Chapter 4

454 74 19
                                    

"Hyungnim, apa kita sudah benar melakukan hal ini? Aku merasa bersalah melakukan hal ini kepada mereka. Begitu banyak air mata yang jatuh karena keputusan ini"

"Hanya ini pilihan terbaik untuk kita. Dengan keadaan kita, kita tidak mungkin pernah bisa mengungkapkan kebenarannya"

"Kematian yang mulia ratu adalah sesuatu yang telah direncanakan dan sasaran selanjutnya adalah kita"

"Apa yang sebenarnya orang-orang itu inginkan?"

"Aku juga tidak mengerti"

Suasana saat itu terasa begitu canggung bagi para member. Baekhyun tidak terbiasa dengan makan siang hari ini. Biasanya dirinya hanya akan makan bersama dengan para membernya namun kali ini raja bersama dengan ratu dan juga puteri bergabung bersama mereka. Entah ada apa dengan kedatangan tiba-tiba mereka. Berdasarkan ingatan para pangeran, sekalipun mereka tidak pernah makan bersama seperti ini. Baekhyun hanya memainkan makanannya seraya memikirkan sesuatu

"Apa makanannya tidak enak orabeoni?" Baekhyun menoleh menatap sang puteri yang sekaligus menjadi adiknya. Adik seayah namun tidak seibu. Beberapa bulan setelah kematian yang mulia ratu atau permaisuri, raja kembali menikah dan memiliki seorang puteri, Puteri Yeonhwa. Walau terlihat baik namun nyatanya para pangeran belum bisa mempercayai akan hal itu. Raja menikah terlalu cepat dan saat itu para pangeran masih kecil serta masih dalam masa berkabung. Hal itu yang membuat para pangeran masih belum bisa menerima keberadaan ratu dan puteri walau mereka baik. Tidak akan semudah itu untuk menggantikan posisi seorang ibu di mata mereka

"Aku tidak memiliki selera makan" Baekhyun memilih untuk beranjak namun sebelumnya Baekhyun menunduk hormat sebagai sopan santunnya kepada raja dan ratu

"Pangeran Baekhyun!!!" Baekhyun tidak mengindahkan gertakan sang raja dan tetap memilih pergi dari ruangan itu

"Sudahlah yang mulia. Pangeran Baekhyun mungkin sedang tidak merasa baik"

Raja hanya bisa menghela nafas panjang meredam emosinya. Kyungsoo memperhatikan hal itu sedari tadi seraya memikirkan sesuatu. Bagaimana sang ratu menenangkan raja dan bertutur kata membuat Kyungsoo berpikir jika ratu adalah orang yang lembut. Namun hal itu belum cukup meyakinkan bagi dirinya untuk mempercayainya

Kyungsoo beranjak dan menunduk hormat sebelum meninggalkan tepat itu. Kyungsoo bahkan tidak mengatakan apapun dan pergi begitu saja. Lagipula Kyungsoo merasa tidak nyaman berada disana bersama raja, ratu dan juga Puteri Yeonhwa. Bukan hanya Kyungsoo, namun satu per satu mereka meninggalkan tempat itu menyisakan ratu, raja dan Puteri Yeonhwa

"Aku hanya ingin bersama namun sepertinya hal itu sulit. Seharusnya aku tidak kecewa dengan hal ini namun entah kenapa terasa begitu menyakitkan. Kesalahanku terlalu besar membuat mereka sulit untuk memaafkanku"

"Hal ini bukanlah kesalahan yang mulia. Mereka tidak menyukaiku, aku seharusnya tidak bergabung dan membiarkan para pangeran makan bersama yang mulia"

"Tidak ratu. Setelah kematian ibunya, hubungan kami memang tidak seperti dulu. Mereka selalu mengatakan jika kematian ibunya adalah sesuatu yang direncanakan dan meminta penyelidikan namun aku menolak. Aku ingin mereka menerima hal itu dan tidak terlalu larut dengan kesedihan"

"Aku mengerti yang mulia. Aku sangat mengerti. Suatu saat pasti semuanya akan kembali seperti dulu. Hubungan yang mulia dan para pangeran. Akan ada waktunya para pangeran juga menerimaku sebagai ibu mereka dan Yeonhwa sebagai adik mereka. Kita bisa hidup sebagai seorang keluarga"

Puteri Yeonhwa hanya bisa menatap raja dan ratu dengan mata yang berkaca-kaca. Penolakan dari para pangeran atau kakak-kakaknya adalah sesuatu yang biasa bagi Yeonhwa namun tetap saja menyakitkan. Yeonhwa berjanji akan memperbaiki hubungan raja dan para pangeran serta membuat para pangeran menerima keberadaannya dan juga ibunya

Secret World [EXO Fanfiction] ✔️Where stories live. Discover now