Chapter 12

275 50 29
                                    

Jongdae menatap danau seraya berdiam diri disana. Jongdae sedikit merasa bosan dan tidak tahu harus melakukan apa. Setelah berlatih dengan Minseok, dirinya tidak tahu harus melakukan apa. Semua sepertinya juga sedang mendalami peran sebagai pangeran. Jongdae juga belum ingin kembali ke kamarnya. Akan lebih membosankan jika berada dalam kamar

Jongdae  merindukan dunianya. Setidaknya tak ada kata bosan baginya karena terus berkumpul dengan membernya. Entah itu melatih vocal, dance, akting maupun hanya sekedar bermain. Kehidupan pangeran benar-benar membosankan baginya

Kau bosan?

"Sangat membosankan"

Kalau begitu pergilah bermain. Kau bisa mengajak para pelayanmu itu bermain

"Kau mengira diriku anak kecil? Atau mungkin kau yang sering melakukan hal itu, pangeran?"

Mana mungkin. Jika aku bosan, aku memilih untuk berendam di permandian atau membaca di perpustakaan

"Kehidupan kerajaan yang membosankan. Apa kau tidak mengetahui tentang seni sama sekali pangeran? Aku biasanya melatih vocal atau berkumpul dengan para member mengisi waktu luang"

Hal itu sangat jarang terjadi di antara para pangeran. Walau kami berada dalam satu kediaman namun mereka semua memilih untuk beraktifitas sendiri. Kemungkinan untuk berkumpul bisa dikatakan sangat kecil

"Pantas saja para pelayan dan orang-orang di istana merasa heran. Rupanya kalian seperti itu. Apakah tidak masalah jika kami mengubah kebiasaan itu?"

Tidak masalah. Apapun yang kalian lakukan aku percaya. Kalian pasti melakukan yang terbaik

"Bagaimana dengan kalian nantinya? Bukankah dengan hal itu bisa menjadi kebiasaan baru dan juga bagaimana kalian mengatasinya? Apa kalian sanggup dengan hal itu? Pandangan semua orang telah berubah terhadap para pangeran dan ke depannya akan seperti itu"

Aku sedang berusaha. Walau aku tak melakukan sesuatu disini namun aku belajar banyak hal disini. Aku mengerti bagaimana dirimu. Melalui keluargamu, teman-teman dekat, penggemar. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Lakukan apapun disana yang menurutmu terbaik karena aku disini juga berusaha menjadi lebih baik

"Kau menyetujuinya berarti aku tidak akan menahan diri pangeran. Aku akan menganggap perkataanmu sebagai pembuka pintu. Jadi kau harus bersiap jika kau sudah kembali"

Jongdae tersenyum sinis kemudian beranjak dari tempatnya. Jongdae melangkahkan kakinya menuju suatu tempat

"Apa aku mengganggumu?"

"Tentu saja tidak pangeran. Sebuah kehormatan seorang pangeran mengunjungi tempat yang sederhana ini"

"Kau terlalu merendah. Tempat ini tidak cocok dikatakan sebagai tempat yang sederhana. Rupanya kau suka mengoleksi barang antik"

"Hal itu bukanlah sebuah kesengajaan, pangeran. Saya hanya kebetulan menemukan barang-barang itu ketika sedang berjalan-jalan. Saya tertarik karena barang itu langka dan sudah cukup lama. Bukankah barang seperti sangat berharga, pangeran?"

Jongdae mengambil salah satu koleksi antik perdana menteri Yoon dan mengamatinya. Perdana menteri Yoon hanya bisa tersenyum melihat tingkah pangeran satu itu. Cukup sulit untuk menebak tindakan selanjutnya dari Jongdae

"Apa kau akan marah jika aku merusak barang-barang berhargamu ini?

"Saya mungkin sedikit merasa tidak rela karena barang-barang itu telah saya kumpulkan sejak lama. Namun jika itu membuat pangeran senang, saya tidak akan mempermasalahkannya. Kebahagiaan pangeran lebih utama dibanding dengan kesenangan saya"

Secret World [EXO Fanfiction] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang