya (Y/n) ragu. Ia takut jika Shinobu tidak mengizinkannya. Tapi ternyata, jawaban Shinobu membuat matanya berbinar

"Boleh. Kalau begitu, aku pergi dulu. Ada sesuatu yang harus aku lakukan" pamit Shinobu sekaligus memberi izin

(Y/n) pun mengangguk dan segera memasuki kediaman Oyakata-sama. Ia langsung masuk kedalam ruangan Oyakata-sama dengan seenak jidat. Tidak sopan memang anak yang satu ini.

"Oyakata-sa— eh? Kyou-nii?" alis (Y/n) mengernyit heran ketika melihat Kyoujuro sedang duduk di samping Oyakata-sama yang tengah berbaring

"Ssttt" Kyoujuro menaruh telunjuknya pada mulutnya, mengisyaratkan untuk tidak berisik. (Y/n) yang tadi berkata dengan nada agak tinggi pun reflek menutup mulutnya.

Perlahan (Y/n) mendekat dan ikut duduk di samping Kyoujuro. "Apa yang Kyou-nii lakukan disini?" bisik (Y/n) tidak mau membangunkan Oyakata-sama karena suaranya.

"Menjenguknya" Kyoujuro menjawab dengan nada berbisik juga.

(Y/n) mengangguk angguk mengerti. Ia menatap Kyoujuro dan lagi lagi perhatiannya tertuju pada mata bagian kanan Kyoujuro.

Perlahan tangannya diangkat untuk memegang mata berbalut perban itu. Kyoujuro meringis kesakitan saat jari (Y/n) menyentuh mata kanannya.

(Y/n) menunjukan ekspresi merasa bersalah "Kyou-nii, maafkan aku, karena aku—"

Ucapan (Y/n) terhenti dikala telunjuk Kyoujuro menempel di bibirnya. "Kau sudah mengatakan hal itu berkali-kali. Sudahlah, aku baik baik saja, jangan khawatirkan aku" ucapnya menenangkan

(Y/n) menunduk dan menghela nafas kecil. Mau bagaimanapun juga, ia tetap merasa bersalah karena telat menyelamatkan Kyoujuro kala itu. Andai saja ia datang lebih cepat, ia pasti—ah sudahlah, terlalu panjang jika diceritakan kembali.

Kyoujuro beranjak dari tempatnya. "Sepertinya Oyakata-sama membutuhkan istirahat, jadi aku akan pergi, kau mau ikut?" tanyanya

(Y/n) menggeleng pelan. "Aku disini saja dulu, sebentar lagi aku keluar"

Memories || Kimetsu no YaibaWhere stories live. Discover now