Chapter 20

210 34 11
                                    

Langit sudah mulai menggelap namun Junmyeon masih betah berada disana. Junmyeon benar-benar mendapatkan ketenangan disana. Junmyeon memainkan jari-jari tangannya membuat air di sekitarnya bergerak-gerak. Junmyeon bermain-main dengan kekuatannya disana

"Pangeran Junmyeon" Junmyeon berdecih mendengar teriakan dari Kasim Yang yang sedang memanggilnya

Junmyeon segera menepikan perahunya dan turun menghampiri Kasim Yang. Junnyeon menatap kesal Kasim Yang karena telah mengganggu dirinya untuk mendapatkan ketenangan. Sangat sulit bagi Junmyeon mendapat ketenangan apalagi jika para pangeran perusuh itu sudah berkumpul dan berada di dekatnya

"Ada apa? Kau mengganggu ketenanganku"

"Maaf pangeran. Yang Mulia Ratu ingin menemui pangeran"

Junmyeon menukikkan alisnya heran. Junmyeon merasa sedikit aneh dengan hal itu. Untul sekarang Junmyeon tidak ada urusan dengan ratu kecuali mengenai surat itu. Akan tetapi Junnyeon merasa bukan tentang hal itu

"Aku tidak mau" Perkataan Junmyeon sukses membuat Kasim Yang melotot. Jantungnya berpacu dengan cepat akibat penolakan Junmyeon. Membantah perintah pangeran akan mendapat hukuman. Kasim Yang mungkin tidak masalah akan mendapat hukuman jika pangerannya tidak seperti para pangeran. Dirinya hanya akan tinggal esok hari atau paling ringannya dirinya akan mengerjakan pekerjaan tiga orang sekaligus. Kasim Yang memilih untuk menyampaikan penolakan itu daripada harus berurusan dengan Pangeran Junmyeon

Junnyeon menatap punggung Kasim Yang yang terlihat lesu. Junmyeon sedikit kasihan melihatnya namun Junmyeon juga memiliki prinsip untuk tidak mudah mengikuti perintah orang lain jika dirinya tidak berkepentingan

Junmyeon berdecak karena waktu berharganya dirusak begitu saja. Junmyeon juga sudah terlalu malas untuk naik perahu. Junmyeon melangkahkan kakinya menjauh dari danau mencari tujuan lain

Yixing berjalan-jalan berkeliling istana memperhatikan semua hal di sekitarnya. Yixing melakukan pengamatan mengenai reaksi tanaman maupun tumbuhan terhadap kekuatannya. Memang terdengar aneh karena siapapun tahu Yixing sang pemilik kekuatan healing yang juga berhubungan dengan tumbuhan maupun hewan dan tentu saja akan bereaksi terhadap kekuatan Yixing. Bukankah pernah dikatakan jika para pangeran itu suka bereksperimen terhadap hal-hal di luar nalar? Salah satunya Yixing yang melakukannya

"Hasil yang cukup memuaskan" Yixing bergumam kecil seraya mengangguk-angguk melihat tanaman itu terlihat lebih segar dan juga tampak bersinar. Beberapa di antaranya bahkan berbunga dan mekar. Sedikit perubahan bentuk dan juga warna yang dilakukan oleh Yixing. Yixing sedikit merasa puas melakukan pengamatannya

Sekarang Yixing sedang menyusuri istana tanpa tujuan. Yixing hanya berjalan melangkahkan kakinya entah kemana. Yixing hanya mengikuti keinginan hatinya entah membawanya kemana. Hingga akhirnya hatinya menginginkan Yixing untuk berhenti melangkah di taman istana

Yixing duduk bersandar seraya bersedekap dada memejamkan mata menikmati hembusan angin malam dan suara hewan malam yang berada di sekitarnya. Yixing sedang melakukan healing untuk dirinya sendiri. Yixing membuka mata dan langsung bersitatap dengan bulan yang seakan tersenyum padanya serta bintang-bintang yang menari dengan cahayanya

Yixing seketika teringat akan raganya di dunia lain. Dunia yang memberikannya banyak hal. Dunia yang mempertemukannya dengan para member yang telah dianggapnya saudara. Dunia yang di dalamnya banyak yang selalu menunggunya. Cinta tulus yang begitu besar yang selalu menemani kebersamaannya. Mereka yang menemaninya saat dalam keadaan terpuruk

"Apakah kalian masih menungguku?" Yixing bergumam kecil seraya menatap langit yang penuh bintang. Bintang-bintang itu benar-benar terlihat seperti cahaya mereka mengelilingi panggung. Tanpa sadar air mata Yixing jatuh begitu saja

Secret World [EXO Fanfiction] ✔️Where stories live. Discover now